Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
commit to user 4
sistem energi paling dominan dalam lari 100 meter. Untuk lari 100 meter yang harus mengeluarkan tenaga dalam waktu kurang dari 30 detik, sistem energi yang
diperlukan adalah ATP-PC. Ada beberapa latihan yang mengembangkan sistem latihan ATP
– PC untuk meningkatkan prestasi lari 100 meter, diantaranya adalah latihan akselerasi
accelaration Sprint, latihan hollow hollow sprint, latihan lari cepat sprint trainingdan latihan interval interval training. Dalam berbagai gerakan olahraga
yang mulai dari nol, faktor yang sangat penting adalah memperoleh kecepatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin, seperti halnya dalam lari cepat
100 meter. Menurut Josef Nosseck 1982:64 bahwa, “Lari jarak pendek dapat
dianalisis dari aspek – aspek kualitas kecepatan berbeda melalui empat fase, yaitu
waktu reaksi dan kecepatan reaksi, akselerasi, kecepatan dasar dan lari cepat, dan daya tahan kecepatan
”. Dari beberapa metode berdasarkan analisis kualitas kecepatan di atas,
metode latihan acceleration sprint dan repetition sprint adalah metode yang tepat untuk melatih kecepatan lari dan kecepatan reaksi, tetapi pelatih kurang
memperhatikan perbedaan latihan tersebut. Siswa ekstrakurikuler SMP Negeri 25 Surakarta tahun 2010 adalah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Guna meningkatkan kemampuan lari cepat 100 meter pada siswa secara optimal perlu latihan yang tepat, karena latihan selama ini belum menunjukkan hasil yang
maksimal. Kondisi semacam ini perlu di telusuri faktor penyebabnya dari semua aspek baik siswa, pelatih maupun latihan yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini
mengambil judul “Perbedaan Pengaruh Latihan Acceleration Sprint dan Repetition Sprint Terhadap Kecepatan Lari 100 Meter Pada Siswa Putra Kelas
VIII SMP N 25 Surakarta Tahun pelajaran 20102011 ”.