Implementasi pembelajaran kewirausahan yang terdapat di SD Alam Ungaran tidak serta merta secara langsung dapat menerapkan dan
mengaplikasikan nilai-nilai kewirausahaan secara nyata dan kompetitif seperti pada jenjang pendidikan SMK maupun Perguruan Tinggi. Dengan
memperhatikan faktor usia, kebutuhan, kemampuan dan akses informasi yang dibutuhkan siswa setiap komponen pembelajaran dan pelaksanaan
pendidikan kewirausahaan melalui penanaman nilai-nilai kewirausahaan yang terdapat di SD Alam Ungaran diintegrasikan sebagai dasar dari
pembelajaran kewirausahaan untuk selanjutnya dapat diimplementasikan secara bertahap dan berkelanjutan pada jenjang pendidikan berikutnya.
1. Pembentukan
Aspek Kognitif
dalam Mengembangkan
Kemampuan Berfikir Logis Siswa
Pendidikan kewirausahaan yang dikembangkan melalui kegiatan market day pada siswa di SD Alam Ungaran memiliki implementasi
dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa. Implementasi tersebut dapat dilihat pada kemampuan siswa berfikir logis saat pembelajaran
Matematika di kelas. “ Dari segi aplikasi nilai-nilai kewirausahaan, yaitu dari segi
kognitifnya dalam aplikasi market day adalah guru memberikan pembelajaran Matematika dengan cara memberikan modal yang
diberikan pada siswa kemudian dibelanjakan siswa, menghitung jumlah barang yang dibeli, lalu menghitung harga semua barang
yang dibeli, sampai pada menghitung laba rugi. Jadi tidak hanya konsepnya saja ya, siswa juga bisa mempraktekan hitung-
hitungan itu pada market day harian dan kelompok” Wawancara dengan Bapak Akbar, 24 tahun guru pendamping market day 27
Maret 2011.
Berdasarkan hasil
wawancara tersebut,
siswa mengaplikasikan kemampuan kognitifnya untuk mengembangkan
kemampuan berfikir logis melalui pembelajaran konsep-konsep kewirausahaan yang diberikan guru pada siswa dengan cara hitung
dalam berdagang melalui hitung-hitungan modal yang digunakan dalam market day, menghitung jumlah satuan barang yang dibeli
di pasar, menghitung jumlah harga barang, menjual barang dengan menentukan harga satuan barang, menghitung untung dan
rugi setelah berjualan. Tidak hanya berhenti pada pembelajaran konsep saja, pembelajaran market day untuk mengembangkan
aspek kognitif melalui pengembangan kemampuan berfikir logis siswa, guru juga mengaplikasikannya dalam paraktek berjualan di
sekolah dan di luar sekolah. Hal senada juga dikatakan oleh Salsabila Al-Afifah berikut:
” ...kita kan dikasih uang dua puluh ribu pak sama bu guru, trus buat beli makanan di pasar dengan temen-temen rasanya
menyenangkan. Kalo sehabis jualan kita hitung lagi makanan sisanya berapa, dapet uangnya kadang-kadang empat puluh ribu,
tiga puluh lima ribu, pernah juga dapet tiga puluh dua ribu. Nanti untungnya dibagi-bagi buat kita, modalnya dikasih bu
guru lagi” Wawancara dengan siswa kelas VI SAUNG, 08 Maret 2011.
Keterangan dari Salsabila Al-Afifah diatas menunjukan bahwa proses penanaman nilai-nilai kewirausahaan melalui kegiatan market
day, tidak hanya terbatas pada pembelajaran di kelas, tetapi juga siswa dapat langsung menerapkannya saat siswa berjualan di alun-alun mini
Ungaran sebagai wujud dari pembelajaran aspek kognitif siswa. Siswa
dapat mengaplikasikan aspek kognitifnya dengan cara mempraktekan jumlah modal yang diberikan kepada mereka untuk membeli sejumlah
barang, menghitung jumlah barang yang akan dijual, menghitung harga satuan barang, menghitung jumlah barang yang terjual dan yang tidak
terjual serta menghitung jumlah laba dan rugi yang dihasilkan setelah mereka berjualan.
Hasil penanaman nilai-nilai kewirausahaan umumnya memiliki tingkat keberhasilan yang berlainan pada masing-masing siswa
berdasarkan pada tingkat pengalaman dan usia siswa. Sebagai contoh siswa kelas I sampai kelas III memiliki tingkat perkembangan kognitif
yang berbeda apabila dibandingkan dengan siswa kelas IV sampai kelas VI, hal ini dikarenakan siswa kelas I sampai kelas III belum memiliki
banyak pengalaman dalam mengikuti kegiatan market day untuk mengaplikasikan hitung-hitungan menghitung jumlah barang, jumlah
satuan harga barang dan menghitung laba-rugi yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan aspek perkembangan siswa pada kurikulum
market day. Sedangkan siswa kelas IV sampai kelas VI cenderung memiliki
tingkat perkembangan kognitif lebih baik berdasarkan ketentuan aspek perkembangan siswa dalam kurikulum market day yaitu siswa kelas IV
sampai kelas VI mampu untuk menghitung jumlah modal awal, menghitung jumlah satuan dan harga barang serta mampu untuk
menghitung jumlah laba-rugi dari barang yang terjual dan sisa barang yang tidak terjual dalam market day.
2. Pembentukan Aspek Afektif atau Sikap, Mental, dan Moral Siswa