Pengertian Metode Group Investigation Langkah-Langkah Penerapan Metode Group Investigation

7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Kajian Teori

2.1.1 Metode Group Investigation

2.1.1.1 Pengertian Metode Group Investigation

Group investigation dikembangkan pertama kali oleh Thelan. Perkembangan model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv. Sharan Sharan dalam Shin Oh, 2005 group investigation diusulkan sebagai cara untuk menciptakan lingkungan belajar sosial di mana siswa bekerja sama untuk melanjutkan penyelidikan mereka sendiri. Metode ini merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang cukup memberikan kebebasan kepada siswa Hosseini, 2014. Dalam group investigation, kelas adalah sebuah tempat kreativitas kooperatif di mana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas dan kebutuhan masing-masing siswa. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang belajar di tahap yang berbeda dari persoalan yang umum. Persoalan dalam belajar kemudian dibagi dalam beberapa anggota kelompok. Siswa memasangkan informasi, pengaturan, analisis, perencanaan dan menggabungkan data dengan siswa di kelompok lain. Guru memimpin kelas dan memastikan siswa memahami penjelasan Akçay Doymuş, 2012. Pihak yang belajar adalah partisipan yang aktif dalam segala aspek kehidupan sekolah, membuat keputusan yang menentukan tujuan terhadap apa yang dikerjakan. Kelompok dijadikan sebagai sarana sosial dalam proses pembelajaran. Rencana kelompok adalah satu cara untuk mendorong keterlibatan maksimal para siswa. Berdasarkan hal di atas bahwa group investigation berpusat pada siswa dan tugas-tugas yang dikerjakan merupakan pilihan dari siswa itu sendiri melalui berdasarkan pemilihan berbagai topik mengenai materi atau pokok bahasan yang akan dipelajari.

2.1.1.2 Langkah-Langkah Penerapan Metode Group Investigation

Robert E. Slavin 2005: 218-220, membagi langkah-langkah pelaksanaan model investigasi kelompok meliputi 6 enam tahapan. Pertama, siswa mengidentifikasi topik yang akan dipelajari dan membuat kelompok sesuai ketertarikan siswa yang heterogen. Pada tahap ini guru membantu membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan. Kedua, siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih pada tahap pertama. Ketiga, siswa melaksanakan investigasi dengan mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Siswa saling bertukar pendapat, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis semua gagasan. Keempat, siswa menyiapkan laporan akhir. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan. Kelima, masing-masing kelompok mempresentasikan laporan akhir. Tahap terakhir yaitu siswa mengevaluasi hasil dari presentasi kelompok lain dengan memberikan umpan balik mengenai topik tersebut. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.

2.1.2 Pembelajaran Inkuiri