Kerangka Berpikir PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ACCELERATION SPRINT DAN REPETITION SPRINT TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 25 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 31 Ditinjau dari pelaksanaan repetition sprint dapat diidentifikasikan kelebihan dan kelemahan. Kelebihan lari dengan metode repetition sprint antara lain : 1. Frekuensi latihan kecepatan lebih efektif, karena jarak yang ditempuh harus dengan intensitas maksimal. 2. Terdapat pemulihan sempurna, karena pemulihan diperlukan setelah melakukan kerja dengan intensitas maksimal beban latihan. Disamping kelebihan diatas, metode repetition sprint juga memiliki kelemahan yaitu: 1. Penguasaan teknik sulit tercapai, karena gerakan yang dilakukan secara terus menerus dengan intensitas maksimal akan menyebabkan kelelahan sehingga akan berpengaruh pada kesempurnaan gerak. 2. Pengontrolan dan perbaikan gerakan sulit dilakukan karena selalu cepat. Repetition sprint yang dilakukan secara berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan kondisi fisik sesuai dengan tipe kerja dan sistemenergi yang dikembangkan. Tipe kerja repetition sprint adalah kerja anaerobic yaitu latihan yang dilakukan denagn jangka waktu yang singkat dan memerlukan kerja maksimal, yang bertujuan mengembangkan kondisi fisik, kecepatan dengan sistem energi menurut Fox 1984:20 mengembangkan sistem energi ATP-PC dan LA sebesar 10-80, LA dan O 2 sebesar 10-80 dan oksigen sebesar 10-80. Dengan demikian peningkatan kecepatan lari ini maka pelari dalam melakukan kerja dapat meningkat pula. Jadi repetition sprint dapat meningkatkan kecepatan lari 100 meter.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut : commit to user 32 1. Pengaruh Latihan Acceleration sprint Dan Repetition Sprint Terhadap Peningkatan Kecepatan Lari 100 Meter Latihan acceleration sprint dan repetition sprint merupakan suatu latihan untuk meningkatkan kecepatan reaksi pelari. Latihan ini diberikan kepada pelajar SMP didasarkan pada belum adanya pola latihan yang tepat untuk diberikan pada anak usia SMP di Indonesia. Kebanyakan guru atau pelatih masih berpedoman pada jarak ± jarak latihan dari ilmuwan olahraga negara asing yang sebenarnya lebih tepat diberikan kepada atlit senior. Hal ini akan menyebabkan beban yang terlalu berat untuk atlit sehingga prestasi lari 100 meter yang diraih tidak bisa maksimal. Pelaksanaan latihan acceleration sprint dilakukan dengan jogginglari pelan-pelan, sprint penuh, kemudian diselingi dengan jalan. Cara ini diulangi lagi dengan selingan istirahat penuh. Acceleration sprint adalah ³pertambahan secara gradual dalam kecepatan lari, mulai dari pelan-pelan, semakin cepat, dan lari secepatnya dalam jarak 50- \DUG´ 3HODUL-pelari yang berkualitas akan mencapai kecepatan yang maksimum lebih cepat mempertahankan kecepatan maksimum pada jarak yang lebih panjang dan kecepatan maksimum menurun lebih lambat dari pada rata-rata pelari cepat yang lain atau pelari cepat yang tidak terkondisi atau tidak terlatih. Dalam Latihan acceleration sprint jika dilakukan secara berulang ulang dapat meningkatkan kecepatan lari 100 meter. Sedangkan latihan repetition sprint dilakukan dari lari cepat berulang ± ulang dengan kecepatan maksimal dengan diselingi istirahat sempurna sebelum pelaksanaan lari cepat berikutnya. Selama mengikuti latihan repetition sprint, siswa melibatkan dirinya dalam latihan fisik dan psikis. Latihan repetition sprint adalah metode latihan yang dapat meningkatkan prestasi lari dengan latihan ± latihan yang telah terprogram secara baik. Dengan latihan ± latihan fisik yang dilakukan dengan metode repetition sprint, juga mengembangkan sistim energi ATP ± PC dan LA. commit to user 33 2. Perbedaan Pengaruh Latihan Acceleration sprint Dan Repetition Sprint Terhadap Kecepatan Lari 100 Meter Dalam pelaksanaan kedua macam metode latihan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan latihan acceleration sprint antara lain: Waktu latihan lebih efisien, karena latihan acceleration sprint dilakukan secara berkelanjutan dalam satu set. Penguasaan teknik lebih cepat tercapai, karena dalam latihan acceleration sprint terdapat session latihan dengan intensitas rendah yang mungkin untuk memperbaik teknik yang salah. Kelemahan dari latihan ini antara lain: Kurangnya frekuensi latihan kecepatan dengan intensitas maksimal karena dalam pelaksanaan hanya sekitar sepertiga dari jarak yang ditempuh yang merupakan kecepatan denagn intensitas maksimal. Sedangkan kelebihan dari latihan repetition sprint antara lain: Frekuensi latihan kecepatan lebih efektif, karena jarak yang ditempuh harus dengan intensitas maksimal.Terdapat pemulihan sempurna, karena pemulihan diperlukan setelah melakukan kerja dengan intensitas maksimal beban latihan. Kelemahan dari latihan repetition sprint antara lain: Penguasaan teknik sulit tercapai, karena gerakan yang dilakukan secara terus menerus dengan intensitas maksimal akan menyebabkan kelelahan sehingga akan berpengaruh pada kesempurnaan gerak Pengontrolan dan perbaikan gerakan sulit dilakukan karena selalu cepat. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan antara latihan acceleration sprint dan repetition sprint tersebut maka akan menimbulkan pangaruh yang berbeda. Perlakuan yang berbeda akan menimbulkan respon yang berbeda pula pada diri palaku. Ditinjau dari segi tujuan menggunakan metode latihan mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai kecepatan lari yang maksimal dan diharapkan dapat meningkatkan kecepatan lari 100 meter yang lebih baik. Dtinjau dari segi pelaksanan, latihan repetition sprint untuk siswa atau atlet pamula memiliki efektifitas yang lebih baik, hal ini dikarenakan perkembangan daya tahan dan kecepatan yang banyak digunakan dalam lari 100 meter lebih cepat meningkat dibandingkan dengan latihan acceleration sprint. commit to user 34

C. Perumusan Hipotesis

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PARACHUTE RUNNING DENGAN LATIHAN LIGHT SLED TERHADAP HASIL LARI SPRINT 100 METER ATLET PUTRA PENGCAB PASI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2016.

6 26 30

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ACCELARATION SPRINT DENGAN IN AND OUT 100 METER TERHADAP HASIL KECEPATAN LARI 100 METER PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2014 / 2015.

0 2 12

HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

0 2 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

1 4 11

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

2 8 93

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN UP HILL SPRINT DAN DOWN HILL SPRINT TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN (Studi Eksperimen pada siswa putra ekstrakurikuler SMP N 1 Cepu).

0 0 5

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN ACCELERATION SPRINT DAN REPETITIN SPRINT TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 1 TAWANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 10

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN LARI CEPAT DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI (Eksperimen Perbedaan Pengaruh Latihan Hollow Sprint Dan Sprint Training Pada Siswa Putri Kelas V Sekolah Dasar Se-Dabin V Kecamatan Mojolaban Tahun Ajaran 2010/2011)

0 0 15

HUBUNGAN PANJANG LANGKAH LARI 25 METER DAN FREKUENSI LANGKAH PER DETIK LARI 20 METER TERHADAP KEMAMPUAN LARI SPRINT 100 METER SISWA SMK KRISTEN 2 KLATEN.

0 1 199

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER

1 1 75