4 dengan tidak memasukkan perusahan yang bergerak di bidang keuangan dengan
rincian 11 perusahaan kategori bangkrut dan sisanya masih terdaftar di BEI. Penelitian yang dilakukan Renanta 2011, Jouzbarkand 2011, Avenhuis
2013, dan Angga 2014 menunjukkan ketidakkonsistenan, di mana Altman, Ohlson, dan Springate masing-masing dianggap sebagai model prediksi
kebangkrutan paling baik. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai tiga model yang pada penelitian terdahulu
dinyatakan lebih unggul dibandingkan model lain pada penelitian sejenis.
Penelitian yang akan dilakukan mengenai, “Analisis Perbandingan Ketepatan Model Prediksi Kebangkrutan Altman, Ohlson, dan Springate dalam
Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan.
”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, berikut masalah yang dapat dirumuskan:
1. Apakah Model Altman dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan? 2. Apakah Model Ohlson dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan?
3. Apakah Model Springate dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan? 4. Model manakah di antara Model Altman, Ohlson, dan Springate yang paling
akurat dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan?
Universitas Sumatera Utara
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:
1. Mengetahui apakah Model Altman dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan.
2. Mengetahui apakah Model Ohlson dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan.
3. Mengetahui apakah Model Springate dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan.
4. Mengetahui model manakah di antara Model Altman, Ohlson, dan Springate yang paling akurat dalam memprediksi kebangkrutan
perusahaan
Manfaat Penelitian
1. Bagi Investor Dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan menanamkan
modal pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Selain itu juga dapat membantu investor dalam mengambil keputusan untuk tetap berinvestasi
atau pun divestasi. Selain itu, investor dinilai berkepentingan untuk mengetahui apakah perusahaan yang menerima dana mereka adalah
perusahaan yang sehat dan dapat memberikan return optimal dari investasi yang mereka tanam. Investor dapat menggunakan hasil penelitian sebagai
informasi untuk melakukan tindakan investasi mereka, baik berupa
Universitas Sumatera Utara
6 pinjaman maupun pembelian saham sehingga potensi kerugian yang
mereka hadapi dapat diminimalkan
2. Bagi Kreditur Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan alat prediksi
kebangkrutan yang paling efektif untuk diterapkan di Indonesia yang dapat membantu keputusan pemberian kredit. Kreditur
juga berkepentingan untuk mengetahui apakah perusahaan penerima pinjaman
mampu mengembalikan pinjaman mereka. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu menyelamatkan kreditor dari berbagai kerugian
finansial yang akan dialami.
3. Bagi Manajemen Penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam memprediksi
kemampuan perusahaan untuk melangsungkan usaha sehingga manajemen dapat mengambil tindakan preventif lebih awal guna mneyelamatkan
perusahaan dari kemungkinan forced delisted.
4. Bagi Auditor Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah ada keraguan
yang mendasar atas kemampuan klien mereka untuk tetap beroperasi going concern
. Menurut pernyataan standar auditing No.30, IAI 1993 dalam Hadad et al 2003, apabila auditor menyimpulkan adanya keraguan yang
Universitas Sumatera Utara
7 mendasar atas kemampuan klien mereka untuk terus beroperasi going
concern , auditor tersebut berkewajiban untuk mengungkapkan kenyataan
tersebut dalam laporan audit mereka. Kegagalan auditor dalam memprediksi klien mereka yang akan pailit digolongkan sebagai
kegagalan audit Taylor dan Glezen 1994; Hadad et al 2003 dan dapat menyebabkan biaya tuntutan hukum yang cukup besar. Semakin banyak
masalah tuntutan hukum terhadap auditor, maka akan menyebabkan biaya kegagalan audit lebih tinggi lagi dan mendorong perusahaan audit untuk
meningkatkan teknik prediksi kebangkrutan yang digunakan. Penelitian ini dapat memberikan alternatif model prediksi apa yang paling tepat guna
memprediksi kebangkrutan perusahaan.
5. Bagi Akademisi Dapat menjadi batu loncatan untuk penelitian-penelitan lanjutan dengan
pengembangan-pengembangan yang lebih baik lagi.
1.4 Sistematika Penulisan