7 mendasar atas kemampuan klien mereka untuk terus beroperasi going
concern , auditor tersebut berkewajiban untuk mengungkapkan kenyataan
tersebut dalam laporan audit mereka. Kegagalan auditor dalam memprediksi klien mereka yang akan pailit digolongkan sebagai
kegagalan audit Taylor dan Glezen 1994; Hadad et al 2003 dan dapat menyebabkan biaya tuntutan hukum yang cukup besar. Semakin banyak
masalah tuntutan hukum terhadap auditor, maka akan menyebabkan biaya kegagalan audit lebih tinggi lagi dan mendorong perusahaan audit untuk
meningkatkan teknik prediksi kebangkrutan yang digunakan. Penelitian ini dapat memberikan alternatif model prediksi apa yang paling tepat guna
memprediksi kebangkrutan perusahaan.
5. Bagi Akademisi Dapat menjadi batu loncatan untuk penelitian-penelitan lanjutan dengan
pengembangan-pengembangan yang lebih baik lagi.
1.4 Sistematika Penulisan
Berikut sistematika penulisan skripsi yang dibuat oleh peneliti guna memudahkan pembahasan penelitian.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian mengenai landasan teori, daftar penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan, kerangka konseptual, dan hipotesis penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta
metode analisis.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian proses perhitungan setiap variabel dan hasil dari analisis.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Agensi
Jensen dan Meckling 1976 dalam Rismawaty 2012 menjelaskan agency theory
sebagai suatu bentuk hubungan keagenan agency relationship yang timbul karena adanya kontrak yang ditetapkan antara principal yang
menggunakan agent untuk melaksanakan jasa yang menjadi kepentingan principal dalam hal terjadi pemisahan kepemilikan dan kontrol perusahaan. Principal dapat
mendelegasikan otoritas pembuatan keputusan kepada agent agar hubungan kontraktual dapat berjalan lancar.
Tujuan dari sistem pemisahan ini adalah untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas dengan memperkerjakan agen-agen profesional dalam mengelola
perusahaan. Manajer sebagai pengelola perusahaan bertanggung jawab terhadap pemilik yang kemudian berimbas dengan pendanaan perusahaan baik dari investor
maupun kreditor. Manajer lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan principal, oleh
karena itu, sebagai pengelola, manajer berkewajiban untuk selalu transparan dalam melaksanakan kendali perusahaan di bawah principal. Salah satu bentuk
pertanggungjawaban adalah dengan mengajukan laporan keuangan. Laporan yang diterbitkan oleh perusahaan ini merupakan salah satu sumber informasi mengenai
posisi keuangan perusahaan, kinerja dan perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Misal,
laba yang diperoleh perusahaan nilainya tinggi dalam jangka waktu yang relatif
Universitas Sumatera Utara
10 lama, maka perusahaan dapat dianggap telah menjalankan kegiatan operasi
dengan baik. Hal ini turut mengindikasikan nilai laba bersih yang diperoleh, perusahaan dapat dibagikan sebagai dividen kepada setiap investor. Kepercayaan
yang diberikan kepada perusahaan pun akan semakin kuat dan perusahaan akan mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan kredit pada tiap kegiatan operasi.
Sebaliknya, jika laba suatu perusahaan bernilai kecil dalam jangka waktu relatif lama, maka principle akan menganggap perusahaan tidak mampu menjalankan
kegiatan operasinya dengan baik. Kondisi tersebut akan mengakibatkan perusahaan mengalami permasalahan keuangan dimulai dengan financial distress
yang tak jarang berujung pada kebangkrutan perusahaan.
2.2 Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan