Diagram pareto Diagram sebab akibat

commit to user 18 e. Diagram alir flow charts Adalah diagram yang secara garis besar menyajikan sebuah proses dengan menggunakan kotak dan garis yang berhubungan. Diagram ini adalah alat yang sangat baik untuk memahami sebuah proses atau menjelaskan sebuah proses. f. Histogram Menunjukan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi. Histogram menunjukkan data yang paling sering terjadi dan juga variasi dalam perhitungan.penjelasan statistik, seperti rata-rata dan standar deviasi dapat dihitung untuk menjelaskan distribusi. Walaupun demikian, data harus selalu dipetakan sehingga bentuk distribusi dapat terlihat.

G. Diagram pareto

Menurut Render dan Heizer 2005:266, diagram pareto adalah sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah. digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tipe-tipe yang tidak sesuai Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut : a. Menentukan prosentase untuk setiap jenis kerusakan. Data yang diolah untuk mengetahui prosentase kerusakan dihitung dengan menggunakan rumus jumlah kerusakan pada jenis. commit to user 19 kerusakan = x 100 b. Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan yang jumlahnya paling besar ke jumlah yang paling kecil dari kiri ke kanan.

H. Diagram sebab akibat

Diagram sebab akibat dikenal juga dengan diagram ishikawa atau diagram tulang ikan fish-bone chart. Alat ini digunakan untuk mengenali elemen proses penyebab yang mungkin memberikan pengaruh pada hasil. Langkah-langkah dalam pembuatan diagram sebab akibat yaitu Grant dan Leavenworth, 1989:287: a. Definisikan permasalahannya. Langkah ini dapat menggunakan hasil-hasil histogram data, bagan kendali, diagram pareto, dan sebagainya. b. Seleksi metode analisis. Seringkali metode analisis itu meliputi berupa sumbangsaran bersama suatu tim yang mewakili bagian produksi, rekayasa, pemeriksaan dan yang lainnya yang terlibat secara potensial mengenai masalah yang sedang dihadapi. c. Gambarkan kotak masalah dan panah utama pusat. d. Spesifikasikan kategori utama sumber-sumber yang mungkin menyumbang terhadap masalah. e. Identifikasikan kemungkinan sebab-sebab masalah ini. f. Analisis sebab-sebabnya dan ambillah tindakan korektif. commit to user 20

I. Inspeksi

Menurut Gaspersz 2002:178, inspeksi adalah aktivitas- aktivitas seperti pengukuran, pengujian, penaksiran terhadap satu atau lebih karakteristik dari barang atau jasa kemudian membandingkan dengan persyaratan yang ditetapkan guna menentukan kesesuaian. Sedangkan menurut Handoko 1984:429, inspeksi adalah seluruh kegiatan, diantaranya pengujian, untuk memeriksa apakah produk memenuhi standar atau tidak. Tujuan utama inspeksi adalah menghentikan pembuatan komponen-komponen yang rusak. Pemeriksaan produk selama diproses juga menghindarkan perusahaan dari pengerjaan satuan-satuan yang sebenarnya telah rusak. Dalam hal ini perusahaan memerlukan para pemeriksa yang dapat menginformasikan tidak hanya bahwa suatu produk tidak memenuhi standar atau ditolak, tetapi juga mengapa, agar para manajer dapat memusatkan perhatiannya pada perbaikan situasi. Ada beberapa pedoman umum untuk menentukan kapan sebaiknya inspeksi dilakukan : a. Inspeksi setelah operasi-operasi yang cenderung memproduksi barang-barang salah agar tidak ada kerja lebih dilakukan pada barang-barang jelek. b. Inspeksi sebelum operasi-operasi yang memakan biaya agar berbagai operasi ini tidak akan dilaksanakan pada barang-barang yang telah rusak. commit to user 21 c. Inspeksi sebelum operasi-operasi dimana produk-produk yang salah mungkin menghentikan atau memacetkan mesin-mesin. d. Inspeksi sebelum operasi-operasi menutupi kerusakan-kerusakan seperti pengecatan atau perakitan. e. Inspeksi sebelum operasi-operasi perakitan yang tidak dapat tidak dilakukan seperti pengelasan komponen-komponen atau pencampuran cat. f. Pada mesin-mesin otomatik dan semi otomatik, inspeksi dilakukan pada unit pertama dan terakhir, tetapi hanya kadang-kadang bagi unit diantaranya. g. Inspeksi komponen-komponen akhir. h. Inspeksi sebelum penggudangan termasuk barang-barang yang dibeli. i. Inspeksi pengujian produk-produk jadi. Perusahaan harus memeriksa bahwa tidak ada barang-barang yang dikirim tanpa inspeksi, paling tidak pada sampel. Karena dalam hal ini para pelanggan akan menjadi inspectors. Bila produk jelek mereka pindah ke perusahaan lain, atau lebih parah lagi bila mereka memberi tahukan kepada setiap orang bahwa produk perusahaan jelek. commit to user 22

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Singkat Perusahaan