pendidikan, pengalaman mengajar dan lamanya mengajar yang menuntut menjadi guru yang profesional.
2.3.5 Komponen-Komponen Kompetensi Guru dalam Proses Belajar
Mengajar.
Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, stuktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar
ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal Hamalik, 2008:36.
Menurut Danim 2010:32-34 ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetesi profesional sebagai berikut: 1.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta didik, yang terdiri dari kemampuan memahami
peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, membantu pengembangan dan
mengaktualisasikan berbagai potensi. Kompetensi ini mencakup: a.
Memahami peserta didik secara mendalam. b.
Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.
c. Melaksanakan pembelajaran.
d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya. 2.
Kompetensi kepribadian adalah kepribadian yang melekat pada pendidik yaitu pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak
mulia serta dapat dijadikan teladan bagi peserta didik. Meliputi penampilan atau sikap yang positif terhadap keseluruhan tugas guru dan
situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya. Secara rinci kompetensi ini mencakup:
a. Kepribadian yang mantap dan stabil.
b. Kepribadian yang arif.
c. Kepribadian yang berwibawa.
d. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan.
3. Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali serta masyarakat sekitar. Secara rinci kompetensi mencakup:
a. Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peeserta didik.
b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama
pendidik dan tenaga kependidikan. c.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar.
d. Menguasai struktur dan metode keilmuan.
4. Kompetensi profesional adalah merupakan kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang telah
ditetapkan. Secara rinci kompetensi ini mencakup : a.
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. b.
Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar.
c. Memahami hubungan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari. Mengacu dari beberapa teori atau definisi di atas maka di dalam
penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa kemampuan untuk menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
juga penting dimiliki oleh pendidik. Berusaha beradaptasi mengikuti perkembangan teknologi yang ada supaya dalam proses pencapaian tujuan
pembelajaran lebih mudah tercapai. Begitupula cara berkomunikasi satu dengan yang lain perlu diperhatikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Ada tiga kompetensi guru menurut Sudjana 2009:18 sebagai berikut:
1. Kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan intelektual.
2. Kompetensi bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan guru
terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.
3. Kompetesi perilaku atau performance, artinya kemampuan guru
dalam berbagai ketrmpilan atau berperilaku.
Sedangkan menurut Hamalik 2008:38 mengatakan bahwa guru yang dinilai kompeten secara professional, apabila:
1. Guru mampu mengembangkan tanggung jawab sebaik-baiknya.
2. Guru mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil.
3. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan tujuan insuksional sekolah. 4.
Guru mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar.
2.4 Fasilitas Belajar