Evaluasi teknik pijat Effleurage oleh bidan dan pendamping pasien

commit to user 55 Tentang karakteristik dukun bayi adalah seorang yang di anggap trampil dan di percaya oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan menolong persalinan normal serta perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat, telah di percaya masyarakat untuk menjadi dukun bayi di desa kembangringgit kecamatan pungging kabupaten mojokerto selama 25 tahun, mendapat ilmu menjadi dukun di warisi oleh dukun bayi sebelumnya, dan sudah mendapatkan pelatihan dukun bayi dari dinas kesehatan saat ini dukun bayi sudah mengikuti program pemerintah yaitu kemitraan bidan dan dukun, suatu program dimana dukun bayi tidak lagi menolong persalinan tetapi menjalin kemitraan dengan bidan dalam memberikan pertolongan persalinan dengan pembagian tugas sesuai kewenangan masing masing Sedangkan karakteristik pendamping pasien adalah pendamping pasien bisa terdiri dari keluarga pasien, ibu atau suami pasien yang sedang mendampingi proses persalinan dari awal hingga persalinan selesai dengan terus memberikan semangat kepada pasien dalam menghadapi nyeri persalinan

3. Evaluasi teknik pijat Effleurage oleh bidan dan pendamping pasien

terhadap penurunan nyeri persalinan Peneliti melakukan wawancara dan pengamatan kembali kepada pasien , setelah dilakukan teknik pijat Effleurage baik oleh bidan maupun oleh pendamping pasien, pada pasien Ny.Ja mengatakan rasa nyeri tidak bisa hilang hanya terasa berkurang, parasaan lebih rileks, lebih nyaman, dan secara subyektif pasien mengatakan kondisi nyeri sebelum di pijat pada nilai 8 yang berarti ”sangat berat”, dan sekarang pasien mengatakan rasa nyeri ada pada nilai 5 yang berarti commit to user 56 ”nyeri sedang” ada penurunan 3 point dengan memakai skala numerik, sedangkan di observasi dengan menggunakan skala wajah, sebelumnya nyeri dengan nilai 8 yang artinya ”sangat mengganggu” setelah dilakukan pijat ringan oleh bidan ada pada nilai 6 yaitu ”mengganggu aktifitas” jadi ada penurunan 2 point. Pasien terlihat lebih kooperatif tidak menggigit bibir dan tidak muntah tapi masih terlihat menggenggam kuat pada tepi tempat tidur saat rahim mulai berkontraksi lagi Pada pasien Ny. Ik ketika nyeri persalinan mulai dirasakan, suami sudah mulai aktif mengusuk pijat ringan setiap kali ada kontraksi rahim, dengan cara menggunakan satu tangan pada daerah perut bagian bawah secara terus menerus, saat ini nyeri yang dirasakan ada pada nilai 5 yaitu ”nyeri sedang”pasien mengatakan dengan dikusuk pijat ringan dia merasa lebih nyaman dan bisa mengendalikan nyeri , sekarang pasien mengatakan rasa nyeri kira kira pada angka 3 yang artinya nyeri sedang, kondisi ini dirasakan lebih rileks di bandingkan dengan persalinan sebelumnya, pijat ringan di lakukan terus sampai setengah jam kemudian bayi lahir normal Pada pasien Ny. Ri mengatakan kondisi nyeri yang di alami saat ini ada pada nilai 10 yang berarti ”sangat berat”. setelah di lakukan pijat ringan, lembut dan lambat oleh bidan dilanjutkan oleh suami juga ibu pada perut pasien di mulai dari perut bagian bawah lalu keatas dengan gerakan melingkar dan berulang ulang, setelah beberapa kali di lakukan teknik pemijatan, respon pasien terhadap nyeri tidak lagi menjerit jerit, tidak menarik narik baju suaminya dan masih mengerang menahan nyeri, lalu di evaluasi dengan menayakan apakah ada perbedaan rasa nyeri antara sebelum di lakukan pemijatan dan setelah di lakukan pemijatan ?, pasien mengatakan rasa nyeri yang tajam dan menusuk agak berkurang tapi tetap commit to user 57 tidak bisa hilang sama sekali , bila di ukur dengan menggunakan skala numerik, pasien secara subyektif mengatakan kondisi nyeri yang di alami saat ini ada pada nilai 7 yang berarti ”nyeri berat”. Ini berarti nyeri persalinan yang di rasakan menurun 2 point setelah di lakukan pijat ringan secara terus menerus selama rahim berkontraksi

C. Pembahasan 1. Penerapan Teknik Pijat