20, 25, DAN 30 EKORLITER DALAM PENDEDERAN SECARA INDOOR DENGAN SISTEM RESIRKULASI

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO Clarias sp. PADA PADAT PENEBARAN

15, 20, 25, DAN 30 EKORLITER DALAM PENDEDERAN SECARA INDOOR DENGAN SISTEM RESIRKULASI

Oleh : DEDI SUMPENO C01498052 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul : PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO Clarias sp. PADA PADAT PENEBARAN 15, 20, 25, DAN 30 EKORLITER DALAM PENDEDERAN SECARA INDOOR DENGAN SISTEM RESIRKULASI adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini. Bogor, November 2005 DEDI SUMPENO C01498052 RINGKASAN DEDI SUMPENO. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo Clarias sp. pada padat penebaran 15, 20, 25, dan 30 ekorliter dalam pendederan secara indoor dengan sistem resirkulasi . Di bawah bimbingan IRZAL EFFENDI dan DINAMELLA WAHJUNINGRUM. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2004 bertempat di Laboratorim Sistem dan Teknologi, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo Clarias sp. dalam sistem resirkulasi dengan padat penebaran 15, 20, 25, dan 30 ekorliter. Penelitian ini mengacu pada salah satu usaha budidaya, yaitu pendederan untuk menghasilkan benih yang siap jual. Benih dipelihara dengan menggunakan sistem resirkulasi indoor bertujuan memanfaatkan lahan dan air lebih efisien dibandingkan dengan sistem konvensional outdoor. Ikan lele dumbo Clarias sp. yang berumur dua minggu dengan berat rata-rata 0.05 + 0.002 g dan panjang rata-rata 1.5 + 0.001 cm dipelihara dalam akuarium dengan ukuran 60 x 30 x 25 cm sebanyak 12 dua belas buah dan dipasang dalam sistem resirkulasi. Wadah untuk filter berupa bak plastik dengan diameter 100 cm dan tinggi 110 cm, sedangkan wadah penampungan air berupa bak permanen. Tempat saluran air inlet maupun outlet berupa pipa plastik paralon, serta pompa air elektrik sebagai power supply sistem resirkulasi. Dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali pada masing-masing perlakuan. Pengamatan dilakukan selama empat minggu. Untuk mengetahui laju pertumbuhan ikan dilakukan pengambilan contoh sampling setiap satu minggu sekali sebanyak 50 ekorakuarium. Pakan harian ditimbang dalam bobot basah untuk mengetahui efisiensi pemberian pakan dan feeding rate. Tingkat kelangsungan hidup diketahui dengan cara menghitung jumlah ikan yang mati setiap hari selama masa pemeliharaan. Data pertumbuhan benih, pakan, dan kelangsungan hidup dianalisis dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap RAL. Peubah lain yang diamati yaitu efisiensi pemberian pakan serta fisika-kimia air. Pengamatan fisika-kimia air dilakukan setiap minggu yang meliputi kandungan oksigen terlarut DO, pH, NH 3 , alkalinitas dan kesadahan. Padat penebaran 15, 20, 25, dan 30 ekorliter diperoleh untuk laju pertumbuhan bobot berturut-turut adalah 16.15, 14.87, 15.11, dan 15.77 , pertumbuhan panjang mutlak adalah 3.725 , 3.7083 , 3.7667 , dan 3.7583 cm, kelangsungan hidup selama masa pemeliharaan masing-masing adalah 99.33, 99.38, 99.45, dan 99.06 , dan efisiensi pemberian pakan masing-masing adalah 23.21, 23.07, 26.38, dan 30.2 . Tingkat padat penebaran yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak dan kelangsungan hidup, namun berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan, dan efisiensi pemberian pakan. Laju pertumbuhan bobot menurun dengan meningkatnya padat tebar dari 15 menjadi 20 ekorliter kemudian meningkat lagi P0.05. Tingkat kelangsungan hidup meningkat dengan meningkatnya padat penebaran dari 15 menjadi 25 ekorliter, dan kemudian menurun lagi P0.05. Semakin tinggi tingkat padat penebaran, menyebabkan kualiatas perairan yang kurang baik bila dibandingkan dengan padat penebaran yang lebih rendah khususnya penurunan DO dan peningkatan konsentrasi amoniak. Dengan menggunakan sistem resirkulasi, data kualitas air yang diperoleh lebih baik, dan masih menunjukkan kisaran yang layak untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo Clarias sp. PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO Clarias sp. PADA PADAT PENEBARAN

15, 20, 25, DAN 30 EKORLITER DALAM PENDEDERAN SECARA INDOOR DENGAN SISTEM RESIRKULASI