Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

No. 143KPTSDj1974 dan perhitungan etatnya menggunakan metode Burn. Dalam SK tersebut hasil tanaman tiap tahunnya dianggap berhasil, luas tegakan tiap kelas umur dianggap tetap dan tidak memperhitungkan faktor pengganggu, sedangkan gangguan-gangguan tersebut dapat mengganggu kelestarian hasil dan usaha dalam menormalkan hutan tanaman jati. Pengelolaan hutan bertujuan untuk menghasilkan kayu secara lestari sering disebut prinsip kelestarian hasil Sustained yield Principle yang merupakan syarat terbentuknya hutan normal. Hutan normal adalah tegakan hutan yang mempunyai sebaran kelas umur normal, riap normal, dan volume normal. Apabila ketiga komponen tersebut tidak dapat terpenuhi maka kelestarian hasil dapat terganggu dan pengelolaan hutan akan mengalami overcutting atau undercutting. Pengelolaan hutan jati di Jawa tidak sesuai dengan konsep hutan normal, hal ini ditunjukkan dengan penurunan luas hutan pada kelas umur tua dengan bentuk grafik huruf J terbalik. Susunan kelas umur ini dikhawatirkan akan mengganggu kesinambungan produksi barang dan jasa dimasa mendatang, dan dengan terganggunya kesinambungan produksi dapat mengganggu kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Memprediksi struktur kelas hutan produktif tegakan jati di KPH Cepu jangka berikutnya. 2. Menilai tingkat kelestarian hutan jangka berikutnya.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam hal produksi untuk mewujudkan konsep kelestarian di KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Umum Tentang Jati Tectona grandis Linn. f 1.Ciri Botani Menurut Sumarna 2003, tanaman jati mempunyai nama ilmiah Tectona grandis Linn. f. Secara historis, nama tectona berasal dari bahasa Portugis tecton yang berarti tumbuhan yang memiliki kualitas tinggi. Dalam sistem klasifikasi, tanaman jati mempunyai penggolongan sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Sub-kelas : Dycotyledoneae Ordo : Verbenales Famili : Verbenaceae Genus : Tectona Spesies : Tectona grandis Linn. f Pohon jati adalah pohon besar yang menggugurkan daun. Pada kondisi baik, tinggi dapat mencapai 30 – 40 m. Pada habitat kering, pertumbuhan menjadi terhambat, cabang lebih banyak, melebar dan membentuk semak. Pada tapak bagus, batang bebas cabang 15-20 m atau lebih, percabangan kurang dan rimbun. Pohon tua sering beralur dan berbanir. Kulit batang tebal, abu-abu atau coklat muda keabu- abuan. Daun lebar, panjang 25-50 cm, lebar 15-35 cm. Rachmawati et al, 2002. 2.Penyebaran Areal penyebaran alami jati terdapat di India, Myanmar, Thailand, dan bagian barat Laos. Batas utara pada garis 25 o LU di Myanmar, batas selatan pada garis 9 o LU di India. Jati tersebar pada garis 70 o -100 o BT. Hutan jati terpisah oleh pegunungan, tanah-tanah datar, tanah-tanah pertanian dan tipe hutan lainnya. Di Indonesia, jati bukan tanaman asli, tetapi sudah tumbuh sejak beberapa abad lalu di P. Kangean, Muna, Sumbawa, dan Jawa Rachmawati et al, 2002. Saat ini tanaman jati telah menyebar diberbagai negara Asia Tenggara Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Vietnam, Kamboja, Jepang, Di wilayah pasifik Australia dan Fiji, Di Afrika Tanzania, Sudan, Somalia, Zimbabwe, Uganda, Kenya, Malawi, Senegal, Guinea, Ivory coast, Ghana, Puerto Rico, Panama, Honduras, Jamaika, Nicaragua dan West Cost dan Cuba dan wilayah Amerika Brazil, Suriname, Colombia, Venezuela, Argentina, Costa Rica, Belize, dan El Savador Sumarna, 2003. B.Bonita Site Index Bonita suatu lahan menunjukkan kapasitas lahan menghasilkan kayu untuk suatu luasan lahan dan waktu tertentu Poerwowidodo, 2004. Bonita adalah kemampuan tempat tumbuh bagi suatu jenis kayu dalam memberi hasil, bonita tergantung pada tanah dan iklim dan ditentukan oleh perkembangan jenis kayu bersangkutan yaitu oleh tumbuh meningginya SK Dirjen Kehutanan No. 143, 1974. Site index didefinisikan sebagai rata-rata tinggi dari pohon dominan dan kodominan pada umur tertentu Meyer et al, 1961. Bonita adalah kelas-kelas dari indeks tempat tumbuh yang biasanya dinyatakan dengan angka romawi yang menyatakan kapabilitas suatu tempat tumbuh dalam menghasilkan produk tegakan hutan. Indeks tempat tumbuh adalah besaran peninggi tegakan pada umur indeks tertentu Harbagung, 1991 dalam Patricia, 2006

C. Kerapatan Bidang Dasar