Rumusan Masalah : Manfaat Penelitian :

Sampai saat ini evaluasi mengenai padang penggembalaan sudah dilakukan di beberapa Kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Sedangkan studi yang sama di Kabupaten Ngada belum pernah dilakukan. Oleh karenanya, dalam upaya melengkapi informasi mengenai evaluasi padang penggembalaan perlu dilakukan studi “evaluasi padang penggembalaan alami Maronggela di Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur.

1.2 Rumusan Masalah :

1. Bagaimanakah keberagaman dan produksi hijauan rumput dan legum pada padang penggembalaan alami Maronggela di Kabupaten Ngada. 2. Bagaimanakah kualitas hijauan dan kandungan unsur hara tanah padang penggembalaan alami Maronggela di Kabupaten Ngada. 3. Bagaimanakah kapasitas tampung padang penggembalaan alami Maronggela di Kabupaten Ngada.

1.3 Tujuan Penelitian ini adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

Menyediakan database tentang kondisi padang penggembalaan serta pengelolaan padang penggembalaan yang baik di Kabupaten Ngada.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui spesies dan produksi hijauan yang terdapat pada padang penggembalaan alami Maronggela di kabupaten Ngada. 2. Mengetahui kualitas hijauan dan kandungan unsur hara tanah padang penggembalaan alami Maronggela di Kabupaten Ngada. 3. Mengetahui kapasitas tampung pada padang penggembalaan alami Maronggela yang ada di Kabupaten Ngada.

1.4 Manfaat Penelitian :

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Mendapatkan jenis spesies dan produksi hijauan padang penggembalaan alami Maronggela di Kabupaten Ngada. 2. Mendapatkan komposisi botani di padang penggembalaan alami Maronggela Kabupaten Ngada. 3. Peternak Kabupaten Ngada dapat memahami daya tampung dari padang penggembalaan sehingga ternak yang digembalakan tercukupi kebutuhan pakannya dan tidak terjadi kerusakan pada padang penggembalaan itu sendiri. 4. Memberikan informasi kepada peternak di Kabupaten Ngada tentang jenis- jenis rumput dan legume yang cocok serta memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk dikembangkan di padang penggembalaan sehingga mampu meningkatkan produktifitas ternak yang dikembangkan. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Padang Penggembalaan

Dalam bahasa Inggris, hal-hal yang berkaitan dengan penggembalaan disebut pastoral. Ekosistem ini terdiri atas peternak pastoralist dan hewan ternak. Adapun padang penggembalaan disebut ekosistem pastoral Iskandar, 2001. Lebih lanjut dijelaskan bahwa masyarakat peternak pastoralist society merupakan bagian integral yang sangat penting dalam ekosistem pastoral ini. Berbagai aktifitas peternak itu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Hadi 2002 menyebutkan sistem padang penggembalaan merupakan kombinasi antara pelepasan ternak di padang penggembalaan bebas dengan pemberian pakan. Sistem penggembalaan bebas di Indonesia hanya ditemukan di wilayah timur Indonesia dimana terdapat areal padang rumput alami yang luas. Menurut Reksohadiprodjo 1994 padang penggembalaan adalah suatu daerah padangan dimana tumbuh tanaman makanan ternak yang tersedia bagi ternak dan dapat merenggutnya menurut kebutuhannya dalam waktu singkat. Padang penggembalaan adalah tempat atau lahan yang ditanami rumput unggul dan atau legume jenis rumput legume yang tahan terhadap injakan ternak yang digunakan untuk menggembalakan ternak Yunus, 1997. Sistem penggembalaan adalah pemeliharaan ternak sapi yang dilaksanakan dengan cara ternak digembalakan di suatu padang penggembalaan yang luas, terdiri dari padang penggembalaan rumput dan leguminosa Tandi, 2010. Sistem padang penggembalaan merupakan kombinasi antara pelepasan ternak di padang penggembalaan bebas dengan pemberian pakan. Padang penggembalaan tersebut bisa terdiri dari rumput atau legume. Tetapi suatu padang penggembalaan yang baik dan ekonomis adalah yang terdiri dari campuran rumput dan leguminosa Hadi, 2002.

2.1.1 Macam-macam Padang Penggembalaan

Berdasarkan vegetasinya padang penggembalaan digolongkan dalam beberapa macam di antaranya :

2.1.1.1 Padang Penggembalaan Alami

Padang penggembalaan yang terdiri dari tanaman yang berupa rumput parennial, produktivitas rendah, floranya relatif belum tersentuh oleh manusia McLlroy, 1976. Menurut Reksohadiprojo 1994 padang penggembalaan alami tidak ada pohon, belum terjadi campur tangan manusia, manusia hanya mengawasi ternak yang digembalakan, banyak terdapat gulma, daya tampung rendah.

2.1.1.2 Padang Penggembalaan Buatan

Padang penggembalaan yang vegetasinya sudah dipilihditentukan dari varietas tanaman yang unggul. Menurut Reksohadiprodjo 1994 Padang penggembalaan adalah tanaman makanan ternak dalam pandangan telah ditanam, disebar, dan dikembangkan oleh manusia. Padangan dapat menjadi padangan permanen atau diseling dengan tanaman pertanian.