KB sehingga akan tercapai tujuan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera NKKBS.
E. BATASAN ISTILAH
1. Partisipasi
Partisipasi adalah tinggi rendahnya peranserta masyarakat dalam kaitannya dengan program Keluarga Berencana KB. Partisipasi dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk, antara lain:
a. Partisipasi dalam memberi dan menerima informasi.
b. Partisipasi masyarakat dalam memberikan tanggapan dan saran
terhadap informasi yan diterima, baik yang bermaksud menolak maupun menerima.
c. Partisipasi dalam merencanakan Keluarga Berencana KB.
d. Partisipasi dalam melaksanakan program-program Keluarga
Berencana KB. e.
Partisipasi dalam menilai Program Keluarga Berencana KB.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi.Menurut Koentjaraningrat
1990:146 bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berintaksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan yang terkait oleh suatu identitas bersama. Hendropuspito OC 1989:75 mendefenisikan masyarakat sebagai
satu kesatuan yang tepat dari orang-orang yang hidup di daerah tertentu
dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai kepentingan yang sama. Masyarakat
sebagaimana dipahami Hendropuspito OC 1989:75-77 memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai wilayah dan batas yang jelas
b. Merupakan salah satu kesatuan penduduk
c. Terdiri atas kelompok-kelompok fungsional yang heterogen
d. Mengembang fungsi umum dan,
e. Memiliki kebudayaan yang sama.
3. Keluarga Berencana KB
Keluarga Berencana Family planingplaned perenthood merupakan suatu menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi Sulistyawati, 2011:15. Menurut Undang-undang UU nomor 10 tahun 1992 Tentang
Perkembangan Penduduk dan Perkembangan Keluarga, Keluarga Berencana KB merupakan upaya kebijakan pemerintah dalam rangka
mewujudkan pembangunan keluarga sejahtera atau Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera NKKBS.
Kebijakan ini dilakukan dalam upaya peningkatan keterpaduan dan peran masyarakat, pembinaan keluarga dan pengaturan kelahiran
dengan memperhatikan nilai-nilai agama, keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya
lingkungan, kondisi perkembangan sosial ekonomi dan sosial budaya
serta tata nilai yang hidup dalam masyarakat merupakan sarana penunjang dalam mewujudkan program Keluarga Berencana KB.
4. Pelaksanan Keluarga Berencana