45
2.8.1 Pelayanan Sirkulasi
Pelayan sirkulasi sering juga disebut dengan pelayan peminjaman dan pengembalian perpustakaan. Sebenarnya kegiatan sirkulasi meliputi kegiatan
keanggotaan, statistik pembaca, peminjam, pengembalian, baca di tempat, putaka yang difotokopi, dll. Bagian sirkulasi kadang berfungsi sebagai humas
suatu perpustakaan karena peminat perpustakaan lebih dulu berkomunikasi tentang jasa yang diberikan melalui bagian ini.
Pelayanan ini di anggap sebagai ujung tombak pelayanan suatu perpustakaan terutama bagi perpustakaan. Melalui jasa informasi ini, pengelola
mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal. Maka penyediaan jasa ini bertujuan untuk :
1 Agar bahan informasi yang di kelola perpustakaan sekolah dapat
dimanfaatkan secara optimal. 2
Akan segera diketahui siapa yang pinjam pustaka tertentu. 3
Terjaminnya pengembalian pinjaman karena data peminjam telah terekam oleh sistem administrasi perpustakaan.
4 Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan
pemanfaatan koleksi. Bagi perpustakaan kecil,beberapa kegiatan di atas dapat ditangani oleh
satu bagian. Tetapi bagi perpustakaan besar, maka pelayanan sirkulasi ini dapat dibagi lagi menjadi unit kegiatan seksi, atau subbagian yang lebih rinci. Misalnya
unit statistik, unit keanggotaan, unit peminjaman, unit pengembalian, dan lainnya.
46
2.8.2 Syarat Sirkulasi
Sebelum jasa sirkulasi di selenggarakan oleh perpustakaan, perlu dipertimbangkan tentang syarat-syarat sirkulasi yang baik, yakni :
1 Mekanisme kerja dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan benar.
Sistem kerja manual maupun mesin hendaknya dapat dicapai dan diselesaikan dengan cepat, tepat, dan benar. Apabila akan digunakan
sistem otomatis, hendaknya memilih software yang luwes, dapat diperbarui, ada fasilitas pendidikan, dan ada jaminan dari perusahaan.
2 Dapat menjaga keamanan koleksi dan pemakai.
Sistem pengaturan ruangan, pintu, dan perabotan hendaknya dapat menciptakan keaman koleksi, baik dari pencuria maupun penyobekan
pustaka. Untuk itu apabila kondisi memungkinkan, kiranya dapat dipasang pintu pengaman, pintuputar, tv monitor, atau pengawasan keluar masuk
pengunjung oleh petugas khusus. Untuk menciptakan keamanan, ketrentraman, dan kenyamanan pemakai, perlu dipikirkan tempat penitipan
tas yang aman, pengaturan mebuler, suhu dan kelembapan udara yang baik, dan penerangan yang cukup. Sedapat mungkin diperkecil adanya
gerakan dan suara yang mungkin timbul dalam ruangan dan mencegah masuknya suara dari luar. Kiranya ideal apabila ruang perpustakaan
sekolah itu ber AC, berkarpet dengan penataan mebuler yang baik. 3
Administrasi sirkulasi yang tepat. Sistem pencatatan sirkulasi hendaknya dapat dilakukan dengan benar,
praktis, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan pemakai. Untuk
47
itu dalam penerapan administrasi sirkulasi hendaknya dipertimbangkan seteliti mungkin.
2.8.3 Kegiatan Sirkulasi