Pemeliharaan stek Metode Penelitian

Tabel 1 mengilustrasikan garis besar penyiraman, sedangkan monitoring stek dilakukan setiap hari, hal itu untuk mengantisipasi apabila media kering maka dapat disiram atau sebaliknya bila media masih terlampau basah maka meskipun dijadwalkan untuk disiram melihat kondisi seperti itu maka tidak dilakukan penyiraman dengan intensitas air yang banyak, karena semakin basah menyebabkan media jenuh yang dapat menjadikan akar busuk. Kesehatan stek harus optimal, maka diperlukan pembersihan media tumbuh stek dari tanaman pengganggu. Selain itu juga dilakukan pembersihan sungkup dari gangguan lumut dengan cara menyikat dan menyemprot air.

3.3.6 Pengamatan dan Pengambilan Data

Pengamatan stek dilakukan setiap hari untuk mengetahui kondisi stek, dengan sungkup yang transparan, maka pengamatan dapat tanpa membuka sungkup, dan untuk melihat pertumbuhan bahan stek maka dilakukan pengamatan pendahuluan untuk melihat pertumbuhan stek dan itu dilakukan saat minggu ke-6 atau pertengahan dari durasi stek gaharu ini. Untuk pengukuran suhu dan kelembaban hanya dilakukan setiap bulan, hal itu dikarenakan karena dengan metode KOFFCO kondisi rumah kaca relatif stabil dengan kisaran suhu 25-29 O C, sehingga fluktuasi suhu maupun kelembaban sangat jarang terjadi. Pengambilan data stek pucuk gaharu ini sendiri dilakukan pada akhir penelitian, dengan variabel yang diamati adalah sebagai berikut : i Persentase hidup Penghitungan persen hidup dilakukan pada akhir penelitian dengan membandingkan jumlah stek yang hidup dengan keseluruhan stek yang di tanam. Penerapan penghitungannya menggunakan rumus : Persentase Stek Hidup = Σ stek hidup pada akhir penelitian x100 Σ stek yang ditanam pada awal penelitian ii Persentase bertunas Penghitungan persen bertunas dilakukan di akhir penelitian dengan membandingkan jumlah stek yang bertunas dengan keseluruhan stek yang di tanam. Penerapan penghitungannya menggunakan rumus : Persentase Stek bertunas = Σ stek bertunas pada akhir penelitian x100 Σ stek yang ditanam pada awal penelitian iii Persentase berakar Penghitungan persen berakar dilakukan di akhir penelitian dengan membandingkan jumlah stek yang berakar dengan keseluruhan stek yang di tanam. Penerapan penghitungannya menggunakan rumus : Persentase Stek berakar = Σ stek berakar pada akhir penelitian x100 Σ stek yang ditanam pada awal penelitian iv Persentase hidup setelah seminggu aklimatisasi Penghitungan persen hidup dilakukan di akhir penelitian yakni setelah dilakukan penghitungan berakar kemudian dilanjutkan proses pembukaan sungkup selama kurang lebih dua minggu, agar stek dapat beradaptasi dengan lingkungan baru proses alimatisasi setelah seminggu, dilakukan penghitungan jumlah stek yang masih dapat bertahan hidup untuk mendapatkan jumlah stek yang siap disapih ke lingkungan adan atau media lain persen aklimatisasi. Persentase hidup aklim = Σ stek hidup aklim minggu ke-13 x100 Σ stek yang berakar minggu ke-11

3.3.7 Analisis Data

Rancangan percobaan pada penelitian ini memakai 2 faktor yakni asal sumber bahan dan dosis ZPT, dimana asal pohon induk penghasil bahan stek dibagi 2 yaitu dari tanaman muda atau semai berumur 2- 4 bulan, dan tanaman dewasa berumur 18-20 tahun. Sedangkan dosis ZPT terdiri dari 3 perlakuan yakni 0 ppm tanpa IBA atau kontrol, 50 ppm IBA dan 100 ppm IBA. Dari rancangan percobaan tersebut, kemudian untuk pengolahan data penelitian stek gaharu ini menggunakan rancangan dengan pola 2 X 3, dan dilakukan 3 ulangan yang tiap ulangannya terdiri 50 bahan stek. Sehingga keseluruhan terdapat 900 bahan stek. Faktor perlakuan dalam penelitian ini : A. Asal bahan stek 1. Tanaman dewasa pohon 2. Tanaman muda semai B. Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 1. Tanpa IBA kontrol 2. IBA 50 ppm 3. IBA 100 ppm