Dampak Malaria Relaps Terhadap Pembangunan Kesehatan Pencegahan

diberikan primaquin single dose. Perlu ditekankan kepada penderita untuk menyelesaikan pengobatan secara lengkap dengan melakukan follow up pemerikasaan ulang darah tepi pada hari ke tiga, hari ke tujuh dan hari ke 14 Buletin malaria, 2011.

2.1.9. Resistensi

Resistensi terhadap obat anti malaria didefinisikan sebagai kemampuan parasit untuk bertahan hidup danatau berkembang biak pada pemeberian dosis setara atau lebih tinggi dari dosis yang direkomendasikan, tetapi masih dalam batas toleransi dari pasien Harijanto, 2012. Menurut Aditama 2014 ada enam faktor penyebab resistensi obat malaria dan pencegahanya : 1. Vektor nyamuk: mutasi genetik, imunitas, pengendalian vektor 2. Plasmodium: mutasi genetik, resistensi alamiah, cross resistance 3. Obat: kualitas obat, efikasi 4. Provider: kepatuhan standar pengobatan, dosis obat, monitoring dan pengawasan pengobatan. 5. Pasien: imunitas, kepatuhan dan tuntas terhadap pengobatan 6. sistem manajemen: ketersediaan obat, akses layanan. Terjadinya resistensi terhadap obat anti malaria dapat dicegahdiatasi dengan melakukan program yg tepat, yaitu: dengan pemberikan kelambu berinsektisida, indoor residual spray, obat ACT yang dikontrol baik tersedia garatis, penanggulangan nyamuk lainnya ikan, larvasida, dll, kepatuhan pasien terhadap follow up untuk pengobatan tuntas.

2.2. Konsep Pengetahuan

2.2.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan dapat terbentuk melalui pengindraan terjadi melalui panca indera manusia dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran Notoatmodjo, 2003. Berdasarkan pengalaman dan penelitian, diperoleh bahwa perilaku yang didasari oleh pemgetahuan dan sikap yang positif lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan dan sikap yang positif Maulana, 2009.

2.2.2 Tingkat Pengetahuan dan Domain Kognitif

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo 2010 mempunyai enam tingkat berikut: 1. Tahu know: mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2. Memahami Comprehension: kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan secara benar 3. Aplikasi Application: kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajaripada situasi atau kondisi riil 4. Analisis Analysis : kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut 5. Sintesis Synthesis : kemampuan untuk meletakkan ataumenghubungkan bagian-bagiandi dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru 6. Evaluasi evaluation: kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Melalui pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa Notoatmodjo, 2003. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula Notoatmodjo, 2003 2. Media masa informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek, sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi menghasilkan tersedianya

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Penyakit Kardiovaskular dalam Melaksanakan Latihan Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase I di RSUP H. Adam Malik Medan

14 116 134

Efektifitas terapi Musik Terhadap Penurunan Nyeri Post Operasi pada Anak Usia Sekolah di RSUP H. Adam Malik Medan

9 98 66

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Terhadap Keberhasilan Terapi Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Dr. Moewardi Bulan Mei-Juni 2014.

0 3 12

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Terhadap Keberhasilan Terapi Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Dr. Moewardi Bulan Mei-Juni 2014.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN UMUM DENGAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi di RS PKU Aisyiyah Boyolali.

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN UMUM DENGAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi di RS PKU Aisyiyah Boyolali.

1 8 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PADA PASIEN DIABETES Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Poliklinik Rejosari Husada Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten.

0 1 12

Post follow up e pupns

0 0 1

Follow Up Assessment

0 0 53

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kepatuhan Pasien dalam Terapi Pengobatan Tuberkulosis (TB) Paru di Puskesmas Guntung Payung

0 3 16