commit to user 40
7. Jumlah kapitalisasi dividen saham dan pecah saham 8. Laba per saham perlu disaji ulang restated berdasarkan jumlah
saham yang setara setelah pecah saham agar dapat diperbandingkan
Semua item pengungkapan ekuitas yang telah diatur oleh standar yang berlaku, dalam hal ini adalah PSAK No. 21 wajib diungkapkan oleh setiap
perusahaan publik. Untuk teknik pengukuran menggunakan teknik scoring, jika item tersebut diungkapkan dalam annual report maka diberikan skor 1
dan skor 0 diberikan jika item tersebut tidak diungkapkan dalam annual report. Mengacu pada penelitian sebelumnya Setyadi et al 2006, kuantitas
kepatuhan pengungkapan wajib dapat diukur dengan menjumlahkan skor pengungkapan untuk setiap annual report perusahaan tertentu pada tahun
tertentu, kemudian membaginya dengan skor maksimal yang dapat dilakukan oleh perusahaan tertentu pada tahun tertentu.
2. Variabel Independen
1 Ukuran Dewan Komisaris Abeysekera 2008 menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris
yang besar lebih efektif jika dibandingkan dengan ukuran dewan komisaris yang kecil. Indikator yang digunakan adalah jumlah keseluruhan anggota
dewan komisaris yang dimiliki perusahaan baik yang berasal dari dalam
6
Pembagian dividen diasumsikan sama dengan deklarasi dividen. Pengungkapan deklarasi dividen, setelah tanggal neraca, baik sebelum tanggal penerbitan laporan keuangan maupun
Pendapat Akuntan Independen.
commit to user 41
maupun luar perusahaan independen sesuai dengan penelitian Dalton et al 1999, Nasution dan Setiawan 2007 dan Abeysekera 2008.
å å
+ =
Eksternal Komisaris
Internal Komisaris
Komisaris Dewan
Ukuran
2 Komposisi Komisaris Independen Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak
terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan KNKG, 2006. Indikator yang digunakan sesuai dengan penelitian Haniffa dan Cooke 2005, Eng dan Mak 2005, Nurkhin
2008, Miranti 2009 dan Permatasari 2009 yaitu persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran
anggota dewan komisaris perusahaan.
å å
= Komisaris
Dewan Independen
Komisaris Independen
Komisaris Komposisi
x 100
commit to user 42
100 Audit
Komite Independen
Audit Komite
Independen Audit
Komite Komposisi
x
å å
=
3 Jumlah Rapat Dewan Komisaris Jumlah rapat dewan komisaris merupakan rapat yang dilakukan
antara dewan komisaris dalam suatu perusahaan selama satu tahun. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No: Kep-117M-MBU2002,
rapat dewan komisaris harus diadakan secara berkala, yaitu pada prinsipnya sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan, tergantung sifat
khusus masing-masing BUMN. Indikator yang digunakan sesuai dengan penelitian Permatasari 2008, Cety dan Suhardjato 2010 dan Ettredge et
al 2010 yaitu jumlah rapat yang dilakukan oleh dewan komisaris dalam waktu satu tahun.
4 Komposisi Komite Audit Independen Komite audit independen merupakan anggota komite audit yang
tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan. Indikator yang digunakan adalah persentase anggota komite audit yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran komite audit
perusahaan, yaitu sesuai dengan penelitian Permatasari 2009 dan Suhardjanto dan Anggitarani 2010.
commit to user 43
5 Jumlah Rapat Komite Audit Jumlah rapat komite audit merupakan rapat yang dilakukan oleh
komite audit dalam perusahaan. Berdasarkan Peraturan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29PM2004, komite audit mengadakan rapat
sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal rapat dewan komisaris yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Indikator yang
digunakan adalah jumlah rapat audit yang diselenggarakan dalam jangka satu tahun, dan sesuai dengan penelitian Li et al 2008, Permatasari
2009, Cety dan Suhardjanto 2010 dan Ettredge at al 2010.
E. Metode Analisis Data