Metode Massed Practice Pelaksanaan Latihan Power Otot Tungkai dengan Metode Massed Practice

commit to user 23

5. Latihan Power Otot Tungkai dengan Metode Massed Practice

a. Metode Massed Practice

Untuk mencapai tingkat keterampilan suatu cabang olahraga, maka dalam pelaksanaan latihan seorang atlet harus melakukan gerakan dengan frekuensi sebanyak-banyaknya. Metode massed practice merupakan pengaturan giliran latihan yang dilakukan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat. Berkaitan dengan metode massed practice, Sugiyanto 1991 : 284 menyatakan, “massed practice adalah mempraktekkan gerakan keterampilan yang dilakukan secara terus menerus tanpa diselingi istirahat”. Menurut Andi Suhendro 2004:3.72 “massed practice adalah prinsip pengaturan giliran latihan dimana atlet melakukan gerakan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat”. Berdasarkan pengertian metode massed practice yang dikemukakan para ahli tersebut mempunyai pengertian yang hampir sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa, metode massed practice merupakan prinsip pengaturan giliran praktik latihan keterampilan yang pelaksanaannya dilakukan secara terus- menerus tanpa istirahat.

b. Pelaksanaan Latihan Power Otot Tungkai dengan Metode Massed Practice

Prinsip dasar metode latihan massed practice yaitu melakukan latihan atau pengulangan gerakan secara terus-menerus tanpa istirahat. Bertolak dari pengertian metode latihan massed practice diatas, maka pelaksanaan latihan power otot tungkai yaitu, siswa melakukan latihan power otot tungkai secara terus-menerus sampai batas waktu atau jumlah pengulangan yang dijadwalkan selesai tanpa diberi kesempatan istirahat. Dengan metode massed practice siswa berusaha melakukan latihan power otot tungkai sebanyak-banyaknya. Seperti dikemukakan Andi Suhendro 2004:3.72 bahwa, “ metode massed practice setiap atlet akan diberi instruksi mempraktikkan secara terus-menerus selama waktu latihan”. Dengan pengulangan gerakan yang sebanyak-banyaknya akan diperoleh keterampilan yang lebih baik. Karena tanpa melakukan pengulangan gerakan keterampilan yang dipelajari, maka suatu keterampilan tidak dapat dikuasai. Seperti yang dikemukakan Suharno HP. 1992:8 bahwa, “ untuk commit to user 24 mengotomatiskan peguasaan unsur gerak fisik, tehnik, taktik, dan keterampilan yang benar atlet harus melakukan latihan berulang-ulang dengan frekuensi sebanyak-banyaknya secara kontinyu”. Mengulang-ulang gerakan yang dipelajari secara terus-menerus atau sebanyak-banyaknya merupakan faktor yang sangat penting agar keterampilan yang dipelajari dapat dikuasai dengan baik. Dengan mengulang-ulang secara terus-menerus akan menguatkan respon.

c. Sistem Memori dalam Latihan Massed Practice