Macam-macam Evaluasi Kurikulum 2013 Menurut Endah Poerwati, Loeloek dan Sofan Amri 2013: 224-225
dengan hal-hal lain. Bentuk soal yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian.
2. Penerapan
Dalam jenjang kemampuan ini dituntut kesanggupan ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-metode serta teori-teori dalam situasi baru
dan kongkrit. Pengukuran kemampuan ini umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Melalui pendekatan ini siswa
dihadapkan dengan permasalahan yang harus dipecahkan dengan pengetahuan yang dimiliki.
3. Analisis
Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam unsur-unsur dan
komponen-komponen pembentuknya. Untuk mengukur kemampuan ini pilihan ganda dan urain.
4. Sintesis
Pada jenjang ini seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan yang baru.
5. Penilaian
Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat mengevaluasi situasi, keadaan pernyataan atau konsep berdasarkan
suatu kriteria tertentu.
b. Pengukuran Ranah Afektif
1. Menerima
Kesediaan siswa untuk ikut dalam kegiatan kelas. Jenjang ini berhubungan
dengan menimbulkan,
mempertahankan, dan
mengarahkan perhatian siswa. Hasil belajar dalam jenjang ini mulai dari kesadaran sampai minat khusus dari siswa.
2. Menjawab
Berhubungan dengan partisipasi siswa. Hasil belajar jenjang ini menekankan kemampuan dalam menjawab dan keamuan dalam
menjawab. 3.
Menilai Berhubungan dengan nilai yang dikenakan siswa terhadap suatu
objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Jenjang ini mulai dari hanya sekedar penerimaan nilai sampai ke tingkat komitmen yang
lebih tinggi 4.
Organisasi Menyatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikanmemecahkan
konflik antara nilai-nilai itu, dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal.
5. Karakteristik
Memiliki sistem nilai yang mengontroltingkah lakunya untuk suatu waktu yang cukup lama sehingga membentuk karakteristik “pola
hidup” jadi tingkah lakunya menetap, konsisten. Hasil belajar
22
meliputi sangat banyak kegiatan, tapi penekanan lebih besar diletakkan pada kenyataan bahwa tingkah laku itu menjadi ciri khas
atau karakteristik siswa.