pada waktu ada alternatif-alternatif yang mengakibatkan persaingan diantara alternatif atau alasan-alasan itu; 3 Momen putusan; 4 Momen terbentuknya
kemauan. Kebiasaan memijat dan memijatkan bayi juga terbentuk dari motif jasamaniah dan rohaniah karena pijat bayi ini juga dapat memenuhi kebutuhan
reflek, insting otomatis dan nafsu yang secara langsung digunakan untuk mengatasi kesehatan pada bayinya, serta karena ada kemauan yang muncul dalam
diri orang tua untuk memenuhi keinginannya agar anak menjadi sehat dan dapt tumbuh kembang dengan baik.
2.1.2.4 Motivasi Intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu . Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas melakukan sesuatu dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktifitasnya.
Sardiman 2010:90. Ada dorongan yang kuat dalam diri orang tua karena rasa tanggung jawab dan kasih sayang terhadap bayi atau anaknya maka apabila
melihat bayi atau anaknya sakit maka dalam diri orangtua muncul dorongan yang kuat bagaimana agar anaknya sehat, maka salah satu alternatifnya adalah dengan
menggunakan pijat atau memijatkan bayinya pada “dukun” pijat bayi. Dorongan yang menggerakkan hati orang tua memijatkan bayinya itu bersumber pada suatu
kebutuhan akan anak yang sehat tentunya akan menjadi anak yang lincah dan ceria sehingga dapat menjadi sumber kebahagiaan orang tua.
b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh orang tua akan menggunakan jasa pijat bayi karena ingin bayinya sehat. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan
yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu.
Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalam aktifitasnya dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan
dari luar yang secara mutlak berkaitan dengan aktifitasnya. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik
dan tidak penting. Seperti dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin
komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinksik. Sardiman
2010:89-90 Secara teori sudah ada dugaan bahwa motif dari orangtua menggunakan
pijat dan memijatkan bayinya untuk tumbuh kembang anak dapat disimpulkan bahwa ada motivasi instrinsik yang dapat di kaitkan dengan studi penelitian ini
tentang motivasi orang tua menggunakan pijat dan memijatkan bayinya yaitu karena ada motivasi yang muncul dari dalam jiwa seorang ibu sebagai orang tua
yaitu kasih sayang dan memenuhi kebutuhan yang berisikan kewajiban untuk merawat dan menjaga kesehatan anaknya serta melindungi anak dari sakit.
Dan motivasi ekstrinsik yaitu dorongan atau rangsangan dari luar, seperti karena kebiasaan para orang tua terdahulu dalam mengatasi keluhan sakit pada
anaknya menggunakan pijat maka kebiasaan ini juga diikuti oleh para orang tua sekarang, disamping itu pijat sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi
keluhan kesehatan secara ringan dimana orangtua dapat merasakan kepuasan dalam dirinya karena penanganan pijat ini diberikan pada anak secara fisik
maupun psikis.
2.2 Hakikat Orang tua Dan Anak 2.2.1 Pengertian orang tua