Tujuan Umum Tujuan Khusus
1. Fiyanti Tallane, dkk 2013 dengan judul Analisis Faktor yang berhubungan
dengan Kejadian Relaps Malaria di Kabupaten Sorong. Desain penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional.
Populasinya adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas di Wilayah Kabupaten Sorong pada tahun 2013. Sampelnya adalah sebagian pasien yang
berkunjung ke Puskesmas di Wilayah Kabupaten Sorong pada tahun 2013 sebanyak 196 responden. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Uji
statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pekerjaan p= 0,000, mobilitas
penduduk p= 0,000, perilaku kepatuhan minum obat p= 0,000 dengan kejadian relaps malaria. Analisis multivariat faktor yang paling berhubungan
mobilitas penduduk p Wald 31,09. Sedangkan status gizi tidak berhubungan dengan kejadian relaps malaria di Kabupaten Sorong.
2. M. Arie Wuryanto 2005, tentang tingkat kepatuhan penderita malaria vivax
dalam minum obat serta faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah penderita
malaria dari bulan Oktober 2004 –Maret 2005. Sampel yang diambil 120
responden yang menderita malaria dengan umur diatas 15 tahun. Kasus malaria vivax yang ketidak patuhan adalah 64, itu berarti bahwa tingkat
kepatuhan adalah 36. Alasan untuk menghentikan pengobatan itu disebabkan oleh perasaan sehat pasien setelah tiga atau lima hari pengobatan
obat malaria. Hasil uji chi-square menunjukan hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tingkat kepatuhan pasien terapi obat malaria
p value 0,002, rasio lazim 4,8 95 CI:1,7-13,7. Tingkat kepatuhan pengobatan tergantung pada tingkat pengetahuan pasien. Pasien dengan
pengetahuan rendah memiliki 4,8 kali tidak patuh dalam terapi obat malaria. 3.
Tommy Kartono dan Sinta Murti 2011 tentang pengobatan malaria falciparum dengan Artemeter di RSUD I. A. Moeis Samarinda, desain
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Data diambil dari rekam medik penderita malaria
falciparum yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam RSUD I. A. Moeis Samarinda dari Januari 2008 sampai akhir Januari 2009. Ada 36 orang
penderita malaria falciparum yang mendapat terapi artemeter, masih terdapat enam 16,67 orang dengan Plasmodium falciparum positif PF+ pada
pemeriksaan mikroskopis ulang. Karakteristik klinis dan laboratoris keenam penderita itu berupa anemia 66,66, ikterus 66,66, trombositopenia
66,66, leukopenia 50 83,33 pasien memiliki kepadatan parasit ++ atau lebih, dan 66,66 pasien memiliki lebih dari satu karakteristik tersebut.