PEMBAHASAN MASALAH ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KAIN GREY DENGAN METODE C CHART PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

commit to user 56 b Kegiatan magang kerja Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Magang Minggu Bagian Kegiatan Pertama Produksi kain grey Mengamati proses produksi yang sedang berlangsung dari departemen weaving. Mengamati sistem kerja mesin-mesin produksi. Kedua Gudang spare part Memasukkan data keluar dan data masuk spare part setiap hari. Ketiga Gudang bahan baku benang Mencatat data permintaan bahan baku. Mencatat data masuk bahan baku. Mencatat retur pembelian. Keempat Ruang inspecting Mengawasi proses inspecting yang dilakukan pada departemen weaving.

C. PEMBAHASAN MASALAH

1. Analisis C-chart Analisis c-chart digunakan untuk mengadakan pengujian terhadap kualitas proses produksi dengan mengetahui banyaknya jumlah produk yang rusak dan untuk mengetahui apakah kerusakan produk masih dalam batas pengendalian atau tidak. commit to user 57 Berikut adalah data jumlah produksi dan kerusakan produk pada PT. Iskandar Indah Printing Textile : Tabel 3.3 Jumlah Produksi dan Kerusakan Produk pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2010 No Bulan Jumlah produksi m Jumlah produk rusak m Prosentase kerusakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1.009.383 954.586 975.497 989.550 874.600 978.554 993.694 944.339 875.654 926.321 783.320 896.546 5.552 4.391 4.975 2.473 2.799 4.306 5.465 5.760 3.415 3.891 2.898 3.497 0,55 0,46 0,51 0,25 0,32 0,44 0,55 0,61 0,39 0,42 0,37 0,39 Jumlah 11.202.044 49.422 0,44 Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta commit to user 58 Data diatas menunjukkan data jumlah produksi dan data jumlah produk yang rusak pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dalam periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2010. Berdasarkan tabel diatas maka dapat diambil langkah-langkah pengendalian c-chart sebagai berikut. a. Menentukan rata-rata kerusakan = = = 4.118,5 Rata-rata kerusakan produk pada analisis c-chart merupakan garis center line CL dalam bagan kendali. Rata-rata kerusakan produk sebesar 4.118,5 merupakan kerusakan yang ideal bagi perusahaan karena jumlah kerusakan diantara garis center line. b. Menentukan batas pengendalian Batas pengendali atas UCL = = 4.118,5 + 3 = 4.118,5 + 192,53 = 4.311,03 Batas pengendali bawah LCL = = 4.118,5 - 3 = 4.118,5 - 192,53 commit to user 59 4.311,03 4.118,5 3.925,97 Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des = 3.925,97 Berdasarkan data dan perhitungan diatas, dengan jumlah produk yang diteliti sebanyak 11.202.044 meter dan jumlah produk yang rusak sebanyak 49.422 meter, maka dapat diketahui rata-rata kerusakan produk akhir kain grey sebesar 4.118,5, batas pengendali atas UCL sebesar 4.311,03 dan batas pengendali bawah LCL sebesar 3.925,97 c. Menggambar bagan kendali Gambar 3.3 Bagan Kendali Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa masih banyak terdapat produk yang out of control. Hal ini dapat terlihat dari adanya tingkat kerusakan produk yang berada diluar batas kendali atas. Kerusakan produk yang out of control dalam lima bulan yaitu pada bulan Januari, Februari, Maret, Juli, dan Agustus. commit to user 60 Kerusakan tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebesar 5.760 meter. Sedangkan kerusakan terendah terjadi pada bulan April sebesar 2.473 meter. Hal ini menandakan bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas belum berjalan dengan baik, karena masih banyak kerusakan yang out of control. 