Pemantauan kinerja tugas memerlukan keterlibatan peserta didik untuk mengawasi aktivitasnya sendiri, dan menjaga sekuen yakni membedakan
subtujuan dari suatu tugas dan menghubungkannya dengan tujuan yang sesungguhnya. Dimensi kedua yaitu dalam memilih strategi yang sesuai untuk
bekerja, teori metakognitif menyarankan bahwa urutan belajar yang pertama adalah mengenali masalah sehingga dapat memfokuskan perhatian terhadap apa
yang diperlukan dan menentukan perhatian terhadap apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Dalam perspektif metakognitif, pemikir menjadi lebih
memiliki kemampuan melakukan proses berpikir yang lebih berdaya guna dan lebih mandiri karena keterampilan ini berkenbang dan terus berulang Haryani,
2012:55-56 2.1.4
Materi Larutan Penyangga 2.1.4.1
Pengertian Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan buffer mempunyai
sifat menyangga usaha untuk mengubah pH seperti penambahan asam, basa, atau pengenceran. Artinya, pH larutan buffer praktis tidak berubah walaupun
kepadanya ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat atau bila larutan diencerkan.
2.1.4.2 Komponen Larutan Penyangga
Larutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam merupakan larutan antara asam lemah
dan basa konjugasinya. Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan cara
mencampurkan larutan asam lemah dengan basa konjugasinya, misalnya larutan CH
3
COOH dan CH
3
COONa. Larutan penyangga asam juga dapat dibuat dengan cara mereaksikan asam lemah dengan basa kuat dengan syarat pada akhir reaksi
ada sisa asam lemah, sedangkan basa kuat habis bereaksi.
Karena NaOH habis bereaksi dan ada sisa CH
3
COOH, pada akhir reaksi terdapat larutan CH
3
COOH dan CH
3
COONa yang merupakan komponen pembentuk larutan penyangga. Larutan itu akan membentuk kesetimbangan
sebagai berikut: Apabila ditambahkan sedikit asam H
+
atau basa OH
-
ke dalam larutan tersebut, akan terjadi reaksi berikut.
a. Jika ditambahkan asam maka ion H
+
dari asam akan bereaksi dengan ion CH
3
COO
-
membentuk CH
3
COOH, menurut reaksi:
b. Jika ditambahkan basa, ion OH
-
akan dinetralkan oleh CH
3
COOH, menurut reaksi:
Larutan penyangga basa merupakan larutan antara basa lemah dengan asam konjugasinya. Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara mencampur
larutan basa lemah dengan asam konjugasinya, misalnya larutan NH
4
OH dan NH
4
Cl komponen penyangganya NH
4
OH dan NH
4 +
. Larutan penyangga basa juga dapat dibuat dengan cara mereaksikan basa lemah dengan asam kuat dengan
syarat akhir reaksi terdapat sisa basa lemah, sedangkan asam kuat habis bereaksi.
Karena HCl habis bereaksi dan terdapat sisa NH
4
OH, pada akhir reaksi terdapat NH
4
OH dan NH
4 +
asam konjugasi dari NH
4
OH. Larutan ini akan membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
Apabila ditambahkan sedikit asam H
+
atau basa OH
-
ke dalam larutan tersebut, akan terjadi reaksi berikut.
a. Jika ditambahkan asam maka ion H
+
akan dinetralkan oleh basa, menurut reaksi:
b. Jika ditambahkan basa, ion OH
-
akan bereaksi dengan ion NH
4 +
, menurut reaksi:
2.1.4.3 Perhitungan pH Larutan Penyangga