1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada perbedaan volume perdagangan saham saat sebelum dan sesudah
IFR pada perusahaan manufaktur di BEI? 2. Apakah ada perbedaan harga saham saat sebelum dan sesudah IFR pada
perusahaan manufaktur di BEI? 3. Apakah ada perbedaan abnormal return saat sebelum dan sesudah IFR pada
perusahaan manufaktur di BEI?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dipaparkan dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian adalah :
a. Menganalisis perbedaan volume perdagangan saham saat sebelum dan sesudah IFR pada perusahaan manufaktur di BEI
b. Menganalisis perbedaan harga saham saat sebelum dan sesudah IFR pada perusahaan manufaktur di BEI
c. Menganalisis Apakah ada perbedaan abnormal return saat sebelum dan sesudah IFR pada perusahaan manufaktur di BEI
Universitas Sumatera Utara
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi Penulis
Bagi penulis bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis dari bidang dan hasil penelitian.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini bermanfaat untuk mendorong perusahaan agar perusahaan dapat menerapkan dan mempraktekkan IFR secara optimal sebagai sarana
pelaporan informasi yang transparan dan cepat.
c. Bagi Pihak Akademis
Bagi pihak akademis dapat bermanfaat sebagai pengembangan teori dan pengetahuan di bidang keuangan, terutama berkaitan dengan penerapan
Internet Financial Reporting IFR, perbedaan sebelum dan sesudah disajikannya laporan keuangan di website terhadap volume perdagangan
saham, harga saham dan abnormal return.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini berguna bagi peneliti selanjutnya sebagai sumber referensi dan informasi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai
topik ini.
Universitas Sumatera Utara
e. Bagi Investor
Investor diharapkan dapat ngmemanfaatkan IFR dalam pengambilan keputusan di pasar modal sehingga memperoleh keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pasar Efisien
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama 1970.Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal capital
marketing dan pasar uang. “Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorang pun, baik investor individu maupun investor institusi, akan memperoleh return yang tidak
normal abnormal return, setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada” Akhiruddin, 2012. Artinya volume, harga, dan
abnormal return saham yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada.
Lai et al. 2009 menyatakan bahwa “informasi mengenai pengumuman laba perusahaan dapat mengakibatkan perubahan harga saham karena informasi tersebut
merupakan informasi yang berguna bagi investor”. Yang perlu diperhatikan bahwa harga terbentuk melalui proses transaksi atau bertemunya penawaran dan permintaan
yang secara otomatis akan meningkatkan volume perdagangan saham atau bisa dikatakan bahwa perubahan harga saham akan diikuti dengan peningkatan volume
perdagangan dan abnormal return saham. Definisi menurut Beaver 1968 dalam Lai et al., 2009 tidak dapat disangkal
bahwa informasi yang diyakini akan menjadi sorotan banyak pihak yang
Universitas Sumatera Utara