Peralatan Persiapan Sampel Pengaruh iradiasi gamma (60Co) dengan berbagai laju dosis pada senyawa antigizi isoflavon dan warna kacang kedelai

4. Proses Radiasi

Sampel yang akan diiradiasi diletakkan pada lokasi tertentu pada bidang iradiasi yang sebelumnya telah dikarakterisasi mempunyai laju dosis 1.30; 3.17; 5.71 dan 8.82 kGyjam. Total dosis radiasi yang diterima sampel adalah 4.41 kGy dan 44.1 kGy dengan waktu iradiasi tergantung pada laju dosis yang diaplikasikan. Perlakuan iradiasi untuk setiap sampel dilakukan pada suhu kamar 28 ± 2° C.

5. Analisis asam fitat

Penetapan kandungan asam fitat dilakukan dengan mengikuti metode Bhadari dan Kawabata 2006. Sampel sebanyak 5 g digiling dan ditimbang, lalu diekstrak dengan 100 ml 2.4 HCl. Hasil ekstrak sampel disentrifuse dan disiapkan 3 ml supernatan sampel dan blanko, ditambah 1 ml Wade reagent. Supernatan diukur dengan spektrophotometer pada panjang gelombang 500 nm.

6. Warna

Pengukuran warna biji dan tepung kedelai dilakukan dengan notasi warna skala Hunter L a b ASTM 1991. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat Chromameter 200b. Lempeng standar putih Y = 94.6; x = 0.3127; y = 0.3197; dimana, Y = faktor kecerahan dengan dasar persen pantulan 100, x dan y = koordinat chromaticity diagram CIE x,y Minolta 1994. Hasil dan Pembahasan Perubahan Kandungan Asam Fitat Konsentrasi asam fitat pada kedelai yang telah diiradiasi pada dosis 4.41 kGy dan 44.1 kGy masing-masing dengan laju dosis 1.3, 3.17, 5.71 dan 8.82 kGyjam, disajikan pada Gambar 6.1. Proses radiasi menyebabkan terjadinya penurunan kandungan asam fitat; dari 14.98 mgg menjadi berkisar 11.48-11.53 mgg untuk iradiasi dengan dosis 4.41 kGy dan 1.10-1.57 mgg untuk iradiasi dengan dosis 44.1 kGy. Penurunan konsentrasi asam fitat akibat iradiasi gamma disebabkan terjadi pemutusan struktur kimia asam fitat menjadi inositol phospat dan inositol Al-Kaisey 2003; El-Niely 2007 dan pemecahan struktur cincin fitat itu sendiri Duodu et al. 1999. Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses radiasi pada dosis rendah 4.41 kGy; Gambar 6.1a, penurunan kadar asam fitat sebagai akibat iradiasi dengan berbagai kombinasi laju dosis dan waktu iradiasi tidak menunjuk- kan adanya perbedaan yang bisa diamati. Namun demikian, pada dosis yang lebih tinggi 44.1 kGy; Gambar 6.1b bisa diamati adanya kecenderungan bahwa iradiasi dengan laju dosis lebih tinggi waktu lebih singkat akan memberikan tingkat penurunan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan penurunan yang terjadi sebagai akibat dari proses radiasi dengan laju dosis lebih rendah waktu lebih lama. Dalam perhitungan prosentase penurunan kadar asam fitat data pada Gambar 6.1 bisa dikonversikan menjadi Gambar 6.2.

4.41 kGy

11.53 11.52 11.51 11.48 14.98 2 4 6 8 10 12 14 16 Kontrol 1.3 kGyjam 3.17 kGyjam 5.71 kGyjam 8.82 kGyjam A sa m fi ta t m g g a b Gambar 6.1. Iradiasi gamma dengan berbagai laju dosis terhadap perubahan konsentrasi asam fitat kedelai pada dosis radiasi yang sama a 4.41 kGy dan b 44.1 kGy.

4.41 kGy

23.03 23.10 23.16 23.36 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1.3 kGyjam 3.17 kGyjam 5.71 kGyjam 8.82 kGyjam P er se n p en ur un a n 44.1 kGy 89.52 91.52 92.12 92.66 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1.3 kGyjam 3.17 kGyjam 5.71 kGyjam 8.82 kGyjam P er se n p en ur un a n a b Gambar 6.2 Iradiasi gamma dengan berbagai laju dosis terhadap persen penurunan asam fitat kedelai pada dosis radiasi yang sama a 4.41 kGy dan b 44.1 kGy.