akukan kegiatan pengamatan guru masih kesulitan mencari bahan yang sesuai.Dengan hal ini memberikan gambaran bahwapenerapan pendekatan
saintifik tidak selalu tepat diterapkan secara prosedural pada materi terten- tu.
b. Strategi pembelajaran sejarah dalam penerapan kurikulum 2013 di kelas X di SMA N 1 Bangsri
1. Metode pembelajaran
Dalam kurikulum 2013 dikembangkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan juga penilaian yang otentik authentic
assessment yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh sehingga untuk memenuhi proses tersebut tentunya di butuhkan
metode-metode pembelajaran yang memungkinkan proses tersebut dapat tercapai, metode yang dapat diterapkan tersebut seperti metode diskusi,
dengan metode diskusi guru dapat menilai keterampilan anak berbicara, menulis dan berinteraksi dengan temanya sehingga guru nantinya tidak
hanya menilai siswa secara akademik saja tapi juga sikap dan ket- erampilanya. Namun dengan berjalanya waktu dengan diterapkanya
metode diskusi terus-menerus ternyata memiliki kendala. “Saya tidak bisa meninggalkan ceramah karena ada bagian ter-
tentu kalo dibaca siswa sendiri mungkin dia tidak paham, soal- nya saya sudah mencoba anak-anak yang saya didik dengan dia
membaca sendiri kemudian saya ceramah setelah saya uji dengan tes itu nilainya banyak yang saya terangkan dari pada
yang dia browsing sendiri dan ketika saya bagi ke beberapa topik itu akhirnya anak hanya pandai ditopiknya dan ditopik lain
dia tidak menguasai”Supriyanto, Guru sejarah, wawancara 18 Mei 2015.
Penerapan metode diskusi ternyata masih memiliki kelemahan yaitu pemahaman anak terhadap materi itu dirasa masih kurang karena
menurut guru, beberapa materi sejarah jika siswa mencari sendiri di inter- net maka siswa akan kesulitan memahaminya seperti pada materi manusia
purba karena guru menganggap materi itu sedikit abstrak dan harus di jelaskan langsung kesiswa selain itu di dalam metode diskusi itu siswa
dibagi kedalam beberapa topik agar terjadi interaksi dengan temanya yang berbeda topik namun ternyata hal itu memiliki kelemahan karena siswa
hanya pandai pada topiknya sehingga untuk materi tertentu guru tetap memakai metode ceramah variasi yaitu ceramah dengan menampilkan
gambar atau video kemudian siswa bertanya jawab dengan guru maupun temanya.
Metode ceramah juga dilakukan guru untuk mengatasi kendala LCD proyektor yang tidak dapat digunakan,dan juga dilakukan pada kelas
yang kondisi pembelajaranya lamban dikarenakansiswanya tidak disiplin atau lamban dalam menyelesaikan tugas seperti pada kelas X IIS dan X
Bahasa.
2. Sumber dan Media pembelajaran