2.2 Konsep Hasil Belajar
2.2.1 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku
yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran Anni, 2007:5. Menurut Dimyati dan
Mudjiono 2009:3 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Benyamin dalam Anni 2007:7 mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu:
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual, ranah kognitif mencangkup kategori berikut:
a. Pengetahuan
Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi materi pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya.
b. Pemahaman
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajaran.
c. Penerapan
Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajar yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit.
d. Analisis
Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hal
ini mencangkup identifikasi bagian-bagian, analisis hubungan antar bagian dan mengenali prinsip-prinsip pengorganisasian. Hasil belajar
ini mencerminkan tingkat intelektual lebih tinggi dari pada pemahaman dan penerapan karena memerlukan pemahaman isi dan
bentuk struktural materi pembelajar yang telah dipelajari.
e. Sintesis
Sintetis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagain dalam rangka membentuk struktur yang baru. Hal ini mencangkup
produksi komunikasi yang unik tema atau percakapan, perencanaan oprasional proposal atau seperangkat hubungan abstrak skema
untuk mengklasifikasi informasi. Hasil belajar bidang ini menekankan perilaku kreatif, dengan penekanan dasar pada
pembentukan struktur atau pola-pola baru.
f. Penilaian
Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pembelajaran pernyataan, novel, puisi, laporan untuk
tujuan tertentu.
2. Ranah Afektif
Tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
a. Penerimaan
Penerimaan mengacu pada keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu aktivitas kelas, buku teks, musik,
dan sebagainya.
b. Penanggapan
Penanggapan mengacu pada partisipasi aktif pada diri siswa. c.
Penilaian Penilaian berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek,
fenomena atau perilaku tertentu pada diri siswa. d.
Pengorganisasian Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang
berbeda, memecahkan konflik-konflik antar nilai dan mulai menciptakan sistem yang konsisten secara internal.
e. Pembentukan pola hidup
Individu siswa memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama sehingga mampu
mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya.
3. Ranah Psikomotorik
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan
koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth
Simpson gay, 1986 adalah sebagai berikut: a.
Persepsi Kategori ini memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik.
Kategori ini berentangan dari rangsangan penginderaan kesadaran
akan adanya stimulus, melalui memberi petunjuk pemilihan memilih petunjuk yang relevan dengan tugas, sampai penerjemah
menghubungkan persepsi pada petunjuk dengan tindakan didalam suatu perbuatan tertentu.
b. Kesiapan
Kategori ini mencangkup pada kesiapan mental kesiapan mental untuk bertindak dan kesiapan jasmani kesiapan jasmani untuk
bertindak.
c. Gerakan terbimbing
Meliputi peniruan mengulangi tindakan yang didemontrasikan oleh guru dan mencoba-coba.
d. Gerakan terbiasa
Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindakan unjuk kerja gerakan yang telah menjadi biasa dan gerakan dilakukan dengan sangat
menyakinkan dan mahir.
e. Gerakan kompleks
Kecakapan ditujukan melalui kecepatan, kehalusan, keakuratan dan memerlukan energi minimum.
f. Penyesuaian
Berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga individu siswa dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai
dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru.
g. Kreativitas
Kreativitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.
Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari sesuai daya
serapnya terhadap materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk angka nilai yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran
tertentu.
2.2.2 Penilaian Hasil Belajar