12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Latar Belakang dan Perkembangan Sekolah Alam di Indonesia
Pendidikan yang relevan dengan berbagai perkembangan dan perubahan memerlukan penyesuaian pengetahuan, keterampilan dan sikap-
sikap tertentu dari seseorang atau masyakarakat yang menghadapi masalah dari hajat hidup baru. Dengan memperhatikan pada kepentingan nasional,
regional, lokal, sampai pada kelompok kecil berupa keluarga dan juga pada kepentingan seseorang yang senantiasa menghadapi perubahan dan
perkembangan dari masa ke masa Salam, 2002: 168-175. Oleh karena itu diperlukan pendidikan atau sekolah-sekolah alternatif yang relevan dengan
kondisi kebutuhan anak dan memiliki mutu pendidikan lebih baik dari sekolah biasa.
Terdapat banyak tokoh yang mengungkapkan faktor yang menjadi latar belakang munculnya sekolah-sekolah alternatif di Indonesia. Salah
satunya diungkapkan oleh Azhari, bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum membebaskan. Peserta didik menjalani proses belajar bagaikan dalam
penjara dan belum membebaskan dari kreativitas siswa sehingga sekolah alternatif bisa menjadi solusi pendidikan yang relevan saat ini.
http:www.wahidinstitute.orgindonesiaimagesstoriesSuplemenTempo TempoEdisi-VII.pdf.
Salah satu bentuk sistem pendidikan alternatif yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah pendidikan sekolah alam. Konseptor
sekolah alam di Indonesia yaitu Lendo Novo menjelaskan, sekolah alam yang dipeloporinya merupakan suatu reaksi dari kegagalan pendidikan di Indonesia.
Lebih lanjut Novo mengemukakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia saat ini masih jauh dari negara-negara lain, bahkan mutu pendidikan di negara kita
masih di bawah dari negara Vietnam. Ini berarti masih ada yang salah dengan sistem pendidikan di negara ini. Paradigma yang sekarang berkembang bahwa
sekolah berkualitas selalu mahal. Paradigma tersebut harus diubah dengan mulai dari meminimalisir biaya pembangunan fisik sekolah sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan sekolah, seperti: kelas, kantor, laboratorium, dan fasilitas
pada bidang
keolahragaan yang
relatif banyak
http:suaramerdeka.comv1indexphpreadcetak2010021298766sekolah- Alam-Sebuah-Alternatif-Pendidikan.
Sekolah alam pertama kali berdiri di Indonesia pada tahun 1998, yaitu Sekolah Alam Ciganjur saat ini bernama Sekolah Alam Indonesia. Setelah
itu, muncul beberapa sekolah alam lain yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Sekolah Alam Bandung, Sekolah Peradaban Cilegon,
School of Universe di Bogor, SDIT Alam Nurul Islam Yogyakarta, Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang, Sekolah Alam Jurank Doank, dan sekolah alam
lainnya. Hampir seluruh sekolah alam yang ada memiliki konsep utama yaitu upaya memaksimalkan potensi anak untuk tumbuh menjadi manusia yang
berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan dan siap menjadi
pemimpin. Berbagai keunggulan itulah yang menyebabkan banyak orang tua mempercayakan anak mereka bersekolah di sekolah alam.
Penelitian yang dilakukan oleh Hani Hartati mahasiswa Fakultas Psikologi, USU 2009, dengan skripsi berjudul “Gambaran Sikap Orang Tua
terhadap Sekolah Alam” mengungkapkan bahwa orang tua memiliki pandangan positif terhadap sekolah alam karena pendidikan di sekolah alam
memiliki kualitas yang baik. Selain itu, terdapat manfaat yang telah dilihat dan dirasakan orang tua terhadap perubahan perilaku anaknya yang semakin baik
yaitu anak lebih mengerti tentang alam, semakin mandiri, dan percaya diri. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Alam Bina Madania Kecamatan Tanjung
Anom Kabupaten Deli Serdang, Medan. Sekolah alam membantu anak-anak menikmati masa-masa awal
pertumbuhan, memberikan pemahaman dan kesadaran yang relatif lebih utuh tentang kehidupan, membentuk struktur emosi dan mentalitas yang lebih
stabil, serta membangun sikap-sikap keseharian yang lebih baik dari waktu ke waktu. Berdasarkan komponen pendidikan dan paedagogi, membuktikan
bahwa orang tua siswa sebenarnya ingin agar guru selalu menjalin komunikasi dengan memberikan informasi tentang kegiatan belajar kelas dan program
instruksional. Kemudian dari aktivitas pembelajaran di sekolah alam, siswa diberikan kesempatan untuk bekerjasama dan berdiskusi dengan guru dalam
merencanakan kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan tersebut membentuk keseimbangan partisipasi siswa, guru, dan anggota lain dalam komunitas
sekolah, termasuk orang tua.
Demikian pula dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ningrum Khasanah mahasiswa Kurikulum Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu
Pendidikan, UNNES 2006, dengan skripsi berjudul “Pembelajaran Life Skill Kecakapan Hidup di Sekolah Alam Ar-Ridho Bukit Kencana Kecamatan
Tembalang Kota Semarang” menjelaskan bahwa sekolah alam memiliki konsep untuk mengajak anak-anak berinteraksi langsung dengan alam dan
memanfaatkan alam sebagai sumber belajar setiap hari. Pembelajaran dengan berbasis alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada
peserta didik agar anak belajar secara aktif, memberikan bahan appersepsi emosional dan intelektual secara totalitas namun tidak bersifat verbalitas.
Semua bekal kecakapan hidup tersebut diberikan kepada peserta didik melalui alam sekitar dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik guna
melakukan aktivitas konstekstual secara langsung. Pembelajaran tidak bersifat teori dan abstrak sehingga aspek kepribadian anak yang meliputi pengetahuan
kognitif, keterampilan psikomotorik, dan sikap afektif dapat bekembang sesuai dengan tahapan pekembangan dan karakteristik setiap individu.
Kedua hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan didirikannya sekolah alam sebagai sekolah alternatif bagi siswa, maka keberadaan dan
perkembangannya dapat diterima oleh orang tua dan masyarakat secara positif. Fokus penelitian yang dilakukan pada penelitian sebelumnya menitik beratkan
pada pandangan orang tua terhadap keberadaan sekolah alam dan proses pembelajarannya
secara umum
serta kebermanfaatannya
terhadap perkembangan siswa. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
selanjutnya akan lebih memprioritaskan tentang salah satu program pendidikan unggulan di Sekolah Alam Ungaran SAUNG melalui model pendidikan
market day atau kewirausahaan. Terutama akan menyoroti tentang bentuk pendidikan market day, pelaksanaan pendidikan market day, dan hasil dari
pendidikan market day terhadap perkembangan intelaktual, sikap dan mental serta keterampilan melalui penanaman nilai-nilai kewirausahaan pada siswa.
B. Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah