commit to user 8
dapat merugikan stakeholders. Melalui prinsip transparansi, BUMN dituntut untuk selalu terbuka di dalam melaksanakan proses pengelolaan usahanya dan
mengungkapkan informasi yang material dan relevan mengenai perusahaan kepada pihak yang berkepentingan Jubaedah, 2007. Dengan adanya penelitian
ini, maka akan memberikan bukti empiris terkini mengenai kepatuhan pengungkapan wajib di BUMN. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan
melakukan penelitian
1
dengan judul ”Peran Corporate Governance dalam Kepatuhan Pengungkapan Wajib: Studi Empiris Badan Usaha Milik
Negara”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan judul penelitian, maka yang menjadi permasalahan adalah apakah corporate governance yang direpresentasikan oleh
ukuran dewan komisaris, komposisi komisaris independen, jumlah rapat dewan komisaris, komposisi komite audit independen dan jumlah rapat komite audit
berpengaruh terhadap kepatuhan pengungkapan wajib?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran corporate governance yang direpresentasikan oleh ukuran dewan komisaris, komposisi komisaris
1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 peran merupakan suatu hal yang diharapkan dapat terjadi karena keberadaan suatu hal lainnya, sedangkan pengaruh adalah daya yang ikut
membentuk terjadinya suatu hal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini definisi peran direpresentasikan dengan pengaruh.
commit to user 9
independen, jumlah rapat dewan komisaris, komposisi komite audit independen, dan jumlah rapat komite audit dalam kepatuhan pengungkapan wajib.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai pihak, diantaranya: 1. Bagi BUMN, memberikan pengetahuan tentang praktik kepatuhan
pengungkapan wajib pada masing-masing BUMN yang dijadikan sampel dan dapat digunakan untuk bahan pertimbangan manajemen dalam praktik
pengungkapan wajib. 2. Bagi stakeholders dan pihak-pihak yang berkepentingan, dapat dijadikan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan fungsi pengawasan
terhadap pengelolaan
perusahaan, terutama
dalam pengelolaan dan pengungkapan wajib.
3. Bagi akademisi, menjadi referensi bagi penelitian tentang kepatuhan pengungkapan wajib pada BUMN di Indonesia.
4. Bagi Regulator, mendorong regulator Bapepam dan IAI untuk menetapkan kebijakan dan regulasi ataupun standar pengungkapan yang
lebih baik bagi dalam hal pengungkapan wajib.
commit to user 10
E. Sistematika Penulisan