Diskripsi Data PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ACCELERATION SPRINT DAN REPETITION SPRINT TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 25 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 41

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Data

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam penelitian maka dilakukan pengambilan data. Pengambilan data kecepatan lari 100 meter dilakukan dengan 2 kali lari sprint dengan jarak 100 meter. Pengambilan data dalam penelitian ini terdiri dari data sebelum diberi perlakuan tes awal dan data setelah diberi perlakuan tes akhir. Data tersebut kemudian dikelompokkan dan dianalisis menggunakan perhitungan statistik seperti terlihat dalam lampiran. Adapun rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan akan disajikan dalam bentuk tabel 4 sebagai berikut.

1. Pengajuan Data Pada Kelompok 1

Tabel 4. Diskripsi Data Hasil Tes Kecepatan Lari 100 Meter Tes Statistik Nilai Awal Kecepatan Terendah 19,01 Kecepatan Tertinggi 14,45 Rata-rata 16,889 Simpangan Baku 1,171 Akhir Kecepatan Terendah 18,53 Kecepatan Tertinggi 14,07 Rata-rata 16,225 Simpangan Baku 1,253 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil tes awal kecepatan lari 100 meter pada kelompok 1 memiliki kecepatan terendah 19,01, kecepatan tertinggi 14,45, rata-rata 16,889 dengan simpangan baku 1,171. Sedangkan hasil tes akhir kecepatan lari 100 meter pada kelompok 1 memiliki kecepatan terendah 18,53, kecepatan tertinggi 14,07, rata-rata 16,225 dengan simpangan baku 1,253. 41 commit to user 42

2. Penyajian Data pada Kelompok 2

Tabel 5. Diskripsi Data Hasil Tes Kecepatan Lari 100 Meter Tes Statistik Nilai Awal Kecepatan terendah 19,15 Kecepatan tertinggi 14,74 Rata-rata 16,912 Simpangan Baku 1,163 Akhir Kecepatan terendah 18,47 Kecepatan tertinggi 14,07 Rata-rata 15,875 Simpangan Baku 1,073 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil tes awal kecepatan lari 100 meter pada kelompok 2 memiliki kecepatan terendah 19,15, kecepatan tertinggi 14,74, rata-rata 16,912 dengan simpangan baku 1,163. Sedangkan hasil tes akhir kecepatan lari 100 meter pada kelompok 2 memiliki kecepatan terendah 18,47, kecepatan tertinggi 14,07, rata-rata 15,875 dengan simpangan baku 1,073.

3. Pengujian Reliabita

Agar data yang dianalisis adalah hasil dari suatu tes atau pengukuran yang baik, maka perlu diadakan Uji Reliabilita. Tujuan dari dilakukannya uji reliabilitas tes adalah untuk mengetahui keajegan dari tes atau alat ukur yang digunakan. Dalam penelitian ini diadakan uji reliabilitas kecepatan lari 100 meter. Untuk menghitung reliabilitas tes digunakan rumus korelasi. Adapun hasil perhitungan ini dari reliabilitas tes dapat dilihat dalam tabel 7 berikut ini Perhitungan Selengkapnya pada Lampiran 8. Tabel 6. Derajat Reliabilitas No Derajat Reliabilitas Koefisien Reliabilitas 1 Sangat tinggi 0,90 ± 1,00 2 Tinggi 0,80 ± 0,89 commit to user 43 No Derajat Reliabilitas Koefisien Reliabilitas 3 Sedang 0,60 ± 0,79 4 Jelek 0,00 ± 0,59 Kirkendall D.R, Gruber J.J, Johnson RE 1987 : 61 Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Reliabita Tes Variabel N R xy Keterangan Tes Awal 34 0,958 Reliabel Tes Akhir 34 0,972 Reliabel Berdasarkan rangkuman hasil dari analisis yang dilakukan dengan uji reliabilitas tes menggunakan rumus Anava diperoleh dari tes awal R xy = 0,958 dan dari tes akhir R xy = 0,972 Perhitungan Selengkapnya pada Lampiran 8. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan r product moment dengan N = 34 pada taraf signifikan 5 sebesar 0,206. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, karena r xy r tabel maka tes kecepatan lari 100 meter dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur karena memenuhi syarat reliabilita.

B. Uji Prasyarat Analisis Data

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PARACHUTE RUNNING DENGAN LATIHAN LIGHT SLED TERHADAP HASIL LARI SPRINT 100 METER ATLET PUTRA PENGCAB PASI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2016.

6 26 30

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ACCELARATION SPRINT DENGAN IN AND OUT 100 METER TERHADAP HASIL KECEPATAN LARI 100 METER PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2014 / 2015.

0 2 12

HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

0 2 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

1 4 11

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

2 8 93

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN UP HILL SPRINT DAN DOWN HILL SPRINT TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN (Studi Eksperimen pada siswa putra ekstrakurikuler SMP N 1 Cepu).

0 0 5

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN ACCELERATION SPRINT DAN REPETITIN SPRINT TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 1 TAWANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 10

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN LARI CEPAT DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI (Eksperimen Perbedaan Pengaruh Latihan Hollow Sprint Dan Sprint Training Pada Siswa Putri Kelas V Sekolah Dasar Se-Dabin V Kecamatan Mojolaban Tahun Ajaran 2010/2011)

0 0 15

HUBUNGAN PANJANG LANGKAH LARI 25 METER DAN FREKUENSI LANGKAH PER DETIK LARI 20 METER TERHADAP KEMAMPUAN LARI SPRINT 100 METER SISWA SMK KRISTEN 2 KLATEN.

0 1 199

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER

1 1 75