commit to user
21
setelah melakukan gerakan lompat beberapa kali, untuk selanjutnya diberi kesempatan untuk istirahat sesuai dengan program yang telah dijadwalkan.
Istirahat yang diberikan dapat digunakan untuk relaksasi atau pemulihan. Dengan demikian kondisi atlet akan pulih, selain itu dapat mengenali atau mencermati
kesalahan pada saat melakukan latihan, sehingga pada kesempatan berikutnya kesalahan tidak diulangi lagi.
c. Sistem Memori dalam Latihan Distributed Practice
Metode latihan distributed practice merupakan bentuk latihan yang dilakukan secara berselang – seling. Ini artinya, setelah melakukan gerakan
diberikan waktu istirahat. Latihan yang dilakukan berselang - seling tersebut, sehingga keterampilan yang dipelajari tersimpan dalam memori sangat singkat.
Pengulangan gerakan yang diberi waktu interval istirahat, maka keterampilan yang dipelajari akan lebih lama dikuasai.
Ditinjau dari proses informasi dan sistem memori, latihan power otot tungkai dengan metode distributed practice termasuk sistem memori jangka
pendek atau short term memory. Short term memory merupakan suatu pemprosesan informasi yang diterima dalam waktu singkat dan dapat hilang
dengan cepat pula karena lamanya waktu. Bertolak dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa, latihan lompat
dengan metode distributed practice yaitu, siswa akan mengingat gerakan lompat jauh tanpa awalan pada saat melakukan gerakan tersebut. Namun
setelah melakukan gerakan latihan power otot tungkai diberi waktu istirahat atau diselingi oleh siswa lainnya. Pemberian waktu istirahat atau gerakan
dilakukan siswa lainnya tersebut akan berdampak penurunan keterampilan yang dipelajari. Oleh karena itu, dalam pemberian waktu istirahat harus
diperhatikan sebaik mungkin, karena pemberian waktu istirahat yang terlalu lama, maka keterampilan akan cepat hilang.
commit to user
22
d. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Power Otot Tungkai dengan Metode Distributed Practice
Metode distributed practice merupakan bentuk latihan yang diselingi dengan istirahat di antara waktu latihan. Berdasarkan hal tersebut, metode
distributed practice ini mempunyai beberapa keuntungan baik bagi pelatih maupun atlet. Menurut Suharno HP. 1992:11 bahwa kegunaan prinsip interval
dalam latihan yaitu: “1 menghindari terjadinya overtraining, 2 memberikan kesempatan organisme atlet untuk beradaptasi terhadap beban latihan dan 3
pemulihan tenaga kembali bagi atlet dalam proses latihan”. Waktu istirahat sangat penting diantara waktu latihan. Waktu istirahat
memberi kesempatan untuk atlet mengadakan pemulihan diantara pengulangan gerakan. Ditinjau dari pelaksanaan latihan power otot tungkai dengan metode
distributed practice dapat diidentifikasi kelebihannya antara lain: 1 Dapat meminimalkan kesalahan tehnik lompat, karena setiap kesalahan dapat
segera dibetulkan. 2 Kondisi fisik siswa akan terhindar dari kelelahan yang berlebihan
overtraining 3 Kondisi atlet akan lebih siap untuk melakukan session latihan berikutnya
dengan baik. Latihan power otot tungkai dengan metode distributed practice juga
memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan latihan power otot tungkai dengan metode distributed practice antara lain:
1 Dapat menimbulkan rasa bosan atau jenuh saat istirahat untuk menunggu gilirannya.
2 Siswa yang aktif adalah atlet yang mendapat giliran, sedangkan yang lainnya hanya menjadi penonton untuk menunggu giliran.
3 Seringnya waktu istirahat akan mengakibatkan penguasaan tehnik gerakan menjadi agak berkurang karena gerakan yang sudah terbentuk akan berkurang
lagi dalam istirahat. 4 Latihan ini prioritasnya hanya untuk peningkatan keterampilan tehnik,
sedangkan kondisi fisiknya terabaikan.
commit to user
23
5. Latihan Power Otot Tungkai dengan Metode Massed Practice