Masa inkubasi ekstrinsik Masa inkubasi intrinsik

mempunyai risiko tertular malaria empat kali dibandingkan masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan bekerja di luar rumah malam hari

2.1.6 Diagnosis Malaria

Diagnostik malaria sebagaimana penyakit pada umumnya didasarkan pada gejala klinis, penemuan fisik, pemeriksaan laboratorium darah dan uji imunoserologis. Ada dua cara diagnostik yang diperlukan untuk menentukan seseorang itu positif malaria atau tidak yaitu pemeriksaan darah tepi tipistebal dengan mikroskop dan deteksi antigen Harijanto, 2010. Meskipun sangat sederhana pemeriksaan darah tepi dengan mikroskop merupakan gold standard dan menjadi pemeriksaan terpenting yang tidak boleh dilupakan. Interpretasi yang didapat dari hasil pemeriksaan darah tepi adalah jenis dan kepadatan parasit Guerin, 2002. Deteksi antigen digunakan apabila tidak tersedia mikroskop untuk memeriksa preparat darah tepi atau pada daerah yang sulit dijangkau dan keadaan darurat yang perlu diagnosis segera. Teknik yang digunakan untuk deteksi antigen adalah immunokromatografi dengan kertas dipstick yang dikenal dengan Rapid Diagnostic Test RDT. Alat ini dapat mendeteksi antigen dari P. falciparum dan non falciparum terutama P. vivax Tjitra, 2005.

2.1.7. Pengobatan Malaria

Pengobatan malaria menggunakan artemisinin based combination therapy ACT yaitu kombinasi derivate artemisinin dengan obat anti malaria lainnya Depkes,2008 Tabel 2.3. Pengobatan lini 1 untuk falciparum dan vivax menurut kelompok umur Hari Jenis Obat Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur Dosis Tunggal 0-1 bulan 2-11 bulan 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun 15 tahun Artesunat ¼ ½ 1 2 3 4 H1 Amodiaquin ¼ ½ 1 2 3 4 Fal. Primaquin - - ¾ 1½ 2 3 H2 Artesunat ¼ ½ 1 2 3 4 Amodiaquin ¼ ½ 1 2 3 4 H3 Artesunat ¼ ½ 1 2 3 4 Amodiaquin ¼ ½ 1 2 3 4 H1-14 Vivax. Primaquin - - ½ ½ ¾ 1 Atau pengobatan dengan Dihydroartemisinin + Piperaquin DHP H1 DHP ¼ ½ 1 1½ 3 4 Fal. Primaquin ¼ ½ ¾ 1½ 2 3 H2-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 4 H1-14 Vivax. Primaquin - - ½ ½ ¾ 1 Amodiaquin basa = 10mgkgbb dan artesunat = 4 mgkgbb Primaquin = 0,75 mgkgbb Dihydroartemisisnin= 2- 4 mgkgbb, Peperaquin = 26-32 mgkgbb

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Penyakit Kardiovaskular dalam Melaksanakan Latihan Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase I di RSUP H. Adam Malik Medan

14 116 134

Efektifitas terapi Musik Terhadap Penurunan Nyeri Post Operasi pada Anak Usia Sekolah di RSUP H. Adam Malik Medan

9 98 66

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Terhadap Keberhasilan Terapi Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Dr. Moewardi Bulan Mei-Juni 2014.

0 3 12

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Terhadap Keberhasilan Terapi Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Dr. Moewardi Bulan Mei-Juni 2014.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN UMUM DENGAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi di RS PKU Aisyiyah Boyolali.

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN UMUM DENGAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi di RS PKU Aisyiyah Boyolali.

1 8 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PADA PASIEN DIABETES Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Poliklinik Rejosari Husada Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten.

0 1 12

Post follow up e pupns

0 0 1

Follow Up Assessment

0 0 53

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kepatuhan Pasien dalam Terapi Pengobatan Tuberkulosis (TB) Paru di Puskesmas Guntung Payung

0 3 16