SP2010, tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK diprovinsi sumatera barat sebesar 60,54 persen, dimana TPAK laki-laki lebih tinggi dari pada
TPAK perempuan yaitu masing-masing sebesar 78,11 persen dan 3,89 persen.
http:www.sijunjung.go.id?mod=kontenmenu=Kependudukan, diakses
tanggal 22 mei 2015 jam 10.16 wib
4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Sijunjung
Kabupaten Sijunjung sebelumnya disebut Kabupaten Sawahlunto Sijunjung adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Ibu
kota kabupaten ini adalah muaro Sijunjung. Sebelum tahun 2004, kabupaten Sijunjung merupakan kabupaten terluas ketiga di Sumatera Barat dengan nama
Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Namun sejak dimekarkan yang menghasilkan kabupaten Dharmasraya, kabupaten ini menjadi kabupaten tersempit kedua di
Sumatera Barat.
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan kabupaten Kuantan Singingi, Riau di sebelah timur, kabupaten Tanah Datar dan kota Sawahlunto di sebelah barat,
serta kabupaten Solok dan kabupaten Dharmasraya di sebelah selatan. Saat ini, kabupaten Sijunjung memiliki luas 3.130,80 km² yang terdiri dari 8 kecamatan
dengan jumlah penduduk lebih dari 202.000 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
Secara topografi, kabupaten Sijunjung merupakan rangkaian Bukit Barisan yang memanjang dari arah barat laut ke tenggara, sehingga kabupaten ini memiliki
ketinggian yang sangat bervariasi, yaitu antara 120 meter sampai 930 meter di atas permukaan laut. Kecamatan di kabupaten ini umumnya memiliki topografi yang
curam dengan kemiringan antara 15 –40, yaitu kecamatan Tanjung Gadang,
kecamatan Sijunjung, kecamatan Sumpur Kudus, dan kecamatan Lubuk Tarok.
Seperti daerah lainnya di Sumatera Barat, kabupaten ini mempunyai iklim tropis dengan kisaran suhu minimun 21 °C dan maksimum 37 °C. Sedangkan tingkat
curah hujan kabupaten Sijunjung mencapai rata-rata 13,61 mm per hari.
Selanjutnya batas-batas wilayah kabupaten Sijunjung adalah sebagai berikut:
- Sebelah utara
: Kabupaten Tanah Datar -
Sebelah selatan : Kabupaten Dharmasraya -
Sebelah barat : Kabupaten Solok dan Kota Sawah Lunto
- Sebelah timur
: Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau http:id.wikipedia.orgwikiKabupaten_Sijunjung
, diakses tanggal 2 Mei 2015 pukul 12.31
4.1.2.1 Sejarah Singkat Kabupaten Sijunjung
Universitas Sumatera Utara
Sawahlunto. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada bulan Oktober 1945 dibentuklah Kabupaten Tanah Datar dengan ibukotanya
Sawalunto, yang wilayahnya meliputi beberapa kewedanaan yaitu Batusangkar,
Padang Panjang, Solok, Sawahlunto dan SawahluntoSijunjung. Dalam rangka
melanjutkan perjuangan kemerdekaan, Gubernur Militer Sumatera Barat membentuk
kabupaten baru, yakni Kabupaten SawahluntoSijunjung yang diresmikan pada
tanggal 28 Februari 1949. Sesuai dengan PP No. 25 Tahun 2008, pada 10 Maret
2008 Kabupaten SawahluntoSijunjung diubah namanya menjadi Kabupaten
Sijunjung.
Kabupaten Sijunjung terletak di Sebelah Selatan Propinsi Sumatera Barat, di sebelah Barat Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan sebagian besar
penduduknya bersuku Minangkabau dengan falsafah adat, pola pikir, tatanan budaya serta norma yang khas. Secara sosiokultural dan ekonomi, keunikan masyarakat
Sijunjung terletak pada keberadaan sistem matrilineal yang kuat dan ketaatan pada nilai-nilai Islam. Sistem matrilineal dan ketaatan pada ajaran Islam yang berkembang
di sebagian besar masyarakat Minangkabau melahirkan praktik dan tradisi yang sa
ngat kuat, bersendikan adat dan syara’ agama. Kedua sendi inilah yang turut mengembangkan praktik pemerintahan berbasis Nagari, sebuah entitas yang tidak
hanya berbasis politik berupa kesepakatan tokoh-tokoh adat, agama, dan intelektual tetapi juga sosioekonomi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya kekuatan sosio
Universitas Sumatera Utara
ekonomi masyarakat. Aktivitas masyarakatnya selalu bersendikan atas tradisi, seperti kebiasaan ”berdagang, bertani, berkebun dan merantau” yang bertahan hingga kini.
Selain kuatnya nilai adat, Kabupaten Sijunjung adalah sebuah Daerah historikal yang mengikuti sejarah perjalanan Republik tercinta ini. Sejarah telah
mencatat sebuah kecamatan di Kabupaten Sijunjung dengan luas wilayah 57.540 hektar, dengan nama Sumpur Kudus pernah menjadi markas Pemerintah Darurat
Republik Indonesia PDRI Mei 1949. Selain itu Sumpur Kudus juga sering disebut- sebut namanya karena Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafi’I
Ma’arif putra asli daerah ini. Disamping itu Kabupaten Sijunjung merupakan wilayah kerja ROMUSHA pada zaman penjajahan Jepang. Peninggalan yang bisa
dilihat sampai sekarang adalah jembatan kereta api di tepi Batang Kuantan dan lokomotif tua di Kenagarian Silokek.
Dengan posisi tidak lagi sebagai kabupaten terluas nomor tiga di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Sijunjung berada posisinya menjadi kabupaten nomor
dua terkecil. Pada tahun 2004 Kabupaten Sijunjung mengalami pemekaran, dengan 49 persen wilayahnya menjadi sebuah Kabupaten yang diberi nama Dharmasraya.
Namun begitu, tidak berati Sijunjung telah kehilangan semuanya, di balik segala keterbatasannya, Kabupaten Sijunjung sebenarnya memiliki berbagai potensi yang
masih bisa dioptimalkan. Bukan hal yang tidak mungkin Sijunjung akan merubah posisinya menjadi sebuah kabupaten yang maju, kaya dengan pembangunan. Walau
Universitas Sumatera Utara
untuk menuju ke sana dibutuhkan tenaga ekstra serta kerja sama dengan berbagai kalangan yang memiliki kepentingan dengan Sijunjung.
4.1.2.2 Sarana dan Prasarana Desa Sarana dan prasarana desa adalah suatu pelengkap desa yang berfungsi sebagai
fasilitas masyarakat dalam menjalankan aktifitas dan fungsinya didesa. Hubungan dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang
terdapat didesa ini yang sering digunakan oleh masyarakat dan kelompok tani. Adapun sarana dan prasarana didesa ini dapat dilihat didalam table :
1 Panjang jalan aspal
20,600 meter 2
Jumlah jembatan beton 3 unit
3 Warung kelontong
9 unit 4
Angkutan desa 15 unit
5 Usaha kelompok simpan pinjam
7 unit 6
Kelompok batobo konsi 5 unit
7 Jumlah pos kamling
2 unit 8
Jumlah masjid 5 unit
Sumber : Data Desa Padang Ranah Sijunjung
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Gambaran Umum Desa Padang Ranah