mengajar, agar dapat merangsang peserta didik melakukan kegiatan belajar.
4. Guru sebagai evaluator, tujuan utama penilaian adalah untuk
mengetahui tingkat keberasilan, efektifitas, dan efesiensi dalam proses pembelajaran. Untuk menilai hasil belajar siswa, guru
hendaknya terus menerus memonitorng hasil belajar peserta didik dari waktu ke waktu sebagai titik tolak memperbaiki dan
meningkatkan pembelajaran selanjutnya agar memperoleh hasil optimal.
5. Guru sebagai konselor, guru diharapkan dapat merespon segala
tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran. 6.
Guru sebagai pelaksana kurikulum, keberhasilan suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat tergantung faktor kemampuan yang
dimiliki guru. Artinya guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang tertuang suatu
kurikulum resmi.
7. Guru dalam pembelajaran menerapkan kurikulum berbasis
lingkungan, peran guru dalam kurikulum berbasis lingkungan tidak kalah aktifnya dengan peserta didik. Untuk mengaktfkan
peserta didik, guru dituntut memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang didasarkan peranan, tugas dan tanggung jawab
guru sebagai pengajar profesional.
2.3.4 Pengertian Kompetensi Guru
Istilah kompetensi berasal dari bahasa Inggris adalah Competence means fitness or ability
yang berarti kemampuan atau kecakapan. Menurut Littrell
kompetensi adalah kekuatan mental dan fisik untuk melakukan tugas atau ketrampilan yang dipelajari melalui latihan dan praktik Uno, 2009:62.
Kompetensi merupakan kemampuan dan kecakapan atau keahlian yang selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Spencer dan Spencer dalam Uno 2009:62 kompetensi adalah kemampuan sebagai karakteristik yang menonjol dari
seorang individu yang berhubungan dengan kinerja dalam suatu pekerjaan
atau situasi dengan lima karakteristik, meliputi motif, sifat, konsep diri, pengetuan dan ketrampilan.
Dari pengertian diatas disimpulkan, bahwa kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan
selaras dengan tuntutan bidang kerja tertentu yang bisa dilihat dari pikiran, sikap dan perilaku.
Menurut Mohammad Amin, kompetensi guru pada hakikatnya tidak bisa dilepaskan dari konsep hakikat guru dan hakikat tugas guru. Kompetensi
guru mencerminkan tugas dan kewajiban guru yang harus dilakukan sehubungan dengan arti jabatan guru yang menurut suatu kompetensi tertentu
sebagaimana telah disebutkan Uno, 2009:64.
Sardiman 2011:164, menjelaskan secara rinci ada sepuluh kompetensi guru sebagai profesional yaitu meliputi:
menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan mediasumber, menguasai landasan kependidikan,
mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program layanan
bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil
penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
Dari pengertian diatas disimpulkan, bahwa kemampuan guru adalah kemampuan yang harus ada dalam diri seorang pendidik mencakup
kepribadian, sikap dan tingkah laku yang didukung oleh latar belakang
pendidikan, pengalaman mengajar dan lamanya mengajar yang menuntut menjadi guru yang profesional.
2.3.5 Komponen-Komponen Kompetensi Guru dalam Proses Belajar