Populasi dan Sampel Penelitian 1. Penentuan Populasi Penelitian

secara efektif, empatik dan santun 2. Kemampuan berkomunikasi secara efektif. Menguasai Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi 1. Kemampuan memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi. 2. Kemampuan menentukan aspek-aspek yang penting untuk dinilai dan evaluasi. 3. Kemampuan menentukan prosedur penilaian dan evaluasi 4. Kemampuan mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi. 5. Kemampuan mengadministrasikan penilaian. 6. Kemampuan menganalisis hasil penilaian. 7. Kemampuan melakukan evaluasi proses dan hasil belajar. Menguasai Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi 1. Kemampuan menentukan ketuntasan belajar dari hasil penilaian dan evaluasi. 2. Kemampuan merancang program remidial. 3. Kemampuan mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi. 4. Kemampuan meningkatkan kualitas pembelajaran. Menguasai Melakukan tindakan reflektif 1. Kemampuan melakukan refleksi terhadap pembelajaran. 2. Kemampuan memanfatkan hasil refleksi. 3. Kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas. Sumber : Permendiknas nomor 16 tahun 2007

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Penentuan Populasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian memerlukan data yang sesuai dengan tujuan pembahasan masalah yang diteliti. Sumber data yang terkumpul dapat dipergunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis dan mengambil kesimpulan. Sumber data ini dapat diperoleh dengan menentukan obyek penelitian, baik berupa manusia, peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi. Keseluruhan itu disebut populasi. Penentuan populasi dalam suatu penelitian merupakan tahapan penting, karena dapat memberikan informasi atau data yang berguna bagi penelitian. Sugiyono 2007:116 mengemukakan bahwa: ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi menurut Burhan Nurgiyantoro dkk 2004 : 20 adalah:”Keseluruhan anggota subyek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik”. Sedangkan Nawawi Riduwan dan Akdon, 2006 :237 mengemukakan pengertian populasi adalah sebagai berikut: ”Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap”. Untuk mendapatkan populasi yang relevan, maka seorang peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi jenis-jenis data yang diperlukan dalam penelitian tersebut, yaitu mengarah pada permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru-guru SMP Swasta di kecamatan Coblong kota Bandung yang terdiri dari 8 sekolah . Adapun penyebaran sekolah SMP Swasta tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Penyebaran Populasi Guru SMP Swasta di Kecamatan Coblong kota Bandung No Kecamatan Jumlah SMP Jenis Kelamin Total L P 1 Coblong 8 Unit : SMP Pasundan 3 SMP Al Falah SMP Kemah Indonesia 4 SMP PGRI 4 SMP Nasional SMP Salman Al Farisi SMP Darul Hikam SMP Advent 16 15 6 7 16 10 12 3 25 25 9 10 22 15 16 7 41 40 15 17 38 25 28 10 Jumlah 85 129 214 Sumber Dinas Pendidikan Kota Bandung 2. Penarikan Sampel Penelitian Penarikan sampel dari suatu populasi memiliki aturan atau teknik tersendiri. Dengan menggunakan teknik yang tepat memungkinkan peneliti dapat menarik data realibel. Karena itu ketentuan-ketentuan dalam menarik sampel menjadi penting dalam setiap kegiatan penelitian ilmiah. Sugiyono 2007:118 menyatakan bahwa: ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”. Sedangkan Suharsimi Arikunto 2006:131 mengatakan : ” Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti ”. Sementara itu Burhan Nurgiyantoro dkk 2004:21 mengatakan bahwa :”Sampel adalah sebuah kelompok anggota yang menjadi bagian populasi sehingga juga memiliki karakteristik populasi”. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang akan diteliti. Karena itu ketentuan-ketentuan penarikan sampel dalam setiap kegiatan penelitian menjadi penting.Mohammad Ali 1985:55 menyatakan bahwa: ”Dalam pengambilan sampel dan populasi memerlukan suatu teknik tersendiri. Sehingga sampel yang diperoleh dapat representatif atau mewakili polpulasi dan kesimpulan yang dibuat dapat tepat atau valid dan dapat dipercaya signifikan”. Dalam penelitian ini teknik penentuan data dengan sampel didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya, yaitu : adanya keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti, keterbatasan dana sebagai penunjang utama dari pelaksanaan penelitian, dapat mempercepat penelitian dan mendapatkan hasil penelitian yang dapat dianggap lebih tepat karena wilayah penelitian yang dibatasi akan lebih memungkinkan peneliti dapat mengolah data lebih . Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah teknik Probability Sampling, sesuai dengan yang diungkapkan Sugiyono 2007:120, bahwa: Teknik Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, dan cara pengambilan sampling dengan cara simple random sampling karena cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dari populasi yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane Akdon dan Riduwan, 2006:254 yaitu: n = 1 2 + Nd N Keterangan : N = ukuran populasi n = ukuran sampel minimal d 2 = presisi ditetapkan 10 dengan tingkat kepercayaan 90 Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: n = 1 2 + Nd N = 1 1 , 214 214 2 + = 1 01 , 214 214 + = 1 14 , 2 214 + = 14 , 3 214 = 68,15= 68 Responden sebanyak 68 orang disebarkan kepada seluruh SMP swasta di Kecamatan Coblong dengan jumlah guru sebagai berikut : a Untuk SMP Pasundan 3 : Jumlah guru = 13 68 214 41 = x orang b Untuk SMP Al Falah : Jumlah guru = 13 68 214 40 = x orang c Untuk SMP Kemah Indonesia 4 : Jumlah guru = 5 68 214 15 = x orang d Untuk SMP PGRI 4 : Jumlah guru = 5 68 214 17 = x orang e Untuk SMP Nasional : Jumlah guru = 1 68 214 38 = x 2 orang f Untuk SMP Salman Al Farisi : Jumlah guru = 8 68 214 25 = x orang g Untuk SMP Darul Hikam : Jumlah guru = = 68 214 28 x 9 orang h Untuk SMP Advent : Jumlah guru = x 214 10 68 = 3 orang Untuk lebih jelas ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Jumlah SMP Jenis Kelamin Masa Kerja Total L P = 10 Th 10 Th 1 8 Unit : SMP Pasundan 3 SMP Al Falah SMP Kemah Indonesia 4 SMP PGRI 4 SMP Nasional SMP Salman Al Farisi SMP Darul Hikam SMP Advent 8 8 3 3 7 5 5 2 5 5 2 2 5 3 4 1 10 10 4 4 9 6 6 1 3 3 1 1 3 2 3 2 13 13 5 5 12 8 9 3 JUMLAH 41 27 50 18 68

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di SMP Negeri 177 Jakarta

1 14 141

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GADINGREJO

1 24 56

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU, DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH SMP DI KECAMATAN MEDAN KOTA.

0 0 45

KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN GURU, SARANA PEMBELAJARAN,DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN GURU, SARANA PEMBELAJARAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA GURU SMK SWASTA DI SALATIGA.

0 1 18

PENDAHULUAN KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN GURU, SARANA PEMBELAJARAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA GURU SMK SWASTA DI SALATIGA.

0 0 8

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

KONTRIBUSI KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA KOMITE SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG.

0 0 51

KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (INSTRUCTIONAL LEADERSHIP) KEPALA TK TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TK DI KOTA BANDUNG.

1 2 71

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SLTPN KOTA BANDUNG.

0 1 63

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMA NEGERI DAN SWASTA DI KOTA BANDUNG.

0 1 57