Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Jumlah SMP Jenis Kelamin Masa Kerja Total L P = 10 Th 10 Th 1 8 Unit : SMP Pasundan 3 SMP Al Falah SMP Kemah Indonesia 4 SMP PGRI 4 SMP Nasional SMP Salman Al Farisi SMP Darul Hikam SMP Advent 8 8 3 3 7 5 5 2 5 5 2 2 5 3 4 1 10 10 4 4 9 6 6 1 3 3 1 1 3 2 3 2 13 13 5 5 12 8 9 3 JUMLAH 41 27 50 18 68

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mendapatkan data-data yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dari data yang terkumpul diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang sedang diteliti. Dalam pengumpulan data diperlukan teknik-teknik tertentu sehingga data yang terkumpul diharapkan relevan dengan perasalahan yang akan dipecahkan. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau data penelitian. Pernyataan diatas senada dengan Sugiyono 2007:193 yang mengemukakan pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber,dan berbagai cara. Adapun teknik pengumpulan data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dengan menggunakan teknik wawancara yang berupa penyebaran angket tertutup. Langkah-langkah proses pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

1. Penentuan Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan teknik komunikasi tidak langsung, yaitu menggunakan angket atau kuesioner. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu suatu bentuk angket yang jawabannya sudah ada, sehingga memudahkan responden dalam memilih jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang sudah disediakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono 2007:199 yang mengatakan bahwa: ”Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Adapun alasan penulis menggunakan angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dapat mengumpulkan data yang diperlukan penulis dalam waktu yang relatif singkat. b. Memudahkan responden menjawab pertanyaan pada tempat yang disediakan. c. Memudahkan mengelompokkan dan perhitungan data. d. Adanya efesiensi dari segi tenaga, biaya dan waktu pengumpulan data dengan angket.

2. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Dalam menyusun alat pengumpulan data, penulis berpedoman pada ruang lingkup variabel-variabel yang terkait. Instrumen yang berupa angket terdiri atas angket perilaku kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi pedagogik dan efektivitas pelaksanaan pembelajaran swasta se-kota Bandung Untuk memudahkan dalam penyusunan alat pengumpulan data yaitu instrumen berbentuk angket, langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut : a. Menentukan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang dianggap penting untuk ditanyakan dan ditetapkan berdasarkan teori yang dijadikan acuan. b. Menetapkan bentuk angket. c. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel penelitian. d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket yang sudah dibuat. e. Menetapkan skor untuk setiap item alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert, yaitu skor tertinggi 5 dan skor terendah adalah 1. Perincian kriteria skor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Angket tentang efektivitas pelaksanaan pembelajaran dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah dibuat dalam bentuk check-list √ menggunakan skala likert.Dengan opsi ”Selalu SL”, ”Sering SR”, ”Kadang-kadang KD”, ”Jarang JR” dan ”Tidak Pernah TP”. Untuk keperluan analisis data secara kuantitatif, maka alternatif jawaban terhadap ”pertanyaan-pertanyaan” diberi skor seperti pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Kriteria Skor Variabel X 1 dan Y Alternatif Jawaban Skor SL = Selalu 5 SR = Sering 4 KD = Kadang-kadang 3 JR = Jarang 2 TP = Tidak pernah 1 Sedangkan angket tentang kompetensi pedagogik dibuat dalam bentuk check- list √ menggunakan skala likert. Dengan opsi ” Sangat Tinggi SM, ”Memuaskan M”. ”Cukup Memuaskan CM”, ”Kurang Memuaskan KM”,”Tidak Memuaskan TM ”. Untuk keperluan analisis data secara kuantitatif, maka alternatif jawaban terhadap “pertanyaan-pertanyaan diberi skor seperti tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Kriteria Skor Variabel X 2 Alternatif Jawaban Skor SM = Sangat Memuaskan 5 M = Memuaskan 4 CM = Cukup Memuaskan 3 KM = Kurang Memuaskan 2 TM = Tidak Memuaskan 1

E. Uji Coba Instrumen

Dokumen yang terkait

Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di SMP Negeri 177 Jakarta

1 14 141

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GADINGREJO

1 24 56

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU, DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH SMP DI KECAMATAN MEDAN KOTA.

0 0 45

KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN GURU, SARANA PEMBELAJARAN,DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN GURU, SARANA PEMBELAJARAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA GURU SMK SWASTA DI SALATIGA.

0 1 18

PENDAHULUAN KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN GURU, SARANA PEMBELAJARAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA GURU SMK SWASTA DI SALATIGA.

0 0 8

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

KONTRIBUSI KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA KOMITE SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG.

0 0 51

KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (INSTRUCTIONAL LEADERSHIP) KEPALA TK TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TK DI KOTA BANDUNG.

1 2 71

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SLTPN KOTA BANDUNG.

0 1 63

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMA NEGERI DAN SWASTA DI KOTA BANDUNG.

0 1 57