Penerapan Teknik Pijat Effleurage pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif

commit to user 51 diploma IV bidan pendidik dan sudah menjadi anggota Ikatan Bidan Indonesia IBI juga sudah terdaftar sebagai Anggota Bidan Delima mempunyai standar kualitas, bersertifikat Asuhan Persalinan Normal APN dalam memberikan pelayanan pertolongan persalinan normal, selama ini tindakan yang selalu dilakukan dalam menurunkan nyeri persalinan yaitu dengan menggunakan posisi miring kekiri dan mengatur teknik bernafas pasien, pernah melakukan penerapan teknik pijat pada pasien yang mengalami nyeri persalinan tapi belum mengetahui teknik pijat yang benar serta efektifitas dari tindakan tersebut, Pelayanan bidan di desa bertanggungjawab langsung kepada Kepala Puskesmas Watukenongo Kecamatan Pungging. Sedangkan karakteristik pasien adalah pasien yang akan melahirkan pada bulan april - mei 2011 dan berada pada kala 1 fase aktif yaitu keadaan dimana mulut rahim sudah mulai menipis dan membuka antara 4 sampai 10 cm, serta terjadi kontraksi rahim yang adekuat dengan frekuansi antara 3 sampai 5 kali dalam sepuluh menit dimana kontraksi tersebut bersifat makin lama makin sering dengan lama kontraksi antara 45 sampai 60 detik sehingga akan muncul nyeri persalinan, pada fase ini pasien mulai di observasi dengan menggunakan lembar partograf yang meliputi jumlah detak jantung janin DJJ permenit, kondisi air ketuban, penyusupan kepala janin, pembukaan mulut rahim, frekuensi kontraksi rahim, lama kontraksi rahim, penurunan kepala janin dalam rongga panggul, tekanan darah, nadi, suhu tubuh serta produksi air kencing.

