Proses Radiasi pada Bahan Pangan

radio, infrared, dan UV mempunyai energi yang lebih rendah yang ditunjukkan dengan nilai panjang gelombang λ yang panjang Wilkinson 1996; Diehl 1995, tersaji pada Gambar 2.6. Dosis radiasi, yaitu energi radiasi yang diserap oleh suatu bahan, dan satuan yang digunakan untuk mengukur paparan radiasi dengan satuan gray Gy. Ketika sejumlah energi yang dipaparkan kepada suatu medium oleh partikel pengion per satuan massa dari bahan yang diiradiasi dinyatakan sebagai dosis serap absorbed dose dan 1 Gray setara dengan 1 Joule energi yang diserap per kilogram kg ba- han yang menerima paparan radiasi pengion. Satuan unit lainnya dapat digunakan yaitu rad yang didefinisikan sebagai 100 ergg Diehl 1995; Cleland 2006. Unit : Gray Gy 1 kGy = 1000 Gy Definisi : 1 Gy = 1 Jkg Konversi : 100 rad = 1 Gy 1 krad = 10 Gy 1 Mrad = 10 kGy Gambar 2.6 Spektrum elektromagnetik Diehl 1995. Dosimetri merupakan metode pengukuran dosis serap absorbsi radiasi terhadap produk dengan teknik pengukuran yang didasarkan pada pengukuran ionisasi yang disebabkan oleh paparan radiasi menggunakan dosimeter. Oleh karena itu, setiap bahan pangan dapat menerima dosis iradiasi secara tepat, melalui pengukuran dosis suatu sistem dosimetri McLaughlin 1989; IAEA 2002; Mehta O’Hara 2006. Pengukuran dosimetri harus dilaksanakan, sesuai dengan standar umum codex untuk pangan yang diiradiasi, seperti untuk setiap pangan baru dan bila dilakukan pengubahan konfigurasi pada kekuatan sumber radiasi, geometri sumber radiasi, serta produk yang akan diiradiasi WHO 1991; Mehta O’Hara 2006; ISO 14470 2011.

2.3 Pengaruh Iradiasi terhadap Bahan Pangan

Pengaruh iradiasi terhadap bahan pangan dapat dibedakan atas pengaruh langsung direct effect reaction dan pengaruh tidak langsung indirect effect reaction. Pada pengaruh langsung, iradiasi dapat merusak sel dan jaringan. Jika suatu partikel bermuatan bergerak melesat menumbuk bahan biologi yang kompleks, fungsi biologis kompleks tersebut dirusak danatau dihancurkan. Sedangkan pengaruh tidak langsung, iradiasi pada bahan yang mengandung air akan menyebabkan ionisasi dari bagian molekul-molekul air dengan pembentukan hidrogen dan radikal hidroksil. Selain itu, adanya oksigen yang terlarut, atom hidrogen dapat bergabung dengan molekul oksigen membentuk radikal peroksida Desrosier 1988; Donnelly Robinson 1995 Radiolisis air Air merupakan komponen utama pada bahan pangan, dan molekulnya bersifat yang paling reaktif kemudian akan melepaskan elektron dan terjadi ionisasi pembentukan ion-ion. H 2 O + energi ionisasi  • H 2 O + + e - Radikal bebas adalah bentuk atom atau molekul yang tidak berpasangan dengan jumlah yang tidak seimbang elektron valensinya. Radikal bebas ini akan terbentuk karena molekul mengalami pecah split ketika menerima sinar atau energi ionisasi CAST 1989. Sedangkan produk radiolitik air secara umum Diehl 1995 yaitu : . OH radikal hidroksil e - aq elektron aqueous terlarut solvated atau hydrated .. H 2 hidrogen H 2 O . 2 hidrogen peroksida . H 3 O + proteon solvated hydrated Radikal bebas ini akan berperan aktif terhadap pemecahan dan perubahan molekul kedalam fragmen. Pengaruh radiasi pengion terhadap bahan pangan akan tergantung pula pada total dosis serap, laju absorpsi dan kondisi lingkungan suhu, atmosfir selama iradiasi Mehta O’Hara 2006; Riganakos 2010. Radiolisis karbohidrat Radikal • • OH dari hasil radiolisis air sangat berperan dalam memecah rantai ikatan hidrogen dari ikatan C – H, seperti digambarkan sebagai berikut: OH + H – C – OH  • C – OH + H 2 O pemecahan hidrogen hasil dari reaksi selanjutnya akan terbentuk beberapa mekanisme: • C – OH + • C – OH  C = O + HCOH disproporsionasi • C – OH + • C – OH  C = O + HCOH dimerisasi • C – OH C = O  + H 2 H - C – OH • C – H O dehidrasi terjadinya disproporsionasi atau dehidrasi akan tergantung pada molekul ikatan C = O hasil dari produknya akan asam, keton atau aldehid. Radikal • OH dapat memecah pada molekul gula pada semua atom C-6 akan membentuk bermacam- macam kemungkinan. Von Sonntag’s telah mereview ada 34 produk radiolitik dari glukosa. Sedang elektron tersolvatasi dan atom hidrogen dari radiolisis air kurang berperan pada pemecahan terhadap karbohidrat Diehl 1995; IAEA 2002. Radiolisis Protein Protein merupakan susunan dari rantai asam amino dengan dihubungkan ikatan peptida, jika dikenai iradiasi akan terbentuk radikal sebagai berikut: PH 2  • PH 2 + + e - • PH + H + dimana, P berarti protein dan H + adalah ion hidrogen. Ion positif akan terbentuk menjadi dua atau lebih unit yang lebih kecil HP – P’H’  • PH + P’H + dengan adanya radikal . OH yang berasal dari air yang terdapat dalam komponen bahan pangan. Selanjutnya akan bereaksi dengan protein sehingga radikal OH akan terbentuk radikal protein sekunder dan kemungkinan lain akan menambah bagian aromatik asam amino memberikan perbedaan dengan radikal bebas yang ada, reaksi sebagai berikut • OH + PH 2  • PH + H 2 O • OH + PH 2  • HO – PH LH 2 radikal protein primer yang terbentuk akan sangat tergantung pada molekul protein itu sendiri pada saat konfigurasi yang lemah yaitu pada ikatan C – C atau C – H tergantung komponen saat split off pada energi ionisasi diberikan. Sedang radikal protein sekunder akan terbentuk tergantung reaktifitas komponen organik bahan pangan bereaksi dengan kandungan airnya CAST 1989. Radiolisis Lemak Berbeda dengan karbohidrat dan protein dimana pengaruh tidak langsung air sangat memegang peranan yang penting terbentuknya radikal bebas. Lain halnya dengan lemak, secara kualitatif diduga dinding membran lemak pada sel zat cair, jika lemak diiradiasi hasil radikal primer akan terjadi ionisasi dan eksistasi Diehl 1995; IAEA 2002.Pengaruh komponen lainnya seperti lemak yang diiradiasi secara umum akan terbentuk radikal lemak sebagai berikut 2  • LH 2 + + e • - LH + H + dimana, L berarti lemak dan H + adalah ion hidrogen.