commit to user
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Vernacular Typography Street pada Becak di Solo
1. Monografi Solo.
Kota Solo didirikan pertama kali oleh Paku Buwono II pada tahun 1745 dari perpindahan pemerintahan kerajaan Mataram di Kartasura. Secara geografis kota Solo
terletak diantara : 110 45 15- 110 4535 Bujur Timur, 70 36 - 70 56 Lintang Selatan. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Sebelah Barat berbatasan
dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Kota Solo memiliki letak yang strategis dan merupakan titik persimpangan jalur transportasi regional yaitu
diantara jalur kota – kota besar seperti Yogyakarta, Semarang dan Jawa Timur. Selain itu kota Solo mempunyai fasilitas – fasilitas transportasi yang memadai baik jalur darat
maupun udara sehingga dapat mudah dijangkau baik dari segala arah. Pada tahun 2009 jumlah penduduk kota Solo diperkirakan berjumlah kurang lebih
525.505 orang dengan latar belakang mata pencaharian yang berbeda – beda diantaranya Pedagang, PNS, Pekerja swasta, Petani dan sebagainya. Kota Solo sendiri
merupakan salah satu kota yang masih menjunjung tinggi kebudayaan ditengah perkembangan budaya modern. Salah satu buktinya yaitu masih eksistensinya keraton
dalam kehidupan masyarakat serta keberadaan batik, pagelaran wayang orang, serta becak sebagai alat transportasi tradisional.
commit to user
Contoh gambar peta Solo. Sumber : www.googleimagespeta-surakarta.co.id 18 Desember 2009.
2. Becak di Solo.
Kata becak berasal dari bahasa Hokkien be chia yang berarti kereta kuda. Becak sendiri merupakan transformasi bentuk dari becak tandu sedan chair dan becak tarik
pull rickshaw yang ditemukan pada tahun 1870 di Jepang. Bentuk becak saat ini merupakan hasil modifikasi dari pengkombinasian tekhnis antara kekuatan tenaga
manusia dan teknik sepeda. Bentuk becak yang lazim di kota Solo yaitu berupa becak kayuh yang menggunakan sepeda sebagai kemudi dengan pengemudi di belakang
dengan kapasitas penumpang dua orang. Becak muncul pertama kali di Jakarta pada tahun 1930an dan mengalami
penyebaran di seluruh Indonesia termasuk Yogya dan Solo pada masa perang dunia kedua Sartono Kartodirdjo, 1981. Hingga saat ini becak merupakan alat transportasi
tradisional yang masih bertahan ditengah berkembangnya alat transportasi modern di Solo. Hingga tahun 2009 jumlah becak di kota Solo diperkirakan mencapai kurang
lebih 14.000 buah yang dikelola secara perorangan maupun pengusaha yang tergabung
commit to user dalam berbagai peguyuban dan kelompok para pengemudi dan pemilik becak.
Diantara paguyuban – paguyuban dan kelompok becak tersebut antara lain Paguyuban Pengemudi Becak Solo Raya PPBSR yang didirikan pada tahun 1996 dan berlokasi di
Purwosari, Solidaritas Pengemudi Becak Pasar Gede yang berlokasi di Pasar Gede, dan Solidaritas Pengemudi Becak Pasar Klewer yang berlokasi di Pasar Klewer.
3. Seniman lukis Becak di Solo.