2. Penerapan Teknik Pijat Effleurage pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif

oleh Pendamping Pasien commit to user 52 a. Persalinan ke 1 Ny.Ja tanggal 25 – 4 - 2011 di Polindes Kembangringgit Pendamping pasien bernama Ny Um, umur 67 tahun, pendidikan SD tidak tamat, Agama islam, pekerjaan buruh tani, jumlah anak 6 orang terdiri laki laki dan perempuan, hubungan dengan pasien Ny. Ja. adalah ibu, menurut Ny Um yang menyebabkan nyeri persalinan adalah takdir dari yang maha kuasa karena perempuan ditakdirkan untuk melahirkan, dan untuk mengurangi nyeri persalinan adalah dengan menahan sekuat tenaga karena akan sangat memalukan bila seorang wanita tidak kuat menahan nyeri persalinan, faktor yang bisa mengurangi nyeri persalinan adalah berbuat patuh pada kedua orang tua juga suami, bila sakit tersebut sangat hebat dan tak tertahankan pasien diberi minuman air putih yang sudah di basuhkan pada kaki ibu, sedangkan nyeri persalinan dirasakan lebih hebat pada persalinan ganjil dan pada anak dengan jenis kelamin laki laki, selama ini ibu belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang nyeri persalinan dari dukun bayi. Saat peneliti mendeskripsikan teknik pijat Effleurage pada Ny. Um dengan menggunakan dua tangan dimulai dari perut bagian bawah dan keatas di fundus uteri secara melingkar terus menerus selama rahim berkontraksi, ibu mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan dukun bayi yang di sebut ”oyok” yaitu mengurut perut pasien dengan pelan agar pasien yang akan melahirkan merasa nyaman, selanjutnya ibu mencoba melakukannya dengan kooperatif pada saat pasien mulai terasa nyeri. b. Persalinan ke 2 Ny. Ik tanggal 31- 4 - 2011 di Polindes Kembangringgit Peneliti melakukan wawancara dengan pendamping pasien yang bernama Tn.Bd umur 40 tahun, pendidikan SLTA tamat, Pekerjaan karyawan perusahaan commit to user 53 swasta, menurut suami pasien penyebab nyeri persalinan adalah adanya tekanan dari dalam rahim untuk mengeluarkan isi rahim, ketidak hadiran keluarga dan teman dekat seringkali akan membuat nyeri yang di alami akan semakin meningkat, sedangkan rasa nyeri bisa berkurang apabila ada dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan dengan cara memberi semangat, melakukan pijatan ringan di kusuk. Peneliti mengamati cara Tn. Bd melakukan pijatan ringan dengan teknik satu tangan pada daerah perut bagian dan diulangi setiap rahim mulai berkontraksi dengan tanda tanda perut keras seperti batu dan pasien mulai merasa nyeri, suami berharap semoga kali ini dia bisa membantu istrinya untuk bisa mengendalikan rasa nyeri dan proses persalinan berjalan lancar tanpa tindakan. c. Persalinan ke 3 Ny. Ri tanggal 1 - 5 - 2011 di Polindes kembangringgit Berdasarkan wawancara dan pengamatan di lapangan menurut suami pasien Tn.Im, umur 29 tahun, pendidikan tamat SD, pekerjaan buruh tani, bahwasannya penyebab nyeri persalinan adalah karena bayi akan dilahirkan, suami pasien meyakini bahwa cara untuk mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan mendampingi istri dan meminta air pada orang pintar kyai yang sudah diisi dengan doa kemudian di minum oleh pasien yang akan melahirkan, sedangkan menurut ibu pasien Ny. Po, umur 48 tahun, pendidikan SD tidak tamat, pekerjaan buruh tani, menurut dia penyebab nyeri persalinan adalah takdir dari Gusti Allah dan untuk mengurangi nyeri persalinan dengan cara meminta air pada orang pintar kyai yang sudah diisi dengan doa kemudian di minum oleh pasien. Dengan di dampingi ibu dan suaminya Ny. Ri mendengarkan penjelasan bidan dan bidan mulai mendeskrepsikan teknik pijat Effleurage dengan menggunakan commit to user 54 dua tangan, posisi pasien terlentang kadang juga miring, gerakan dimulai dari perut bagian bawah lalu keatas fundus uteri secara melingkar, lalu suami dan ibu pasien bergantian melakukan pemijatan ringan mengikuti petunjuk dari bidan, ibu pasien mengatakan bahwa pijat ringan ini sama dengan ”oyok” yang di lakukan dukun bayi. berdasarkan pengamatan respon pasien sangat kooperatif Pada tanggal 2 mei 2011 pukul 08.00 peneliti melakukan wawancara dengan dukun bayi Ny. Sr, umur 68 tahun, pendidikan SD kelas 2, pekerjaan dukun bayi, dan observasi di lapangan bahwa menurut catatan dukun bayi sebelum ada program kemitraan bidan dan dukun bayi, dia telah melakukan pemeriksaan ibu hamil sekitar 20 sampai 25 orang dan menolong persalinan sekitar 10 orang setiap bulan, sekarang jumlah pemerikasaan ibu hamil sudah sangat menurun hanya sekitar 5 orang sedangkan persalinan tidak menolong sama sekali, dan pengetahuan dukun tentang nyeri persalinan adalah karena sudah takdir dari yang maha kuasa sedangkan untuk bisa mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan beberapa cara pertama mendampingi saat akan melahirkan, mengusuk pijat ringan pada daerah perut dan punggung bagian bawah, minta maaf atas segala kesalahan pada orang tua dan suami, membuka semua tempat yang tertutup di beberapa bagian rumah misalnya pintu rumah, satu genting rumah, ikat rambut bahkan celana dalam suami bila nyeri masih tak tertahankan minta air yang di beri do’a oleh seorang kiyai, semua dilakukan dengan tetap mengusuk pijatan ringan pasien sampai bayi di lahirkan, menurut dukun bayi mengusuk pasien bisa membuat pasien nyaman dan bisa mengurangi nyeri persalinan, nyeri di rasakan sangat hebat apabila kehamilan ”medeking” kehamilan ganjil yaitu hamil 1, 3, 5, 7 dan seterusnya commit to user 55 Tentang karakteristik dukun bayi adalah seorang yang di anggap trampil dan di percaya oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan menolong persalinan normal serta perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat, telah di percaya masyarakat untuk menjadi dukun bayi di desa kembangringgit kecamatan pungging kabupaten mojokerto selama 25 tahun, mendapat ilmu menjadi dukun di warisi oleh dukun bayi sebelumnya, dan sudah mendapatkan pelatihan dukun bayi dari dinas kesehatan saat ini dukun bayi sudah mengikuti program pemerintah yaitu kemitraan bidan dan dukun, suatu program dimana dukun bayi tidak lagi menolong persalinan tetapi menjalin kemitraan dengan bidan dalam memberikan pertolongan persalinan dengan pembagian tugas sesuai kewenangan masing masing Sedangkan karakteristik pendamping pasien adalah pendamping pasien bisa terdiri dari keluarga pasien, ibu atau suami pasien yang sedang mendampingi proses persalinan dari awal hingga persalinan selesai dengan terus memberikan semangat kepada pasien dalam menghadapi nyeri persalinan

3. Evaluasi teknik pijat Effleurage oleh bidan dan pendamping pasien