35
3. X
3
= Net Profit before TaxesCurrent Liabilities
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari utang jangka pendek sebelum pembayaran pajak mengukur profitabilitas
perusahaan. Rasio ini yang membedakan model Springate dengan model Altman.
4. X
4
= SalesTotal Assets
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan penjualan dengan aset yang ada mengukur aktivitas perusahaan. Rasio ini juga
digunakan pada model Altman. Hal yang membedakan model Springate dengan model Altman dalam
penggunaan model prediksi kebangkrutan ini adalah dihilangkannya beberapa rasio yang digunakan model Altman, yaitu X
2
= laba yang ditahan terhadap total aset, dan X
4
= nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari utang, kemudian menambahnya dengan rasio EBT Net profit before taxescurrent liabilities, yang
dipercaya bisa membedakan antara perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan yang tidak mengalami kebangkrutan.
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai perbandingan ketepatan model-model prediksi telah banyak dilakukan, salah satunya oleh Hadi dan Anggreini pada 2008. Keduanya
meneliti tentang tiga model prediksi Altman, Springate, dan Zmijewski guna mengetahui prediktor terbaik bagi perusahaan delisting. Hadi dan Anggreini
Universitas Sumatera Utara
36 berhasil mencapai kesimpulan The Zmijewski tidak mampu memprediksi
delisting sementara Altman menjadi model prediksi terbaik dibandingkan dengan dua model lainnya, namun penelitian ini tidak mengklasifikasikan sampel
delisting berdasarkan alasan mengapa perusahaan dikeluarkan dari BEI. Alasan perusahaan delisting bisa saja karena keinginan perusahaan sendiri, sehingga
penggabungan perusahaan ini bisa menimbulkan salah interpretasi. Beragamnya model prediksi yang telah ditemukan, membuat peneliti lain
kembali mencoba membandingkan model-model prediksi yang ada, seperti dilakukan Moghadam et al 2010 dengan melakukan penelitian mengenai
perbandingan Model Altman dan Ohlson dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. Hasil yang didapat menyatakan Model Ohlson memprediksi lebih
baik dibandingkan dengan Altman. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Renanta 2011 mendukung
penelitian Hadi dan Anggreini 2008, di mana Model Altman kembali menjadi model prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan Springate. Sementara
Avenhuis pada 2013, melalui penelitiannya kembali memperkuat penelitian Moghadam, bahwa Ohlson mampu memprediksi kebangkrutan lebih baik dari
Altman, dan Zmijewski. Penelitian yang dilakukan Angga 2014 mendukung penelitian Hadi dan
Anggreini, di mana Altman dinyatakan lebih baik memprediksi kebangkrutan dibandingkan dengan Springate dan Ohlson yang bertolak belakang dengan
penelitian Moghadam et al 2010, Renanta 2011, dan Avenhuis 2013.
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 2.4 Daftar Penelitian Terdahulu No
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Sampel Penelitian
Variabel Hasil
1
Syamsul Hadi,
Atika Anggreini
2008 Pemilihan
Prediktor Delisting
Terbaik Perbandingan
antara The Zmijewski
Model, The Altman Model,
dan The Springate
Model 42
perusahaan, 21 listed dan
21 delisted dari BEI
pada 2003- 2007
X Model Altman, Model
Springate, dan Model
Zmijewski Y
Kebangkrutan The Zmijewski
tidak mampu memprediksi
kebangkrutan, sementara Altman
dan Springate mampu
memprediksi kebangkrutan
dengan Altman dinyatakan sebagai
model prediksi terbaik.
2
Abolfazl Ghadiri
Moghadam , Farzane
Nasir Zadeh,
Mohamma d Masoud
Gholampo ur Fard
2010 Review of the
prediction power of Altman
and Ohlson Models in
predicting bankruptcy of
Listed Companies in
Tehran Stock Exchange ā Iran
20 Perusahaan
Listed dan 20
Perusahaan Delisted
1998-2005 X Model
Altman, Model Ohlson
Y Kebangkrutan
Both original Ohlson bankruptcy
prediction model in 1980 without any
modification of multipliers and
coefficients and Logistic regression
technique showed better prediction
results
than original Atman
model in 1983 or Discriminat
analysis technique.
3.
Vahdat Ahgajani,
Abolfazl Ghadiri
Moghadam The Creation Of
Bankruptcy Prediction
Model Using Springate and
SAF Models 30
Perusahaan Listed dan
30 Perusahaan
Delisted 2003-2011
X Model Springate,
Model SAF Y
Kebangkrutan Model Springate
mampu memprediksi
kebangkrutan dengan tingkat
keakuratan lebih tinggi dibandingkan
model SAF.
4.
Erizka Famia
Renanta 2011
Analisis Ketepatan
Prediksi Kebangkrutan
Perusahaan Perbandingan
antara Model Altman dengan
Model Springate
11 Perusahaan
Delisted Tahun 2009
Model Altman, Model Springate
Model Altman lebih tinggi sebesar
87,5 dibanding dengan model
Springate sebesar 81,3 dalam
memprediksi kebangkrutan.
Universitas Sumatera Utara
38
No Nama
Peneliti Judul
Penelitian Sampel
Penelitian Variabel
Hasil
5.
Jeroen Oude
Avenhuis 2013
Testing Generalizability
of Bankcruptcy Prediction
Models of Altman, Ohlson,
and Zmijewski for Dutch Listed
and Large Non- Listed Firms
14 perusahaan
bangkrut, dan 326
perusahaan tidak
bangkrut dari Bursa
Efek Belanda
Model Altman, Model Ohlson,
dan Model Zmijewski
Model Ohlson mampu
memprediksi kebangkrutan lebih
baik dibandingkan dengan Altman dan
Springate.
6.
Stevanus Aditya
Bayu Angga
2014 Perbandingan
Model Prediksi Kebangkrutan
Perusahaan Publik
22 perusahaan
manufaktur dan non
manufaktur, 11
diantaranya delisted dan
11 lainnya listed pada
2001-2012 Model Altman,
Model Ohlson, dan Model
Springate Model Altman
mampu memprediksi
kebangkrutan lebih baik dibandingkan
dengan Springate dan Ohlson.
Universitas Sumatera Utara
39
KEBANGKRUTAN Y
H
1
H
2
H
3
H
4
2.6 Kerangka Konseptual