Controlling Aspek Manajemen Perpustakaan

104 ruangan, wewenang, mandat, surat kuasa, surat keputusan, dan sebagainya. Fasilitas ini adalah fungsi manajemen untuk membuat para anggotanya merasa di urus diperhatikan kebutuhannya oleh pimpinan. Penyedian fasilitas antara lain dengan adanya penambahan aplikasi penunjang seperti e-DDC22 untuk katalogisasi bahan pustaka dan aplikasi library guardian untuk pelebelan bahan pustaka. Selain penambahan aplikasi penunjang yang dapat mempermudah kerja para petugas perpustakaan juga diberikan fasilitas seperti pelatihan-pelatihan dan study tour. Dengan fasilitas yang memadai maka mereka dapat bekerja lebih mantap, bersemangat, secara sungguh-sungguh, dan tanpa ragu-ragu untuk organisasi. Hasil penelitian dari tindakan observasi dan wawancara dengan petugas perpustakaan menunjukan adanya actuating yang cukup baik dari kepala balai. Kepala balai telah berusaha semaksimal mungkin melakukan kegiatan actuating atau kegiatan penggerak hal tersebut dapat dilihat dari beberapa upaya yang dilakukan kepala balai seperti kegiatan pelatihan,studi tour, penambahan aplikasi e-DDC22 dan library guardian serta pemberian insentif bagi para petugas sesuai dengan tugasnya.

4.4.1.4 Controlling

Pengawasan merupakan kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar, atau rencana-rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan dapat dilakukan dengan cara meminta laporan atas hasil pelaksanaan kegiatan, dan mencocokkan dengan standar atau ukuran yang telah ditetapkan, dan melihat 105 langsung ke lapangan serta mengadakan wawancara atau semacam tes, dan mendapatkan jawaban secara langsung. Hasil atas mekanisme merupakan bahan untuk merumuskan keputusan dan tindakan dalam bentuk perencanaan kembali . Pengawasan dapat dilakukan berdasarkan suatu perangkat kriteria yang harus ditetapkan sebelumnya guna mengukur pelaksanaan dan suatu sistem yang dapat membuat kesalahan-kesalahan dan penyimpangan menjadi nampak jelas. Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh kepala balai di perpustakaan ini salah satunya berupa pengadaan supervisi. Dalam pelaksanaan supervisi ini, kepala balai menjalankan kewajibannya untuk mengontrol bawahannya dan anggotanya agar semua tugas dilakukan sebagaimana mestinya. Begitu juga sebaliknya bawahan merasa diberikan kepercayaan untuk menjaga dan menjalankan. Namun perlu digaris bawahi di sini terlalu banyak kontrol akan mematikan dan minimnya kontrol akan memperlemah rasa tanggung jawab. Kegiatan controlling di Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komuikasi Pendidikan juga sudah dilakukan dengan maksimal yaitu dengan adanya supervise yang diadakan tiap 3 minggu sekali untuk memantau serta mnegarahkan petugas perpustakaan untuk melaksanakan tugasnya. Selain itu adnya pendekatan formal kepala balai dengan para petugas untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya. Sehingga dari kegiatan controlling yang optimal dapat dilihat keberhasilan pengelolaan perpustakaan slah satu indikatornya adalah peningkatan jumlah pengunjung dan jumlah peminjam di perpustakaan Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komuikasi Pendidikan. 106 Secara garis besar pengelolaan sumber daya manusia di Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komuikasi Pendidikan sudah dirasa maksimal, dilihat dari kegiatan Planing, organation, actuating dan kegiatan controlling kesemuanya sudah menunjukan pengelolaan sumber daya manusia yang profesional.

4.4.2 Aspek Pengelolaan buku