Pengertian Minat Berkoperasi Penentu-penentu Minat Berkoperasi

2.4 Tinjauan Minat Berkoperasi

2.4.1 Pengertian Minat Berkoperasi

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memeperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang Slameto, 2003:57. Menurut Loekmono dalam Fitria, 2005:14, minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukkan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik dalam studi, kerja dan kegiatan-kegiatan lain. Minat pada suatu bidang tertentu akan memunculkan perhatian yang spontan terhadap bidang tersebut. Adanya minat tidak hanya memunculkan perhatian saja tetapi akan memudahkan bagi seseorang untuk memunculkan konsentrasi pada bidangkegiatan yang dijalaninya. Konsentrasi adalah pemusatan pikirin terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Witherington berpendapat bahwa minat adalah kesadaran seseorang,bahwa suatu obyek seseorang, suatu soal atau situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya. Seseorang dikatakan berminat terhadap suatu obyek apabila orang tersebut menyadari akan obyek itu dan terlibat didalamnya dalam Fitria, 2005:15. Minat Intention didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan perilaku.Minat tidak selalu statis. Minat dapat berubah-ubah menurut jalannya waktu Jogiyanto, 2007:29. Dalam penelitian ini, pengertian minat adalah keinginan yang tinggi yang diwujudkan dalam perasaan senang, perhatian, konsentrasi, sadar, dan mempunyai kemauan terlibat terhadap sesuatu sehingga mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. Minat berkoperasi mengandung pengertian keinginan yang tinggi yang diwujudkan dalam perasaan senang, perhatian, konsentrasi, sadar, dan mempunyai kemauan terlibat dalam kegiatan koperasi sehingga mendorong anggota koperasi untuk berpartisipasi aktif.

2.4.2 Penentu-penentu Minat Berkoperasi

Menurut teori tindakan beralasan theory of reasoned action. Minat merupakan suatu fungsi dari penentu dasar yang satu berhubungan dengan faktor pribadi dan yang lainnya berhubungan dengan pengaruh sosial, Penentu yang pertama yang berhubungan dengan faktor pribadi adalah sikap terhadap perilaku individual. Sikap ini adalah evaluasi kepercayaan atau perasaan positif atau negatif dari individual jika melakukan perilaku yang dikehendaki. Penentu yang kedua dari minat yang berhubungan dengan pengaruh sosial adalah norma subjektif.Disebut dengan norma subjektif karena berhubungan dengan persepsi atau pandangan seseorang terhadap tekanan sosial kepercaya- kepercayaan yang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan Jogiyanto, 2007:31-32. Berdasarkan uraian penentu-penentu minat, minat berkoperasi seorang anggota koperasi ditentukan oleh faktor pribadi sikapnya terhadap koperasi dan pengaruh sosial bagaimana dia berpikir orang lain akan menilainya jika dia melakukan kegiatan koperasi. Faktor pribadi yang menentukan minat berkoperasi berwujud perasaan senang atau tidak senang kepada koperasi, kesadaran berkoperasi, perhatian dan kemauan pada usaha koperasi. Faktor pengaruh sosial yang menentukan minat anggota koperasi berwujud banyak sedikitnya koperasi melibatkan anggotanya dalam kegiatan koperasi.

2.4.3 Bentuk dan Wujud Minat Berkoperasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, MOTIVASI BERKOPERASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) PADURENAN JAYA GEBOG KABUPATEN KUDUS

4 34 117

PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN LOYALITAS ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD MEKAR UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

1 13 132

PENGARUH PELAYANAN, KINERJA PENGURUS KOPERASI, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) EKA KARYA KABUPATEN KENDAL

6 57 234

PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, LOYALITAS DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD MEKAR UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

2 31 195

Pengaruh pengetahuan perkoperasian, Motivasi anggota, Dan Kepuasan anggota Terhadap Partisipasi anggota KUD MUSUK Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali

0 5 164

Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.

4 26 169

PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN ANGGOTA, KUALITAS PELAYANAN KOPERASI DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA PRIMKOKAR PERUM PERHUTANI KPH PEKALONGAN TIMUR TAHUN 2008.

0 0 2

PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, LOYALITAS DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD MEKAR UNGARAN KABUPATEN SEMARANG.

0 0 1

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI ANGGOTA KOPERASI DI KECAMATAN WEDARIJAKSA KABUPATEN PATI.

1 1 2

(ABSTRAK) Pengaruh Modal, Pelayanan dan Partisipasi Anggota Terhadap SHU KPRI Kabupaten Brebes.

0 0 1