baku pakan yang dianalisis Prasetyastuti, 1988. Energi adalah sumber utama bagi proses metabolisme dalam tubuh ternak, baik untuk hidup pokok dan
produksi. Kekurangan energi akan menghambat pertumbuhan, dewasa kelamin, pada sapi laktasi dapat menyebabkan produksi, bobot badan dan gangguan
reproduksi Sutardi, 2004.
2.6 Penentuan Kapasitas Tampung
Daya tampung atau kapasitas tampung carrying capacity adalah kemampuan padang penggembalaan untuk menghasilkan hijauan makanan ternak
yang dibutuhkan oleh sejumlah ternak yang digembalakan dalam luasan satu hektar atau kemampuan padang penggembalaan untuk menampung ternak per
hektar Reksohadiprodjo, 1994. Menurut Parakkasi 1999 konsumsi bahan kering satu ekor sapi per hari sebesar 3 dari bobot badan. Satu satuan ternak
ST setara dengan satu ekor sapi seberat 455 kg Santosa, 1995. Semakin besar tingkat produksi hijauan per satuan luas lahan, maka akan semakin tinggi pula
kemampuannya untuk menampung sejumlah ternak. Pada padang penggembalaan yang baik biasanya mampu menampung sebanyak 2,5 SThathn. Hal ini sesuai
dengan pendapat Susetyo 1980 yang menyatakan beberapa padang penggembalaan yang baik mempunyai kapasitas tampung 0,4 hektar untuk 1 ST
atau satu hektar lahan dapat menampung 2,5 STthn. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kapasitas tampung menurut Subagio dan
Kusmartono 1988 yaitu :
1. Penaksiran Kuantitas Produksi Hijauan
Umumnya dilakukan dengan metode cuplikan dengan memakai kuadran berukuran 1 x 1 m dengan bentuk persegi. Pengambilan sampel di lapangan
dilakukan secara acak. Hijauan yang terdapat di areal kuadran dipotong lebih kurang 5
– 10 cm diatas permukaan tanah dan ditimbang beratnya. 2.
Penentuan Proper Use Factor Konsep Proper Use Factor PUF besarnya tergantung pada jenis ternak
yang digembalakan, spesies hijauan di padangan, tipe iklim setempat serta kondisi tanah padangannya.
2.7 Kemampuan Klass Pastural
Daya tampung padang penggembalaan tergantung pada kemiringan lahan, jarak dengan sumber air, kecepatan pertumbuhanproduksi tanaman pakan,
kerusakan lahan, ketersediaan hijauan yang dapat dikonsumsi, nilai nutrisi pakan, variasi musim, keadaan ekologi padang penggembalaan Susetyo, 1980.
Kelerengan dinyatakan dalam persentase dan dikelompokkan dalam kelas-kelas datar sampai agak datar 0-8, berombak sampai bergelombang 9-15,
bergelombang 15 - 40 dan berbukitbergunung 40 Hakim, 1986. Menurut Arismunandar 1983 tekstur dinyatakan berdasarkan bandingan
dalam bahan organik, fraksi pasir, debu dan liat dan untuk tanah mineral dikelompokkan dalam kelas-kelas berpasir, berlempung, berliat dan berdebu.
Sedangkan tanah gambut dibagi menjadi dangkal 2m dan gambut dalam 2m.