Persentase Hidup Stek Pucuk Gaharu
34.6 36.6
50 98.6
97.3 98
20 40
60 80
100 120
A1B1 A1B2
A1B3 A2B1
A2B2 A2B3
NOTASI PERLAKUAN
P E
RS E
N HI
DUP _
Gambar 3. Histogram persen hidup stek pucuk gaharu Secara keseluruhan stek pucuk gaharu memiliki persentase hidup sebesar
69,2 . Dari Gambar 3, diketahui bahwa stek yang memiliki persentase hidup terendah adalah stek dari tanaman dewasa tanpa IBA A1B1 yaitu dengan 34,6
. Sedangkan stek yang berasal dari tanaman dewasa dan ditambah IBA 100 ppm A1B3, memiliki persen yang yang lebih tinggi yakni 50 . Untuk stek
yang memiliki persentase hidup yang paling tinggi adalah stek dari tanaman semai tanpa IBA kontrol dengan 98,6 A2B1.
Kemudian untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan terhadap keberhasilan stek pucuk dilakukan uji Kruskal-Wallis dengan
menggunakan Software Minitab 14.12.0 Tabel 3. Tabel 3. Data persen hidup stek pucuk gaharu dari minitab
Keterangan : H Hasil uji statistik = 13,92
DF Derajat bebas = 5 p-value = 0,016
No Perlakuan Σ Ulangan Median Ave Rank
Z Peringkat Ke-
1 A1B1 3
36 3,0 -2,31
6 2 A1B2
3 42
5,0 -1,60 5
3 A1B3 3
50 7,0 -0,89
4 4 A2B1
3 98 15,2 2,01
1 5 A2B2
3 98 12,8 1,18
3 6 A2B3
3 98 14,0 1,60
2
Dari Tabel 3. diketahui bahwa pada selang kepercayaan 95 enam perlakuan yang mengkombinasikan faktor konsentrasi IBA dan asal bahan stek
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap persen hidup stek gaharu. Hal itu dikarenakan p-value yang dihasilkan sebesar 0,016 atau kurang dari nilai
α 0,05. Selanjutnya dapat diketahui perlakuan yang paling optimal dengan melihat nilai
Z, yaitu uji Kruskal-Wallis menyatakan bahwa apabila nilai Z semakin positif maka memiliki peringkat yang baik pula. Dari asumsi itu kita mengetahui bahwa
peringkat pertama ditempati stek yang berasal dari tanaman semai tanpa IBA A2B1 dengan nilai Z yang paling tinggi 2,01, sebaliknya peringkat terendah
adalah pada perlakuan A1B1 stek dari tanaman dewasa dan tanpa IBA A1B1 yang memiliki nilai Z = -2,31. Dari nilai Z yang dihasilkan dapat kita lihat bahwa
untuk perlakuan yang menggunakan bahan tanaman dewasa memiliki nilai Z negatif sedangkan perlakuan yang menggunakan bahan dari tanaman semai
semuanya bernilai positif, dari nilai itu mengindikasikan bahwa untuk persen hidup stek pucuk gaharu penggunaan bahan stek yang dari tanaman semai
cenderung lebih baik daripada stek yang berasal dari tanaman dewasa.