Menunjang program pemerintah Sarana komunikasi

kepada ketenaran grup tersebut. Dalam alek seperti ini Tupai Janjang, juga dapat mengambil peran bersama-sama dengan kesenian tradisional lainnya.

4. Menunjang program pemerintah

Pertunjukan Tupai Janjang juga sering dilakukan guna menunjang program pemerintah, misalnya untuk program peningkatan pariwisata, oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Agam. Secara umum, Minangkabau merupakan daerah wisata yang cukup potensial dikembangkan, baik wisata alam maupun wisata budayanya. Wisata budaya merupakan wisata yang dilakukan untuk mengenal aneka ragam kebudayaan Minangkabau. Dalam wisata budaya, wisatawan diperkenalkan dengan kebudayaan, keindahan alam, peninggalan sejarah, serta lingkungan kehidupan budaya dan sosial masyarakat Minangkabau. Salah satu wisata budaya tersebut adalah pertunjukan Tupai Janjang. Dalam Pekan Budaya Minangkabau, yang merupakan ajang promosi pariwisata dan kebudayaan Minangkabau, pertunjukan Tupai Janjang sering ditampilkan untuk mengisi acara tersebut. Pejabat pemerintah Kabupaten Agam, dan Kodia Bukit Tinggi, sering mempromosikan pertunjukan Tupai Janjang sebagai salah satu aset budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Semakin seringnya Tupai Janjang tampil di luar daerah secara otomatis akan dapat mengembangkan kebudayaan Minangkabau secara umum. Dengan demikian, pemandangan alam Bukit Tinggi yang indah akan lebih bagus jika dikemas bersama dengan kebudayaannya. Dengan memperhatikan keberadaan pertunjukan Tupai Janjang di Palembayan, maka fungsinya dalam pertunjukan ini dikelompokan dalam 2 hal yaitu sebagai sarana komunikasi dan sebagai penyampaian amanat kepada sesama masyarakat.

1. Sarana komunikasi

Dalam penyajiannya, Tupai Janjang merupakan sarana komunikasi antar sesama masyarakat atau masyarakat dengan anggota masyarakat yang lain yang tidak mungkin disampaikan secara langsung kepada orang yang dituju. Pembicaraan itu tentang berbagai aspek kehidupan yang disampaikan lewat sarana bahasa. Dalam hal ini, pesan itu dikemas dalam bentuk prosa liris, pantun, maupun bahasa sehari-hari, yang mengandung nilai estetis. Ketika pesan itu disampaikan maka terjadi “dialog”, hubungan dan reaksi antara penonton dan pemain atau sesama penonton. Disamping itu, pertunjukan Tupai Janjang dapat juga berfungsi sebagai sarana komunikasi warga masyarakat dengan pejabat pemerintahan setempat. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan menyampaikan hasrat dari masyarakat kepada pencerita TJ. Biasanya, terdapat pembicaraan awal atau bisikan terlebih dahulu kepada pencerita dari pemuka masyarakat atau yang mempunyai ide. Persoalan atau masalah yang diungkapkan biasanya mengyangkut dengan kemakmuran masyarakat setempat. Pesan-pesan itu dikemas sedemikian rupa oleh pencerita sehingga dapat dimengerti oleh penonton atau kepada si penerima pesan. Pencerita merangkai pesan itu secara spontan dan cepat dengan menyisipkan ke dalam adegan cerita Tupai Janjang. Karena pencerita tergolong orang yang banyak dikenal oleh masyarakat dan juga bekerja di instansi kecamatan setempat, maka isu-isu yang ada dalam masyarakat dapat dengan cepat ditangkapnya. Jika ada event yang kondisif dan pertunjukan Tupai Janjang diikutsertakan, pencerita mengangkat dan memasukkan isu-isu itu dalam ceritanya. Sebagai contoh, di depan juga dinyatakan bahwa berkat pertunjukan Tupai JanjangJ jalan ke daerah Palembayan telah diaspal. Padahal, jalan di daerah itu sebelumnya dalam keadaan rusak dan masih berbatu-batu. Masyarakat setempat menyatakan bahwa jalan yang sudah baik tersebut adalah karena diungkapkan dalam pertunjukan Tupai Janjang. Pada waktu itu, pencerita menyampaikan pesan kepada bupati daerah setempat yang sedang berkunjung ke daerah itu. 47 Pertunjukan Tupai Janjang juga dijadikan sebagai komunikasi dan penghubung antara masyarakat yang berada di kampung halaman dan masyarakat yang berada di rantau. Seringnya pertunjukan Tupai Janjang dilakukan di daerah rantau dapat mengobati rasa rindu masyarakat Minangkabau terhadap kampung halamannya, terutama di Pekan Baru, Jakarta. Dengan demikian, terjadi komunikasi 47 . Wawancara dengan pencerita dan pembuka masyarakat dan masyarakat Palembayan tanggal 21 Februari dan 7 – 8 Nonember 2004 antara dengan para perantau dengan warga di kampung melalui pencerita atau pertunjukan Tupai Janjang. Penonton sama penonton juga dapat menjadikan pertunjukan Tupai Janjang juga sebagai sarana komunikasi. Komunikasi itu mereka lakukan sewaktu pertunjukan berlangsung, sebelum atau sesudah pertunjukan. Dalam suasasana pertunjukan yang santai para penonton dapat menjadikan ajang pertunjukan ini untuk saling berkumpul atau saling berbicara antar sesama. Terutama bagi para warga yang sibuk pada siang hari dan beraktivitas di luar lingkungan tempat tinggalnya, maka malam hari dijadikan untuk saling berkumpul dengan warga di sekitar lingkungan tempat tinggal. Dengan demikian, dalam pertunjukan Tupai Janjang terjadi juga sosialisasi sesama warga.

2. Amanat cerita