BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca KOFFCO Komatsu-Forda Fog Cooling system
dengan pengkabutan yang menggunakan sistem pendingin kipas Air cool pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi
Alam P3HKA Bogor. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan November 2007.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : zat pengatur tumbuh ZPT IBA Indole Butyric Acid, semai tanaman jenis gaharu dengan
tinggi lebih dari 20 cm dan rantingtrubusan untuk bahan dari tanaman gaharu dewasa, sekam padi, serbuk kulit kelapa cocodust, zeolit dan aquades. Alat-alat
yang digunakan gelas ukur, gunting stek, embrat, sprayer, penggaris, steam pengukus, timbangan analitik, ember, boks atau sungkup propagasi, rak
pembiakan, pompa air bertekanan tinggi, thermostat, automatic switch, cooling fan
, termometer bola basah bola kering, alat tulis dan kalkulator.
3.3 Metode Penelitian
Proses menumbuhkan akar pada stek gaharu ini, digunakan teknologi KOFFCO. Komponen utama sistem ini adalah rumah kaca, pompa air, cooling
fan , sensor temperatur dan thermostsat. Sistem KOFFCO ini bekerja secara
otomatis bila dalam bak propagasi mencapai suhu 30
O
C. Mekanisme pendinginan dari sistem ini adalah sebagai berikut : apabila sensor yang ditempatkan dalam
kotak propagasi mendeteksi suhu telah melampaui dari suhu yang diatur sebelumnya 30
O
C, maka thermostat akan segera mengaktifkan pompa bertekanan tinggi. Air yang dialirkan dengan menggunakan pompa kemudian
dihembuskan oleh cooling fan dan menghasilkan kabut dengan partikel air yang sangat kecil. Kabut akan segera menguap dan dalam proses penguapan akan
menurunkan temperatur dalam rumah kaca Sakai dan Subiakto 2007
3.3.1 Persiapan Media Tumbuh
Media untuk penumbuhan stek berupa campuran serbuk kulit kelapa cocodust dan sekam padi dengan perbandingan 2 : 1. Campuran ini sebelumnya
ditimbang dengan timbangan kemudian dimasukkan ke dalam mixer alat pencampur kemudian setelah campuran keluar dari mixer dilakukan
penyemprotan steam air ke dalam campuran itu sehinnga campuran media menjadi lebih lembab. Kemudian campuran media itu dimasukkan sungkup
propagasi yang di bagian bawahnya sudah diberikan zeolit, kemudian sungkup ditempatkan pada rak pembiakan di rumah kaca.
3.3.2 Persiapan ZPT
Dosis atau konsentrasi yang digunakan dalam stek pucuk gaharu yakni ZPT jenis IBA dengan dosis 0, 50, 100 ppm, dengan zat pelarut IBA berupa
alkohol 70. Fungsi dari alkohol 70 adalah untuk melarutkan IBA yang berupa serbuk agar menjadi larutan, sehingga dalam proses pelarutan ini digunakan pula
pengaduk agar serbuk IBA lebih mudah untuk menjadi larutan. Pembuatan dosis IBA tersebut diawali dengan pembuatan stock solution IBA 100 ppm sebanyak
1000 ml. Stock solution tersebut dibuat dari IBA seberat 100 mg 0,1 g, yang dilarutkan dalam alkohol 70 sebanyak 4 ml yakni saat IBA dapat dilarutkan
dengan optimal, setelah larut kemudian ditambah aquades sampai dengan 1000 ml. Setelah stock solution tersedia maka dibuat IBA dengan dosis 50 ppm, dengan
cara mengambil 100 ml stock solution lalu diencerkan dengan aquades sampai larutan mencapai volume 200 ml, sedangkan dosis 100 ppm diambil dari stock
solution sebanyak 200 ml. Kemudian untuk mempermudah pemberian ZPT, setiap dosis IBA ditempatkan pada 6 wadah, yakni 3 untuk IBA 50 ppm dan 3 untuk
IBA 100 ppm.
3.3.3 Penyediaan Bahan Stek dan Pemberian ZPT
Bahan stek yang digunakan ada 2 jenis, yakni bahan dari semai dan dari pohon gaharu dewasa. Untuk bahan stek berasal dari semai, tanaman gaharu
semai yang diambil adalah semai yang telah memiliki tinggi lebih dari 20 cm, dan berumur 2-4 bulan yang diambil dari persemaian gaharu milik Dr. Erdi
Santosa di persemaian P3HKA. Adapun bahan stek pucuk yang diambil adalah semai gaharu yang memiliki cadangan makanan yang optimal, yang didapatkan
pada semai gaharu dalam keadaan dorman masa istirahat, dimana kondisi dorman gaharu ditandai dengan :
i. Daun penumpu stipula yang belum terbuka