Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2, 3, dan 4.Pemberian skor tersebut bertujuan untuk menghindari respon mahasiswa yang ragu-ragu. Kemudian skor dianalisis dengan menghitung total
skor setiap item pernyataan berdasarkan rumus berikut. 100
Jumlah Skor Item P
Jumlah Skor Ideal
Tabel 3.12 Kriteria Skor
Persentase Interpretasi
20 P
Sangat Rendah
20 40
P
Rendah
40 60
P
Cukup
60 80
P
Tinggi
80 100
P
Sangat Tinggi
3. Lembar Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati aktivitas mahasiswa dan peneliti selama pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran model tutorial berbantuan Mathematica sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat dievaluasi untuk kemudian dilakukan
perbaikan. Observasi ini dilakukan oleh seorang pengamat yaitu rekan dosen di prodi matematika.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini diperoleh melalui tes dan angket.Hal ini bertujuan untuk melihat adanya peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah mahasiswa.Kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi pretes dan postes. Kemudian dilakukan analisis angket skala sikap dan lembar observasi
untuk mengetahui sikap positif mahasiswa selama proses pembelajaran.
G. Tahapan Penelitian
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Prosedur penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.Ketiga tahapan tersebut dijelaskan
secara rinci sebagai berikut. 1.
Tahap Persiapan Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan, yaitu:
a. Studi kepustakaan mengenai pembelajaran berbantuan komputer,
pengenalan software
Mathematica, kemampuan
pemahaman matematis, dan kemampuan pemecahan masalah.
b. Penyusunan instrument penelitian serta menguji dan mengolah data
hasil uji coba instrument tersebut. c.
Pengurusan surat perizinan untuk melakukan penelitian. d.
Melakukan observasi pembelajaran di universitas yang akan dijadikan tempat penelitian, serta berdiskusi dengan dosen pengajar kalkulus dan
meminta data hasil ujian tengah semester untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan kemampuan awal matematis.
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian dimulai dengan memberikan soal pretes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman
matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.Selanjutnya, pelaksanaan pembelajaran materi integral pada mata kuliah kalkulis
1.Pembelajaran ini dilakukan selama 3 minggu 6 pertemuan.Pada kelas eksperimen, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bantuan software
Mathematica yang dilengkapi dengan Modul
Integral Berbantuan Mathematica.Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan tanpa
menggunakan bantuan komputer. Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, kelas eksperimen dan kelas
kontrol diberikan soal postes.Pertanyaan yang diberikan dalam soal postes sama dengan pertanyaan dalam soal pretes.Hal ini dilakukan untuk
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.
3. Tahap Pengolahan Data
Data hasil dari pretes dan postes akan diolah secara kuantitatif menggunakan software Minitabversi 17 dan software SPSS versi 22
a. Pengolahan Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan
Masalah Matematis
Data yang diolah pada penelitian ini adalah data dari hasil tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematismahasiswa.Data pada pretes menunjukkan kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum dilakukan pembelajaran.Sedangkan, data dari postes
menunjukkan kemampuan siswa setelah dilakukan pembelajaran. Berdasarkan data pretes dan postes, peningkatan kemampuan masing-masing mahasiswa
dapat dilihat dari nilai gain ternormalisasi. Besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung berdasarkan rumus gain ternormalisasi
normalized gain yang dikembangkan oleh Hake 1999, yaitu:
skor skor
skor skor
postest pretest
g ideal
pretest
Kemudian hasilnya akan dianalisis melalui kriteria nilai gain ternormalisasi pada tabel berikut:
Tabel 3.13 Kategori Nilai Gain Ternormalisasi
Batasan Kategori
0, 7 g
Tinggi
0,3 0, 7
g
Sedang
0,3 g
Rendah
Data nilai pretes, nilai postes dan nilai gain ternormalisasi selanjutnya diolah untuk melihat peningkatan atau pencapaian kemampuan pemahaman
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Sebelum menguji berbagai hipotesis,akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap
ketiga data tersebut. Uji normalitas dilakukan untuk melihat data yang diperoleh berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas tersebut dilakukan dengan memeriksa hipotesis berikut:
H : Data berdistribusi normal
H
1
: Data berdistribusi tidak normal Tes yang digunakan untuk melakukan uji normalitas dengan menggunakan
tes Kolmogorov-Smirnov Lilliefors Dua Sampel.Kriteria keputusan yang diambil berdasakan nilai probabilitas, yaitu:
1. Jika probabilitas sig
maka data berdistribusi normal. 2.
Jika probabilitas sig
maka data berdistribusi tidak normal. Selanjutnya, pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians
dari ketiga sampel sama atau berbeda.Pengujian homogenitas yang akan dilakukan adalah uji variansi dua peubah bebas. Uji homogenitas tersebut
dilakukan dengan memeriksa hipotesis berikut: H
: Skor pretes, postes, dan N-gain kedua kelas bervariansi homogen H
1
: Skor pretes, postes, dan N-gain kedua kelas bervariansi tidak homogen Uji statistik yang digunakan adalah uji Levene dengan taraf signifikan
0,05.Kriteria keputusan yang diambil berdasakan nilai Probabilitas, yaitu: 1.
Jika probabilitas sig
maka H ditolak.
2. Jika probabilitas sig
maka H diterima.
Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, kondisi yang mungkin terjadi adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
serta mempunyai variansi yang homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji parametrik yaitu uji t. Jika data hasil
penelitian diketahui sebaran datanya berdistribusi normal tetapi mempunyai varians yang tidak homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan uji t. Adapun hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut.
1. Hipotesis kemampuan pemahaman matematis yang akan diperiksa
dirumuskan sebagai berikut:
: H
1 2
, Tidak terdapat perbedaan rerata peningkatan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial
berbantuan software Mathematica dengan rerata peningkatan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
tanpa berbantuan software Mathematica.
1
: H
1 2
, Rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa
yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software Mathematica lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan dengan rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa
berbantuan software Mathematica. keterangan:
1
adalah rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan
software Mathematica.
2
adalah rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software
Mathematica. 2.
Hipotesis kemampuan pemecahan masalah yang akan diperiksa dirumuskan sebagai berikut:
: H
1 2
, Tidak terdapat perbedaan rerata peningkatan pemecahan masalah mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial
berbantuan software Mathematica dengan rerata peningkatan
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software Mathematica.
1
: H
1 2
, Rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software Mathematicalebih tinggi secara signifikan
dibandingkan dengan rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa
berbantuan software Mathematica.
keterangan:
1
adalah rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software
Mathematica.
2
adalah rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang
memperoleh pembelajaran
tanpa berbantuan
software Mathematica.
Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya tidak berdistribusi normal,
maka analisis
data dilakukan
menggunakan uji
non- parametrik.Adapun uji non-parametrik yang digunakan adalah uji peringkat
bertanda Mann Whitney uji U.Uji ini digunakan untuk menguji dua sampel independent dengan data berjenis ordinal.Kriteria pengujian yang diambil
berdasarkan perbandingan
antara
hitung
Z
dan
.
tabel
Z
Jika nilai
tabel hitung
tabel
Z Z
Z
maka
H
diterima.Berikut ini diagram alir proses pengujian hipotesis.
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Analisis Data Pretes dan Postes
b. Pengolahan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan
Masalah Matematis
Hipotesis selanjutnya terkait dengan peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan pemecahan masalah matematis mahasiswa pada kelas
eksperimen yang dibagi berdasarkan kemampuan awal mahasiswa rendah, sedang, dan tinggi.Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut.
: H
Tidak terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral
berbantuan software
Mathematica dengan
mahasiswa yang
menggunakan pembelajaran integral tanpa berbantuan software Mathematica ditinjau berdasarkan KAM.
1
: H
Terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral
berbantuan software
Mathematica dengan
mahasiswa yang
Data Uji
Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Non-Parametrik Uji Mann Whitney
Kesimpulan Tidak
Tidak Ya
Ya
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menggunakan pembelajaran integral tanpa berbantuan software Mathematica ditinjau berdasarkan KAM.
Hipotesis model statistik dinyatakan sebagai berikut:
1 2
3 1
: :
, ,
1, 2, 3, 1, 2, 3
i j
H H
i j i
j
keterangan:
1
:
Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika rendah
2
:
Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika sedang
3
:
Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika tinggi
Sebelum menguji berbagai hipotesis, akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap ketiga data tersebut. Setelah melakukan uji normalitas
dan uji homogenitas data, kondisi yang mungkin terjadi adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal serta mempunyai variansi yang
homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji parametrik. Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya tidak
berdistribusi normal maka proses analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji non-parametrik.
Uji parametrik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah menggunakan uji one-way Anova.Kriteria keputusan yang diambil
berdasarkan nilai probabilitas yaitu jika probabilitas Sig.
0, 05
maka
H
diterima. Sedangkan, jika probabilitas Sig.
0, 05
, maka
H
ditolak.Sedangkan uji non-parametrik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah mengunakan uji Kruskal-Wallis.Berikut ini diagram
alir proses pengujian hipotesis.
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Analisis DataSkor N-gain
Berdasarkan Kemampuan Awal Matematis c.
Pengolahan Data Angket Skala Sikap
Data angket skala sikap mahasiswa diperoleh berdasarkan respon mahasiswa dengan menggunakan Skala Likert yang dapat dipilih oleh
mahasiswa. Respon tersebut dikategorikan menjadi empat, yaitu: Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS.
Pada bagian analisis, setiap jawaban diberikan bobot antara 1 sampai 4 bergantung pada pernyataan positif atau pernyataan negatif.Kemudian skor
dianalisis dengan menghitung total skor setiap item pernyataan berdasarkan rumus berikut.
Data
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Parametrik One-Way Anova
Uji Non-Parametrik Kruskal-Wallis
Kesimpulan Tidak
Tidak Ya
Ya
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
100 Jumlah Skor Item
P Jumlah Skor Ideal
Tabel 3.14 Kriteria Skor
Persentase Interpretasi
20 P
Sangat Rendah
20 40
P
Rendah
40 60
P
Cukup
60 80
P
Tinggi
80 100
P
Sangat Tinggi
d. Pengolahan Data Hasil Observasi
Data hasil observasi aktivitas pengajar selama proses pembelajaran berlangsung diolah dengan cara menghitung persentase rerata penilaian
observer. Hal ini dapat dijadikan bahan perbaikan terhadap proses pembelajaran sehingga pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik dan
sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H. Prosedur Penelitian