2. Diagram Pareto Tabel 3.4 Jenis Kerusakan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2010 Bulan Jenis Kerusakan Jumlah Putus lusi Ganda lusi Putus pakan Ganda pakan Penenunan loncat Kotor oli Jan 1.063 1.121 1.151 729 711 777 5.552 Feb 903 821 969 709 566 423 4.391 Mar 1174 760 849 819 857 516 4.975 April 613 416 434 335 412 263 2.473 Mei 574 322 749 496 311 347 2.799 Juni 742 681 945 749 557 632 4.306 Juli 1.038 757 1.201 944 834 691 5.465 Agst 1.154 932 1.183 981 776 734 5.760 Sept 829 488 747 563 331 457 3.415 Okt 809 601 923 558 467 533 3.891 Nov 638 583 654 476 332 215 2.898 Des 804 580 807 482 393 371 3.497 Jumlah 10.401 8.062 10.612 7.841 6.547 5.959 49.422 Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Berdasarkan tabel diatas, perhitungan prosentase kerusakan yang terjadi adalah sebagai berikut: Putus lusi = x 100 = 21,05 commit to user 61 -5 5 15 25 putus pakan putus lusi ganda lusi ganda pakan penenunan loncat kotor oli Diagram Pareto Series 1 Ganda lusi = x 100 = 16,31 Putus pakan = x 100 = 21,47 Ganda pakan = x 100 = 15,86 Penenunan loncat = x 100 = 13,25 Kotor oli = x 100 = 12,06 Dari perhitungan prosentase diatas maka dapat diketahui diagram pareto sebagai berikut: Gambar 3.4 Diagram Pareto commit to user 62 Berdasarkan hasil perhitungan dan gambar pareto diatas menunjukkan bahwa kerusakan pada proses produksi kain grey tahun 2010 terdapat enam jenis kerusakan, yaitu: a. Prosentase kerusakan paling besar adalah putus pakan, yaitu terputusnya benang yang arahnya melintang pada kain tenun sebesar 21,47. b. Kerusakan terbesar kedua adalah putus lusi, yaitu terputusnya benang yang membujur pada kain tenun sebesar 21,05. c. Kerusakan ketiga adalah ganda lusi, yaitu ada dua atau lebih benang lusi yang terdapat pada kain tenun sebesar 16,31. d. Kerusakan keempat adalah ganda pakan,yaitu ada dua atau lebih benang pakan yang terdapat pada kain tenun sebesar 15,86. e. Kerusakan kelima adalah penenunan loncat, yaitu penenunan yang tidak berurutan sebesar 13,25. f. Kerusakan yang terakhir dan yang paling rendah prosentasenya adalah kotor oli, yaitu kain tenun terkena oli yang terdapat pada mesin produksi sebesar 12,06. 3. Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat atau yang disebut juga fishbone chart digunakan untuk menganalisis masalah dan mengetahui faktor-faktor penyebabnya. Dengan diketahui penyebabnya maka commit to user 63 akan mudah dicari penyelesaiannya. Prinsip yang digunakan dalam membuat diagram ini adalah sumbang saran dan brainstorming. Gambar 3.5 Diagram Sebab Akibat Dari gambar diaram diatas dapat diketahui empat faktor yang menjadi sebab cacat produk kain: a. Material Material atau bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dalam proses produksi. Dari bahan baku ini pula dapat diketahui kualitas kain yang dihasilkannya. Apabila bahan baku Kain cacat Kualitas benang Kurang baik manusia metode Mesin material Mesin tua Kurangnya perawatan secara rutin Kurangnya tenaga ahli kelelahan Kurang konsentrasi Formula kanji kurang tepat Penyetingan mesin Kurangnya pengawasan terhadap karyawan dan mesin commit to user 64 benang yang digunakan kurang baik dapat menyebabkan kecacatan produk. Selain itu juga dapat mengganggu kelancaran proses produksi seperti banyak benang yang putus. Formula yang tidak tepat juga mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan, karena apabila formula yang digunakan untuk melapisi benang tidak tepat benanng akan mudah putus dan kualitas kain tentunya juga menurun. b. Manusia Manusia merupakan faktor dominan yang menyebabkan kecacatan pada produk. Kurangnya tenaga ahli pada sebuah perusahaan dapat mengakibatkan kualitas produk yang dihasilkan rendah. Kelelahan dan kurangnya konsentrasi karyawan pada saat bekerja juga akan mempengaruhi kualitas produk tersebut. c. Mesin Mesin yang sudah tua adalah penyebab utama kecacatan produk yang dihasilkan dan akan memperlambat proses produksi karena mesin yang sudah tua akan sering mengalami macet. Hal ini juga dikarenakan kurangnya perawatan yang dilakukan secara rutin. d. Metode Selain tiga faktor diatas, metode juga tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. commit to user 65 Penyetingan mesin yang tidak tepat akan menimbulkan kualitas produk tidak seperti yang diinginkan bahkan akan dapat menimbulkan produk cacat. Selain itu, pengawasan terhadap karyawan dan mesin juga dapat menyebabkan kualitas produk menurun. commit to user 66

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan