melengkapi pencernaan protein. Usus halus merupakan bagian utama dalam proses absorbsi nutrisi. Usus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu : duodenum,
yeyunum dan ileum. Sel epitel usus halus adalah epitel silindris sebaris dengan empat macam
sel yaitu Bloom Fawcett 1968 dan Telford and Brigman 1995 : a.
Sel penyerap berbentuk silindris dengan mikrovili berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan.
b. Sel gobletsel mangkok, tersebar tidak teratur dan tidak merata pada epitel
permukaan. Sel ini menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi mukosa.
c. Sel argentaffinsel enterokhomafin, menghasilkan serotonin yang
menstimulasi kontraksi otot polos, serta menyalurkan hormon misalnya sekretin, gastrin, kholesitokinin.
d. Sel paneth, berbentuk silindris atau piramidal dengan inti bulat terletak di
basal. Sel paneth terletak diujung kelenjar Liberkuhn, fundus dan sekum pada unggasayam, karnivora dan babi sel ini tidak ada.
2.6.5 Usus besar
Usus besar pada burung terbagi atas sekum, kolon dan rektum. Kolon dan rektum pada burung disebut kolorektumrektum berukuran relatif lebih pendek
jika dibandingkan pada mamalia dan berfungsi untuk menyerap air, mengeluarkan bahan yang tidak tercerna dan mengurangi produk buangan Kent 1997. Usus
besar memiliki bakteri yang membantu pencernaan dengan menghasilkan vitamin K dan vitamin B sebagai hasil metabolisme bakteri, kemudian diserap kembali
oleh tubuh bersama dengan air Carpenter 2003. Ukuran dan bentuk rektum bervariasi setiap spesies burung. Sekum pada burung ada yang rudimenter seperti
pada Burung Walet Sarang Putih Novelina 2003. Sedangkan pada Burung Layang-layang Asia Hirundo rustica yang juga sebagai pemakan serangga
memiliki sepasang sekum yang tidak berkembang subur Yulianti 2002. Usus dilapisi oleh sel epitel silindris sebaris, sel goblet dan kelenjar Lieberkuhn di
sepanjang mukosa usus.
2.6.6 Kloaka
Saluran pencernaan bagian bawah berakhir di kloaka ditandai dengan bergantinya epitel silindris sebaris pada mukosa rektum menjadi epitel pipih
banyak lapis pada kloaka. Disinilah saluran pembuangan bercampur antara feses dengan urin Carpenter 2003. Pada burung, kloaka berfungsi ganda yaitu sebagai
saluran pembuangan sisa metabolisme dan sebagai saluran reproduksi Kent 1997.
2.7 Teknik Pewarnaan
Jenis pewarnaan histologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Pewarnaan hematoksilin-eosin HE Pewarnaan HE digunakan untuk mempelajari struktur jaringan normal, dimana
sel yang bersifat asam akan menarik warna merah pada eosin sedangkan sel yang bersifat basa akan menarik warna ungu pada hematoksilin. Dengan
pewarnaan ini maka inti sel akan berwarna ungu, dan sitoplasma akan berwarna merah muda Kiernan 1990.
b. Pewarnaan alcian blue AB pH 2,5
Pewarnaan AB digunakan untuk mengamati komposisi substansi mukus pada suatu organ. Pewarnaan ini tidak spesifik untuk jenis karbohidrat, tetapi
metode ini sering digunakan untuk mendeteksi mukopolisakarida yang bersifat asam dengan cara mengikat gugus karboksil pada pH 2,5 Kiernan 1990.
Pewarnaan ini sangat sensitif terhadap perubahan pH. Alcian blue merupakan pewarna dengan copper phtalocyanin yang larut dalam air. Reaksi positif
pada pewarnaan AB akan memberikan warna biru terang karena adanya copper. Intensitas warna biru yang teramati ditentukan oleh kadar
mukopolisakarida asam yang menyusun substansi mukus Kiernan 1990. Mukopolisakarida yang bersifat asam contohnya asam peptin dan asam
alginin. c. Pewarnaan periodic acid Schiff PAS
Pewarnaan PAS juga digunakan untuk mengamati ko mposisi substansi mukus pada suatu organ. Pewarnaan PAS bersifat tidak spesifik untuk jenis
karbihidrat tertentu, tetapi metode ini sering digunakan untuk mendeteksi