menjadi empat macam, terdiri atas a gotong royong dalam produksi pertanian, bgotong royong formal antar tetangga, c gotong royong dalam perayaan dan
pesta, d gotong royong dalam bencana dan kematian Nasution, 2009: 10. Seperti yang terdapat di Kecamatan Sijunjung, Desa Padang Ranah merupakan gotong
royong dalam produksi hasil pertanian. Namun dengan adanya gotong royong pada produksi pertanian, timbul rasa solidaritas di antara para petani yang menciptakan
rasa saling memiliki. Di dalam hal ini akan menciptakan gotong royong dalam berbagai kegiatan seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu gotong royong formal
antar tetangga, gotong royong dalam perayaan pesta dan gotong royong dalam bencana kematian.
Sementara itu dalam hasil analisis pada literatur lain, Koentjaraningrat membagi gotong royong menjadi tiga macam, yaitu gotong royong dalam bidang
pekerjaan pertanian, dalam tolong menolong, dan dalam bentuk kerja bakti Nasution, 2009: 10.Dengan kata lain tiap gotong royong bertujuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama.
2.2 Lembaga Sosial Masyarakat Pedesaan
Istilah lembaga sosial social institution artinya, bahwa lembaga sosial lebih menunjuk pada suatu bentuk perilaku sosial anggota masyarakat dalam kehidupan
bersama, sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak perihal adanya norma- norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut Baswori,
2005: 93.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Koentjaraningrat, lembaga kemasyarakatan pranata sosial adalah suatu sistem norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap
guna memenuhi suatu keperluan khusus dari manusia dalam kehidupan masyrakat Ibrahim, 2003: 87.
Berdasarkan pengertian lembaga kemasyarakatan yang telah dikemukakan dapat dikemukakan tiga unsur lembaga kemasyarakatan, yaitu:
a Adanya sistem norma.
b Sistem norma itu mengatur tindakan berpola.
c Tindakan berpola itu untuk memenuhi kehidupan manusia dalam kehidupan
masyarakat Ibrahim, 2003: 88. Baswori, 2005: 93. Berdasarkan kekuatan mengikat anggotanya, norma-
norma sosial dibedakan menjadi: a
Cara usage b
Kebiasaan folkways c
Tata kelakuan mores d
Adat istiadat custom Lembaga kemasyarakatan yang berfungsi untuk memenuhi keperluan
kehidupan kekerabatan sering disebut dengan lembaga kekerabatan kinship institution Ibrahim, 2003: 92.
Proses pembentukan lembaga kemasyarakatan berasal dari perilaku manusia yang lama kelamaan menjadi perilaku masyarakat yang disebut tata kelakuan atau
Universitas Sumatera Utara
adat istiadat. Proses pembentukan lembaga kemasyarakatan mencakup dua proses, yaitu:
a Proses habitualisasi adalah proses menjadikan suatu perilaku manusia menjadi
kebiasaan kebiasaan orang perorang. Karena diulang-ulang, perilaku itu akhirnya memiliki pola tertentu sehingga mudah diketahui.
b Proses tipifikasi adalah proses penerimaan atau pembenaran suatu kebiasaan oleh
sejumlah orang tertentu. Apabila ada kebiasaan orang mendapat pengakuan dari sekelompok orang teretenu, maka terbentuklah tipe yaitu kebiasaan yang berlaku
untuk sekelompok orang tertentu. Orang lain mengakui atau membenarkan kebiasaan tadi karena mereka menganggap kebiasaan itu sebagai sesuatu yang
bernilai. Tipe inilah yang disebut dengan lembaga kemasyarakatan Ibrahim, 2003: 96.
Proses pelembagaan sebenarnya bisa berlangsung lebih jauh lagi hingga suatu norma sosial menjadi internalized mendarah daging, yaitu suatu taraf
perkembangan di mana para anggota masyarakat dengan sendirinya ingin berperilaku sejalan dengan perilaku yang memang sebenarnya memenuhi kebutuhan masyarakat
Baswori, 2005: 95.
2.3 Solidaritas Sosial Masyarakat Petani