2.6.1 Rongga mulut
Paruh burung menggantikan fungsi bibir dan gigi pada hewan lain. Bentuk dan ukuran paruh bervariasi tergantung pada jenis makanannya. Sama
seperti paruh, lidahglotis pun beradaptasi dengan jenis makanan. Burung tidak memiliki epiglotis yang berfungsi untuk mengarahkan makanan agar masuk ke
esofagus, tetapi di rongga mulut terdapat tulang otot rangka, kelenjar air liur dan lidahglotis yang bisa membuka dan menutup selama terbang. Kelenjar air liur
berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan, Ig A sebagai sistem pertahanan tubuh dan enzim antibakteri lisozim. Pada burung walet, kelenjar air liur
digunakan sebagai bahan perekat dalam proses pembuatan sarang. Penelitian kelenjar air liur Burung Walet Linchi yang sudah dilaporkan
adalah mengenai morfologi kelenjar mandibularis dan kelenjar lingualis Novelina et al. 2007. Kelenjar mandibularis terdapat sepasang dan terletak pada
ventral mandibula, dengan sel-sel asinar bertipe mukus. Sedangkan kelenjar lingualis terdapat pada daerah submukosa lidah, dengan sel-sel asinar bertipe
seromukus. Gambaran ini serupa dengan kelenjar mandibularis Burung Walet Putih Novelina dan Adyane 2005.
2.6.2 Esofagus
Pada saat makanan berada dalam ruang mulut terjadi pencampuran dengan air liur untuk me mudahkan makanan masuk ke esofagus. Di dalam esofagus
terdapat kelenjar mukus yang berfungsi untuk memudahkan proses transportasi makanan ke lambung. Secara histologi bentuk esofagus dilapisi oleh epitel pipih
banyak lapis yang tebal, lamina propia yang relatif tipis dan lapis muskularis eksterna yang terdiri atas otot polos tersusun sirkuler dan longitudinal.
2.6.3 Lambung
Unggas memiliki lambung yang terbagi atas proventrikulus lambung kelenjar dan ventrikulus lambung ototgizzard. Proventrikulus menghasilkan
asam lambung dan enzim pencernaan untuk proses kimiawi yang dirangsang oleh nervus vagus dan gastrin Prosser 1973, serta mukus sebagai pelicin agar
makanan mudah dihancurkan dan dilewatkan ke organ berikutnya. Sedangkan
ventrikulus berfungsi secara me kanik menggantikan fungsi gigi. Menurut Cunningham 1997, pergerakan otot pada saluran pencernaan terutama lambung
memiliki fungsi : 1. Memindahkan makanan dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
2. Memecah bahan makanan secara fisik dan menggilingnya bersama dengan enzim-enzim saluran pencernaan.
3. Menahan makanan yang masuk untuk dicerna dan diabsorbsi. 4. Memindahkan makanan ke semua bagian tubuh melalui permukaan yang
absorbtif. Lambung memiliki jenis sel epitel silindris sebaris yang berbeda dengan
sel epitel esofagus. Secara histologi terdapat empat tipe sel pada lambung mamalia Bloom Fawcett 1968; Telford and Bridgman 1995, yaitu :
1. Sel Chief Zymogenic cells
Sel ini berada dipermukaan membran basal, berbentuk kubus atau piramid dan menghasilkan inaktif proenzim yang disebut pepsinogen dan lipase.
2. Sel Parietal Oxyntic cells
Diantara sel chief ada satu sel parietal yang bentuknya piramidal, biasanya terdiri dari satu inti yang besar tapi kadang-kadang dua atau lebih inti
dalam satu sel. Sel parietal menghasilkan sekresi asam lambung HCl.
3 . Sel Leher Mukus Mucus Neck cells
Sel ini relatif sedikit jumlahnya dan berada diantara sel parietal dibagian leher dari kelenjar. Inti sel terletak di basal.
4. Sel Argentaffin Enterochromaffin cells
Sel ini banyak terdapat di kelenjar fundus dan sedikit di kelenjar pilorus, berfungsi sebagai penyalur sistem endokrin, misalnya : sekretin, gastrin,
kholesitokinin.
2.6.4 Usus Halus
Menurut Carpenter 2003, usus halus dilapisi oleh vili-vili dan mikrovili. Vili dipenuhi oleh pembuluh darah dan pembuluh limfe. Mikrovili berukuran
lebih kecil daripada vili dan dilapisi oleh membran plasma. Mikrovili bertugas membawa enzim yang memisahkan gabungan gula menjadi gula sederhana dan
melengkapi pencernaan protein. Usus halus merupakan bagian utama dalam proses absorbsi nutrisi. Usus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu : duodenum,
yeyunum dan ileum. Sel epitel usus halus adalah epitel silindris sebaris dengan empat macam
sel yaitu Bloom Fawcett 1968 dan Telford and Brigman 1995 : a.
Sel penyerap berbentuk silindris dengan mikrovili berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan.
b. Sel gobletsel mangkok, tersebar tidak teratur dan tidak merata pada epitel
permukaan. Sel ini menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi mukosa.
c. Sel argentaffinsel enterokhomafin, menghasilkan serotonin yang
menstimulasi kontraksi otot polos, serta menyalurkan hormon misalnya sekretin, gastrin, kholesitokinin.
d. Sel paneth, berbentuk silindris atau piramidal dengan inti bulat terletak di
basal. Sel paneth terletak diujung kelenjar Liberkuhn, fundus dan sekum pada unggasayam, karnivora dan babi sel ini tidak ada.
2.6.5 Usus besar